dan kadang – kadang dapat lebih besar sehingga tidak perlu dibatasi, oleh sebab itu model fungsi transfer dapat diubah menjadi model yang lebih sederhana.
ω B dan δB menggantikan vB, dengan alasan bahwa nilainya menjadi jauh lebih kecil daripada nilai k. Dalam fungsi transfer terdapat bentuk r,s,b dan p,q,
mereka ditulis menjadi dua himpunan yang menekankan bahwa r,s,b menunjukkan pembentukan parameter model fungsi transfer yang menghubungkan y
t
dan x
t
, sedangkan p,q menunjukkan pembentukan parameter dari model gangguan n
t
.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menerapkan metode fungsi transfer dalam analisis deret berkala dengan cara menetapkan peranan indikator
penentu deret input dan melihat pengaruh deret input terhadap deret output sehingga diperoleh model peramalan fungsi transfer.
1.5 Kontribusi Penelitian
Fungsi transfer adalah salah satu metode dalam analisis deret berkala multivariat yang sangat berguna dalam peramalan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca dibidang peramalan, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu
kejadian dan nilai pada periode yang akan datang.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peramalan dengan menggunakan fungsi transfer, adapun langkah – langkah yang dilakukan dengan
fungsi transfer adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi bentuk model dengan cara memeriksa kestasioneran data dan
melakukan pembedaan, kemudian dilakukan pemutihan deret input dan output, melihat model perhitungan korelasi silang dan korelasi diri dari deret
Universitas Sumatera Utara
input dan output serta pendugaan langsung bobot fungsi transfer bobot respon impuls.
2. Pendugaan parameter model dengan cara menduga nilai awal dan akhir
parameter disebut tahap pendugaan .
3. Uji diagnosa model dengan cara perhitungan korelasi diri autokorelasi dan
korelasi silang dari deret input dan output untuk melihat bentuk model sudah tepat atau belum.
4. Membuat model peramalan dengan menggunakan model fungsi transfer.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Manfaat Peramalan
Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode – metode
tertentu maka peramalan akan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk
menimbang kegiatan dimasa yang akan datang agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Pertimbangan tentang peramalan telah tumbuh karena beberapa faktor, yang pertama adalah karena meningkatnya kompleksitas organisasi dan lingkungan. Hal ini
menjadikan semakin sulit bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan. Kedua, dengan meningkatnya ukuran organisasi, maka
bobot dan kepentingan suatu keputusan meningkat pula. Ketiga, lingkungan dari kebanyakan organisasi telah berubah dengan cepat.
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan – perbedaan waktu antara kebijaksanaan baru dengan waktu pelaksanaan tersebut. Oleh karena itu, dalam
menentukan kebijaksanaan perlu diperlukan kesempatan atas peluang yang ada, dan gangguan yang mungkin terjadi pada saat kebijaksanaan baru tersebut dilaksanakan.
Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan kebijaksanaan atau tindakan –
tindakan yang perlu dilakukan.
Adapun manfaat dari peramalan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Membantu agar perencanaan suatu pekerjaan dapat diperkirakan dengan
secara tepat.
2. Merupakan suatu pedoman dalam menentukan tingkat persediaan perencanaan
dapat bekerja secara optimal. 3.
Sebagai masukan untuk penentuan jumlah investasi. 4.
Membantu menentukan pengembangan suatu pekerjaan untuk periode selanjutnya.
2.2 Teknik dan Jenis – jenis Peramalan