Kabupaten Deli Serdang GAMBARAN UMUM KABUPATEN DELI SERDANG, DESA SIBUNGA-

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN DELI SERDANG, DESA SIBUNGA-

BUNGA DAN DANAU AIR PANAS LINTING

3.1 Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang terletak di wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Utara dengan kedudukan geografi pada posisi 2 - 57 ‘ – 3- 16 LU dan 98 – 27 BT. Berada posisi silang di kawasan pasifik barat, dengan luas wilayah 4.397.94 km atau 6,21 dari luas Provinsi Sumatera Utara. Dari luas wilayahnya 84,34 adalah areal pertanian danperkebunan, 8,15 kawasan hutan dan 4,12 merupakan pemukiman dan pengguna lainnya. Letak daerah kabupaten Deli Serdang terdiri dari 3 wilayah yakni dataran pantai, dengan luas lebih kurang 26,06 terdiri dari 9 kecamatan serta jumlah desa dan kelurahan 142. Sedangkan dataran rendah 39,76 terdiri dari 15 kecamatan dengan jumlah desakelurahan sebanyak 304. Wilayah lainnya yakni dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian lebih besar dari 500 m dengan luas lebih kurang 34,18 yang terdiri dari 9 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 197 desa. Wilayah administrasi Pemerintahan terdiri dari 33 kecamatan, serta 637 desa dan kelurahan yang terdiri dari 617 desa dan 20 kelurahan. Ibu kota kabupaten Deli Serdang adalah Labuk Pakam merupakan pusat pemerintahan yang terletak lebih kurang 30 km dari kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Wisata alam terdapat di daerah ini seperti, hutan Sibolangit, Pemandian Air Panas Danau Linting di Kecamatan STM Hulu dan di desa Penen Kecamatan Biru- Biru yang disertai dengan goa-goa alamnya, pemandian alam Sembahe di kecamatan Sibolangit. Sedangkan wisata bahari antara lain Pantai Cermin, Pantai Sialang Buah di kecamatan Teluk Mengkudu, Pantai Kelang dan masih banyak lagi lokasi pantai yang belum dikelola, masih dapat diharapkan untuk dikelola dan telah dilirik investor asing untuk dikembangkan.

3.1.1 Sejarah Kabupaten Deli Serdang

Dalam sejarahnya sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua bentuk pemerintahan yang berbentuk kerajaankesultanan yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan. Daerah ini dulunya mengelilingi tiga daerah kota madya yaitu Kota Medan yang sekarang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai, dan Kota Tebing Tinggi serta berbatasan dengan beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Langkat, Karo, dan Simalungun. Dengan total luas daerah 6.400 km2 terdiri dari 33 kecamatan dan 902 kampung. Sekita tahun 70-an daerah ini mengalami beberapa kali perubahan luas wilayah sebab Kota Medan, Tebing Tinggi, dan Binjai mengadakan perluasan wilayah sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 km2. Universitas Sumatera Utara Di awal pemerintahannya Kota medan menjadi pusat pemerintahan, namun sekitar tahun 1980-an daerah pemerintahan berpindah ke Lubuk Pakam. Tahun 2004 Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara geografis maupun administrasi pemerintahan. Setelah adanya pemekaran daerah dengan terbentuknya kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan U.U No.36 Tahun 2003.

3.1.2 Ragam Penduduk dan Budaya

Penduduk Kabupaten Deli Serdang terdiri dari berbagai suku bangsa antara lain: Melayu, Karo, Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, Minangkabau, dan lain- lain yang pada umumnya memeluk agama Kristen, Islam, Hindu, Katolik, Budha. Akibat pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi dua wilayah pemerintahan yang berakibat terjadinya perubahan jumlah penduduk. Berdasarkan data kependudukan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang jumlah penduduk yang bermukim di daerah ini diperkirakan sebanyak 1.686.366 jiwa pada tahun 2007. Dengan kepadatan rata-rata 6.057 jiwakm, penduduk terpadat yaitu di Kecamatan Deli Tua berjumlah 6.057 jiwa dan jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan Gunung Meriah yaitu berjumlah 33 jiwakm. Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pelaksanaan pembangunan dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun apabila tidak diupayakan pengembangan kualitas sumber daya manusianya maka hal itu dapat menjadi beban bagi pembangunan. Dampak pembangunan dinamika penduduk antara lain dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas penduduk, kepadatan Universitas Sumatera Utara penduduk, rasio jenis kelamin, angka ketergantungan umur, median umur, angka kelahiran dan kematian, angka migrasi, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

3.2 Desa Sibunga-Bunga

Dokumen yang terkait

Perancangan Model Zonasi Kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang

1 64 87

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

7 28 75

Analisis Supply dan Demand Potensi Ekowisata Di Kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang

2 23 98

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

0 0 3

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

0 2 2

Perancangan Model Zonasi Kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

PERANCANGAN MODEL ZONASI KAWASAN DANAU LINTING DESA SIBUNGA-BUNGA HILIR KECAMATAN STM HULU KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

0 0 12