Mengenai orientasi keuangan wisatawan dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, ada wisatawan yang berpegangan pada anggaran tertentu budget oriented
artinya dengan jumlah uang yang seadanya ingin menikmati sebanyak- banyaknya. Kedua, ada wisatawan yang berpegang pada mutu pelayanan.
Wisatawan tersebut menuntut jasa sebaik-baiknya. c
Kebiasaan atau kebudayaan orang yang menerima jasa Dalam memberi jasa yang baik selalu memberikan kesempatan kepada orang
yang diberi jasa untuk meminta tambahan aktivitas dari pihak yang diberi jasa.
4.3 Dampak yang Terjadi dengan Adanya Pengembangan Danau Air Panas Linting Sebagai Obyek Wisata
Pembangunan kepariwisataan ditujukan untuk memberikan manfaat kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat. Namun pada kenyataannya sering juga muncul dampak lain yang tidak menguntungkan. Adapun dampak positif dan negatif yang terjadi meliputi:
4.3.1 Dampak Positif
a Dengan adanya pengembangan pariwisata di daerah maka terbukalah lapangan
pekerjaan. Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain. Dengan di kembangkannya Danau Air
Panas Linting sebagai obyek wisata maka diperlukan juga sarana pendukung yang pada akhirnya menyerap tenaga kerja. Diharapkan bisa meningkatkan taraf
hidup masyarakat setempat.
Universitas Sumatera Utara
b Pariwisata mendorong pengembangan wilayah. Dengan dikembangkannya
Danau Air Panas Linting sebagai obyek wisata di Desa Sibunga-Bunga maka mendorong pembangunan di desa tersebut. Hal ini merupakan manfaat yang
positif sebab dengan adanya pambangunan di daerah maka dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat lokal untuk berbagai kepentingan.
c Terjadinya multiplier effects yaitu efek ekonomi yang ditimbulkan kegiatan
ekonomi pariwisata terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan di suatu wilayah. Misalnya wisatawan yang mengunjungi Danau Air Panas Linting
membelanjakan uangnya untuk membeli souvenir maka uang wisatawan itu tidak berhenti di toko souvenir itu melainkan penjual souvenir juga akan
membelanjakan uang dari wisatawan kepada orang lain untuk berbagai keperluan dan seterusnya.
d Memperluas wawasan dan cara pandang masyarakat lokal. Keberadaan
wisatawan di suatu kawasan obyek wisata menyebabkan parilaku masyarakat setempat berubah sebab perubahan cara pandang terhadap wisatawan. Mayarakat
setempat dapat lebih terbuka menerima keberadaan wisatawan. e
Memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah serta menambah devisa negara.
f Danau Air Panas Linting semakin dikenal sebagai obyek wisata yang menarik.
4.3.2 Dampak Negatif
a Timbulnya sikap ketergantungan yang terlalu besar terhadap wisatawan. Dengan
adanya pengembangan pariwisata di Danau Air Panas Linting maka masyarakat menggantungkan pendapatan atau kegiatan ekonominya pada sektor pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
Disisi lain pariwisata sangat rentan terhadap berbagai isu yang mungkin akan mempengaruhi minat wisatawan untuk pergi berwisata ke daerah tersebut.
Akibatnya kegiatan ekonomi juga mengalami penurunan. b
Masyarakat dan kebudayaannya cenderung mengalami perubahan diakibatkan oleh keberadaan pariwisata di suatu kawasan. Kebudayaan manusia terdiri atas
kepercayaan, nilai, dan siap, semuanya itu bagian dari masyarakat. Masyarakat setempat kadang-kadang memperoleh keinginan untuk meniru pola perilaku
wisatawan yang datang. Hal itu salah satu contoh terjadinya perubahan kebiasaan di dalam kehidupan bermasyarakat.
c Perkembangan Danau Air Panas Linting berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar. Dengan dikembangkannya danau tersebut menjadi obyek wisata maka akan mendorong pembangunan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.
Kondisi lingkungan yang natural merupakan atraksi utama bagi wisatawan namun untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maka lingkungan itu akan diubah
menjadi suatu kawasan penginapan atau lain sebagainya yang pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan lingkungan.
d Terjadinya transformasi struktur mata pencaharian. Peluang kerja di sektor
pariwisata memiliki kelebihan dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini akan menarik minat orang untuk bekerja di sektor pariwisata. Desa Sibunga-Bunga
yang umumnya sumber mata pencaharian penduduknya sebagian besar berasal dari sektor pertanian dapat berubah menjadi sektor pariwisata.
e Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya pengelolaan limbah.
Kegiatan pariwisata memerluakan sumber energi yang sangat besar baik listrik, air, dan sebagainya. Hal itu akan memicu terjadinya kelangkaan sumber energi
Universitas Sumatera Utara
bagi wilayah tersebut. Apalagi Desa Sibunga-Bunga merupakan desa yang tidak begitu dekat dari perkotaan. Disisi lain limbah yang ditimbulkan dengan adanya
pengembangan obyek wisata memerlukan biaya pengelolaan yang besar. f
Munculnya kejahatan di wilayah tujuan wisata. Baik kejahatan terhadap wisatawan maupun kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan.
Ada beberapa alasan mengapa wisatawan menjadi target kejahatan yaitu: 1.
Wisatawan mewakili orang yang memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik seperti mereka memiliki uang, artu kredit, laptop, kamera dan lain-lain.
2. Wisatawan mudah dikenali sebab perbedaan yang mencolok baik dari gaya,
pakaian, warna kulit apabila merupakan wisatawan asing, dan lain-lain. 3.
Kurangnya kewaspadaan wisatawan akan ancaman kejahatan karena mereka biasanya mempunyai pandangan positif tentang daerah wisata yang akan
dikunjungi. Sedangkan kejahatan yang dilakukan wisatawan dikategorikan sebagai masalah
sosial karena adanya perilaku menyimpang dari wisatawan. Contohnya penggunaan obat terlarang, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan sebagainya.
4.4 Tantangan yang Dihadapi dalam Pengembangan Pariwisata