Julaihi Wahid Rahmad Dian
15 langsung, jika perlu layanan yang cepat
patas atau khusus jika memang layak. Juga termasuk di sini adalah sistem yang mudah
pemeliharaannya dengan fasilitas yang memadai, manajemen yang efisien serta
jumlah awak yang terbatas Munawar, 2000.
3. METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan,
khususnya pengguna angkutan umum dengan tipe angkutan mini bus angkot.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk melihat persepsi
pelaku perjalanan terhadap pelayanan angkutan umum di Kota Medan khususnya yang
menggunakan tipe angkutan mini bus dengan armada yang terbanyak yaitu dioperasikan oleh
Koperasi Pengangkutan Umum Medan, PT Rahayu Medan Ceria, dan PTU Morina.
3.3 Sumber Data 1. Data Primer
Data primer ini diperlukan untuk menjelaskan persepsi pelaku perjalanan terhadap kualitas
pelayanan angkutan umum di Kota Medan. Data primer ini diperoleh melalui kegiatan:
a. Observasi Yaitu
melakukan pengamatan langsung ke
lapangan, dalam hal ini melakukan perjalanan dengan angkutan umum dan melakukan
pemotretan sesuai dengan permasalahan penelitian.
b. Kuesioner Yaitu memberikan sejumlah pertanyaan
kepada responden yang dipandu oleh surveyor yang dilengkapi panduan lembaran
kuesioner dengan alternatif jawaban yang harus dipilih. Format jawaban untuk setiap
kuesioner ialah tipe likert. Kuesioner didasarkan atas dimensi mutu pelayanan
yang sifatnya umum Supranto, 2001. Pelaksanaan interview dilakukan di saat
penumpang berada dalam kendaraan umum yang dipandu oleh satu orang surveyor.
2. Data Sekunder Data ini diperoleh dari berbagai instansi dan
lembaga terkait seperti BPS, BPN, Satlantas Poltabes MS, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Perhubungan Kota Medan.
3.4 Populasi dan Sampel Populasi
Sebelum membahas mengenai sampel, terlebih dahulu diterangkan sekilas tentang populasi.
Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh masyarakat pengguna angkutan umum,
khususnya yang menggunakan tipe angkutan mini bus dengan armada yang terbanyak yaitu
dioperasikan oleh Koperasi Pengangkutan Umum Medan, PT Rahayu Medan Ceria, dan PTU
Morina. Sampel
Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sebagaimana telah dilakukan
sebelumnya oleh Adriani 2000, metode yang digunakan dalam memilih sampel angkutan umum
adalah metode penarikan sampel acak. Semua penumpang dengan ketentuan menggunakan tipe
dan trayek yang telah ditetapkan. Jumlah Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi pengamatan atau merupakan subset dari populasi
Nazir, 1983. Mengingat besarnya populasi tidak ada data, maka besarnya sampel ditetapkan
berdasarkan sampling purposif yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan efektif
dan efisien Sugiyono, 2003. Dalam hal ini ditetapkan sebesar 300 sampel.
Jumlah sampel ini diambil secara acak terhadap penumpang yang menggunakan angkutan tipe
mini bus yaitu: penumpang angkutan umum
sebanyak 100 sampel. 3.5 Analisis Data
Untuk menjawab perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka digunakan beberapa metode
analisis data yaitu metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah menggambarkan
sejumlah data yang diperoleh dalam penelitian. Data tersebut disajikan dalam tabel frekuensi dan
Universitas Sumatera Utara
16 bentuk grafik serta melakukan interpretasi sesuai
dengan permasalahan penelitian. Untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan,
digunakan pendekatan statistik inferensial chi kuadrat. Rumus chi kuadrat adalah sebagai
berikut Sugiono, 1998:
X
2
=
∑
f – f
h 2
f
h
X
2
= chi kuadrat f
= frekuensi yang diobservasi f
h
= frekuensi yang diharapkan Guna mempermudah dan dengan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi, proses perhitungan menggunakan program SPSS versi 10,0 Santoso, 2004.
4. HASIL PENELITIAN Angkutan umum adalah sarana transportasi yang
penting dalam mendukung aktivitas dan mobilitas penduduk sehari-hari di suatu perkotaan. Baik
buruknya keadaan angkutan umum dan transportasi secara umum di suatu perkotaan
merupakan cerminan baik buruknya sistem kota tersebut. Berikut ini persepsi pengguna angkutan
umum di Kota Medan terhadap pelayanan yang ditinjau atas beberapa variabel:
4. 1 Keandalan Angkutan Umum Kota Medan 4.1.1 Ketersediaan angkutan umum