Julaihi Wahid Rahmad Dian
17 sebesar 16,12 kmjam. Untuk bis sedang nilai
tengah kecepatan perjalanan adalah 19,65 kmjam, sedangkan maksimumnya sebesar
30,40 kmjam dan minimumnya sebesar 15 kmjam. Dari penelitian di atas nilai kecepatan
angkutan publik bus standar maupun bis sedang di atas standar yang ditetapkan World
Bank, yaitu 10 –12 kmjam.
4.1.3 Perpindahan Angkutan Umum
Responden menyatakan 22 tidak perlu berpindah kendaraan untuk mencapai tujuan
perjalanan. Menurut responden 32 menyatakan perlu berpindah satu kali angkutan
umum untuk mencapai tujuan perjalanan. Berpindah dua kali sebanyak 18 responden.
Banyak menjawab tidak tahu 28, dalam hal ini responden memberikan jawaban terhadap
perjalanan yang dilakukan bagi pekerjaan tidak tetap misalnya buruh dan pedagang berpindah.
22
32 28
18 Tidak Perlu
Perlu satu kali Tidak tahu
Perlu perpindahan dua kali
Perlu perpindahan lebih dua kali
Berdasarkan standar yang ditetapkan bank dunia bahwa perpindahan maksimal 2 kali
berpindah angkutan umum untuk mencapai tujuan perjalanan dalam kota. Pelayanan
angkutan umum Kota Medan dalam mencapai lokasi tertentu dalam kota accessibility
termasuk kategori baik.
4. 2 Kenyamanan Angkutan Umum di Kota Medan
4.2.1 Pelayanan oleh Sopir
Pelayanan yang diberikan oleh sopir dan atau kernet angkutan umum kepada penumpang
pada saat masuk, di dalam, dan saat berhenti. Responden menyatakan mendapatkan
pelayanan yang baik tidak bercakap kotor, bersikap ramah sebanyak 55 dan pelayanan
sangat baik tidak bercakap kotor, memberikan senyuman, bersikap ramah sebanyak 1.
Sedangkan responden merasakan kurang mendapatkan pelanan yang baik bercakap
kotor, emosional yaitu sebanyak 29 dan tidak baik sama sekali bercakap kotor,
emosional, sering membentak penumpang sebanyak 5 responden.
1
55 10
29 5
Pelayanan sangat baik
Pelayanan baik Tidak tahu
Kurang baik Tidak baik sama
sekali
4.2.2 Menggunakan Halte
Sebanyak 61 responden menyatakan dalam menunggu dan berhenti angkutan umum jarang
lebih sering tidak menggunakan daripada menggunakan halte tempat menungguberhenti
kendaraan umum dan yang tidak pernah sama sekali menggunakan halte dilakukan oleh 24
responden. Sedangkan yang menggunakan bila tersedia halte sebanyak 10 responden
dan yang selalu menggunakan setiap saat hal ini dilakukan oleh 1 responden. Rendahnya
kesadaran penumpang angkutan umum untuk menggunakan halte disebabkan kurangnya
jumlah halte pada titik-titik berhenti angkutan umum.
1 10
4
61 24
Selalu menggunakan
Menggunakan Tidak tahu
Jarang menggunakan
Tidak perna menggunakan
Dari hasil analisis meskipun faktor fisik halte ini mempunyai pengaruh terhadap ketidak-
efektifan penggunaan halte, namun pengaruh tersebut tidak terlalu kuat karena hanya
muncul pada calon penumpang. Hal ini dikarenakan para pengemudi tidak secara
langsung menggunakan halte seperti para
Universitas Sumatera Utara
18 penumpang sehingga penempatan halte yang
dirasakan tidak tepat hanya muncul dari para calon penumpang Catur dkk., 2001.
Kondisi ini dimungkinkan karena sepanjang jalan
penumpang bebas untuk menghentikan dan keluar dari angkutan umum.
4.2.3 Mudah Turun Naik Kendaraan
Bila penumpang ingin memberhentikan angkutan umum sangat mudah. Responden
terbanyak menyatakan mudah sebanyak 69 , sangat mudah sebanyak 16 sedangkan
menyatakan kesulitan sebanyak 13. Hal ini menunjukkan bahwa kapan penumpang ingin
menggunakan dan keluar dari pintu samping angkutan umum mudah.
16
69 1
13 1
Sangat mudah Mudah
Tidak tahu Sulit
Sangat sulit
4.2.4 Tersedia Tempat Duduk Setiap Saat
Saat penumpang berada dalam angkutan umum, apakah mendapatkan tempat duduk?
Responden menyatakan 61 dapat tempat duduk lebih sering dapat dan jarang tidak
dapat dalam angkutan umum dan 25 menyatakan selalu mendapatkan tempat duduk
selalu tersedia, sedangkan sebagian kecil responden menyatakan jarang mendapatkan
tempat duduk lebih sering tidak dapat daripada dapat tempat duduk. Faktor muat
load factor yang rendah lebih disukai penumpang karena selalu dapat naik di
kendaraan yang datang pertama dan mereka akan memperoleh tempat duduk, waktu tunggu
menjadi pendek. Sementara faktor muat yang tinggi tidak disukai oleh penumpang karena
kendaraan yang datang biasanya sudah penuh penumpang dan mempunyai waktu tunggu
yang panjang. Faktor muat ini digunakan untuk mendapatkan kapasitas penumpang ideal
angkutan kota Karno, 2001.
25
61 5
8 1 Selalu dapat
Dapat Tidak tahu
Jarang dapat Selalu padat
4.2.5 Tidak Berdesak-desakan
Berdasarkan hasil survai, sebagian besar penumpang menilai kenyamanan dalam
menggunakan angkutan umum adalah 58 merasa tidak berdesak-desakan. Kenyamanan
yang dirasakan ini secara umum disebabkan oleh tingkat pengisian yang kecil yaitu rata-
rata 40 dari kapasitas yang tersedia. Juga keadaan kendaraan angkutan itu sendiri yang
sebagian besar dalam kondisi yang baik. Kondisi kendaraan angkutan umum ini sangat
tergantung dari usia kendaraan mini bis yang menurut data dari DLLAJ, sebagian besar
kendaraan sekitar 70 dari jumlah seluruh armada sudah berusia di atas 10 tahun.
Kondisi kendaraan disertai tingkat pengisian yang rendah menyebabkan penumpang tidak
mengalami berdesak-desakan. Ternyata dengan persepsi terhadap tingkat kenyamanan angkutan
umum yang sebagian besar responden menilainya kondisi tidak berdesak-desakan tempat duduk
selalu tidak penuh 58, yang merasakan agak berdesakan tempat duduk diisi melebihi
kapasitas adalah sebesar 15, sedangkan yang merasakan kondisi ideal tempat duduk terisi
sesuai dengan kapasitas 15.
58 15
7 15
5 Tidak berdesak-
desakan Kondisi ideal
Tidak tahu Agak berdesakan
Berdesak-desakan
Dari 58 responden menyatakan tidak berdesakan, berdasarkan uji crosstabs dengan
karakteristik responden menurut pekerjaan terdapat persentase jawaban yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
Julaihi Wahid Rahmad Dian
19 yaitu: pedagang menyatakan 66,7, ibu rumah
tangga 76,9, jasa 70, mahasiswapelajar 32,6, pegawai negeri 92, tidak bekerja
71, 4 dan swasta 52,2.
4.2.6 Kualitas Tempat
Kenyamanan fisik penumpang dalam kendaraan dan pada hentian. Kenyamanan ini antara lain:
kualitas pengendaraan, lingkungan bus dan di luar bus, penataan kursi, pegangan tangan,
kemudahan keluar masuk dan pembayaran ongkos, tempat untuk barang bawaan seperlunya
Munawar, 2000. Menurut persepsi penumpang 53 responden merasa nyaman tempat duduk
agak empuk dengan tempat duduk yang ada dalam angkutan umum. Sedangkan yang
kurang merasa nyaman tempat duduk menggunakan busa tipis terdapat 26
responden. Hal ini menunjukkan kondisi tempat duduk angkutan umum yang ada saat
ini telah sesuai dengan sebagian besar keinginan penumpang.
8
53 7
26 6
Sangat nyaman Nyaman
Tidak tahu Kurang nyaman
Tidak nyaman
Pada diagram di atas dapat dilihat tempat duduk dalam angkutan umum, tempat duduk
yang terbuat dari pembalut kulit campuran karet dan dilapisi dengan busa. Posisi tempat
duduk saling berhadapan dengan memanjang ke belakang.
Masalah kelayakan bus kota memang menjadi salah satu penyebab buruknya sistem penataan
angkutan umum secara keseluruhan. Ketidak- layakan itu dimulai dari hal yang kecil, seperti
spion yang hanya sebuah, jok kursi yang bolong-bolong, kaca jendela yang pecah atau
bahkan hilang, hingga asap pekat yang mengepul-ngepul dan ban yang divulkanisasi
hingga tiga kali. Itu belum termasuk kelebihan muatan pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari
Kompas, 11 Desember 2004.
4.2.7 Suhu dalam Angkutan Umum
Penumpang merasa nyaman terhadap suhu panas, pengap, dan normal dalam angkutan
umum. Menurut responden, 49 merasa kurang nyaman panas dan pengap, 27 responden
merasa tidak nyaman sama sekali panas, pengap, dan bau busuk. Sedangkan responden
merasa nyaman suhu normal sebesar 13 dan 1 merasa sangat nyaman suhu normal,
aroma wangi. Sebagian besar responden merasa tidak nyaman karena suhu dalam
angkutan umum terasa panas pada saat siang hingga sore. Kondisi suhu panas dalam angkutan
umum karena tidak ada angkutan umum yang menggunakan pendingin udara AC.
Ketidaknyamanan dalam angkutan umum dipengaruhi oleh faktor suhu dalam angkutan
umum yang relatif tinggi pada saat perjalanan dilakukan siang hingga sore hari. Suhu Kota
Medan rata-rata siang hari antara 29,2
C sampai dengan 32,9
. Kondisi di dalam angkutan umum dapat dilihat pada gambar
berikut.
1 13
10
49 27
Sangat nyaman Nyaman
Tidak tahu Kurang nyaman
Tidak nyaman
Dari 49 responden menyatakan kurang nyaman. Berdasarkan uji crosstabs dengan
karakteristik responden menurut tujuan perjalanan, pengguna angkutan umum untuk berangkat
bekerja yang menyatakan kurang nyaman 50, belanja 53,5, kuliahsekolah 62,9,
tempat keluargasosialteman 42,6 dan pulang kerja 44,1.
Universitas Sumatera Utara
20
4. 3 Keamanan Menggunakan Angkutan Umum 4.3.1 Aman terhadap Kecelakaan Lalu Lintas