1 Keandalan Angkutan Umum Kota Medan 1.1 Ketersediaan angkutan umum

16 bentuk grafik serta melakukan interpretasi sesuai dengan permasalahan penelitian. Untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, digunakan pendekatan statistik inferensial chi kuadrat. Rumus chi kuadrat adalah sebagai berikut Sugiono, 1998: X 2 = ∑ f – f h 2 f h X 2 = chi kuadrat f = frekuensi yang diobservasi f h = frekuensi yang diharapkan Guna mempermudah dan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, proses perhitungan menggunakan program SPSS versi 10,0 Santoso, 2004. 4. HASIL PENELITIAN Angkutan umum adalah sarana transportasi yang penting dalam mendukung aktivitas dan mobilitas penduduk sehari-hari di suatu perkotaan. Baik buruknya keadaan angkutan umum dan transportasi secara umum di suatu perkotaan merupakan cerminan baik buruknya sistem kota tersebut. Berikut ini persepsi pengguna angkutan umum di Kota Medan terhadap pelayanan yang ditinjau atas beberapa variabel: 4. 1 Keandalan Angkutan Umum Kota Medan 4.1.1 Ketersediaan angkutan umum Ketersediaan angkutan umum untuk aktivitas sehari-hari selalu tersedia setiap saat. Responden yang menyatakan selalu tersedia sebanyak 23 artinya responden menggunakan angkutan umum tidak lama menunggu dengan waktu tunggu kurang dari 5 menit atau tersedia setiap saat pada jam masyarakat beraktivitas, responden menyatakan tersedia sebanyak 64 hal ini menunjukkan bahwa waktu tunggu merupakan waktu yang diperlukan bagi calon penumpang untuk menunggu kendaraan yang melewati suatu jalan tidak lama yaitu hanya 5-10 menit. Waktu tunggu dipengaruhi oleh faktor muat load factor. Load factor hasil pengamatan rata-rata 0,40 sedangkan kapasitas tempat duduk jenis angkutan umum yang ditetapkan oleh DLLAJ Kota Medan adalah 11 penumpang. Hal ini menunjukkan load factor angkutan umum di bawah kapasitas. 23 64 1 12 Selalu tersedia Tersedia Tidak Tahu Jarang Tersedia Tidak tersedia sama sekali Sedangkan responden yang menjawab jarang tersedia sebanyak 12, artinya lama waktu tunggu 10 – 20 menit dan tidak tersedia sama sekali sebesar 0, artinya adalah semua daerah yang dilewati rute terlayani oleh trayek angkutan umum di Kota Medan.

4.1.2 Ketepatan Waktu

Angkutan umum yang digunakan oleh masyarakat Kota Medan untuk aktivitas sehari- hari, ternyata sebagian kecil responden menyatakan sampai tujuan tepat waktu yaitu 9 sedangkan responden menyatakan kurang tepat waktu sebesar 34. Waktu perjalanan: rata-rata sangat tergantung dari jarak tempuh dan kecepatan rata-rata angkutan umum adalah 15 kmjam. Waktu perjalanan ini termasuk waktu yang digunakan ketika angkutan umum menaikkan dan menurunkan penumpang, serta saat-saat angkutan umum menunggu penumpang di terminal dan faktor kemacetan pada ruas jalan tertentu. Karena berbagai faktor keterlambatan angkutan umum tersebut maka 41 responden menyatakan angkutan umum jarang tepat waktu dalam perjalanan. 9 34 15 41 1 Tepat waktu Kurang tepat waktu Tidak tahu Jarang tepat waktu Tidak tepat waktu sama sekali Menurut penelitian Kusharjo 2000 nilai tengah kecepatan perjalanan untuk bis standar adalah 17,70 kmjam, sedangkan maksimumnya sebesar 19,56 kmjam dan minimumnya Universitas Sumatera Utara Julaihi Wahid Rahmad Dian 17 sebesar 16,12 kmjam. Untuk bis sedang nilai tengah kecepatan perjalanan adalah 19,65 kmjam, sedangkan maksimumnya sebesar 30,40 kmjam dan minimumnya sebesar 15 kmjam. Dari penelitian di atas nilai kecepatan angkutan publik bus standar maupun bis sedang di atas standar yang ditetapkan World Bank, yaitu 10 –12 kmjam.

4.1.3 Perpindahan Angkutan Umum

Responden menyatakan 22 tidak perlu berpindah kendaraan untuk mencapai tujuan perjalanan. Menurut responden 32 menyatakan perlu berpindah satu kali angkutan umum untuk mencapai tujuan perjalanan. Berpindah dua kali sebanyak 18 responden. Banyak menjawab tidak tahu 28, dalam hal ini responden memberikan jawaban terhadap perjalanan yang dilakukan bagi pekerjaan tidak tetap misalnya buruh dan pedagang berpindah. 22 32 28 18 Tidak Perlu Perlu satu kali Tidak tahu Perlu perpindahan dua kali Perlu perpindahan lebih dua kali Berdasarkan standar yang ditetapkan bank dunia bahwa perpindahan maksimal 2 kali berpindah angkutan umum untuk mencapai tujuan perjalanan dalam kota. Pelayanan angkutan umum Kota Medan dalam mencapai lokasi tertentu dalam kota accessibility termasuk kategori baik.

4. 2 Kenyamanan Angkutan Umum di Kota Medan