Jenis - jenis Retribusi Daerah Subyek Retribusi Daerah dan Wajib Retribusi Daerah Besarnya Retribusi Yang Terutang dan Tarif Retribusi Daerah

2.5.2 Jenis - jenis Retribusi Daerah

Sesuai dengan Undang - undang Nomor 34 tahun 2000 pasal 18 ayat 2 retribusi daerah dibagi atas 3 golongan, yakni : a. Retribusi Jasa Umum. b. Retribusi Jasa Usaha. c. Retribusi Perizinan Tertentu. Jadi, dipungut apabila orang atau badan tersebut tidak menggunakan atau tidak memanfaatkan fasilitas atau jasa yang disediakan maka orang tersebut tidak dipungut retribusi.

2.5.3 Subyek Retribusi Daerah dan Wajib Retribusi Daerah

a. Subyek retribusi umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan. Subyek retribusi jasa umum ini dapat merupakan wajib retribusi jasa umum. b. Subyek retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan. Subyek ini dapat merupakan wajib retribusi jasa usaha. c. Subyek retribusi perizinan tertentu adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin tertentu dari pemerintah daerah. Subyek ini dapat merupakan wajib retribusi jasa perizinan tertentu. Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Obyek Retribusi daerah

Obyek retribusi daerah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tidak semua yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis jasa- jasa tertentu yang menurut pertimbangan social ekonomi layak dijadikan sebagai obyek retribusi. Jasa tertentu tersebut dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Perizinan tertentu.

2.5.4.1 Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Obyek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis-jenis retribusi jasa umum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 2 ayat 2, sebagaimana di bawah ini : Universitas Sumatera Utara a Retribusi Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan adalah Pelayanan kesehatan di Puskesmas, Balai Pengobatan dan Rumah Sakit Umum Daerah. Dalam retribusi pelayanan kesehatan ini tidak termasuk pelayanan pendaftaran. b Retribusi Pelayanan Persampahan Kebersihan Pelayanan persampahan kebersihan meliputi pengambilan, pengangkutan, dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuanganpemusnaan sampah rumah tangga dan perdagangan, tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum dan taman. c Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil Akte catatan sipil meliputi akte kelahiran, akte perkawinan, akte perceraian, akte pengesahan dan pengakuan anak, akte ganti nama bagi warga negara asing, dan akte kematian. d Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburan pemakaman termasuk penggalian dan pengurungan, pembakaranpengabuan mayat dan sewa tempat pemakaman atau Universitas Sumatera Utara pembakaranpengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah daerah. e Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah. f Retribusi Pelayanan Pasar Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional atau sederhana berupa pelataran yang dikelola pemerintah daerah dan khuhus disediakan pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. g Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. h Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan danatau perizinan oleh pemerintah daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki dan atau dipergunakan oleh masyarakat Universitas Sumatera Utara i Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Peta adalah peta yang dibuat oleh pemerintah daerah seperti peta dasar garis, peta foto, peta digital, peta tematik dan peta teknis struktur . j Retribusi Pengujian Kapal Perikanan Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pengujian terhadap kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan daerah.

2.5.4.2 Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha adalah atas jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah yang menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Obyek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial. Pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah menganut prinsip komersial meliputi : a. Pelayanan dengan menggunakan memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal. b. Pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum memadai disediakan oleh pihak swasta. Universitas Sumatera Utara Jenis- jenis retribusi jasa usaha : a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Pelayanan pemakaian kekayaan daerah antara lain pemakaian tanah dan bangunan, pemakaian ruangan untuk pesta, pemakaian kendaraanalat-alat beratalat-alat besar milik daerah. Tidak termasuk dalam pengertian pelayanan pemakaian kekayaan daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut seperti pemancangan tiang listrik telepon maupun penanaman pembentangan kabel listrik telepon di tepi jalan umum. b. Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan Pasar grosir dan atau pertokoan adalah pasar grosir berbagai jenis barang dan fasilitas pertokoan yang dikontrakkan, yang disediakandiselenggarakan oleh Pemerintah daerah, tidak termasuk yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. c. Retribusi Tempat Pelelangan Tempat pelelangan adalah tempat yang secara khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan. Termasuk dalam pengertian tempat pelelangan adalah tempat yang Universitas Sumatera Utara dikontrakkan oleh pemerintah daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat pelelangan. d. Retribusi Terminal Pelayanan terminal adalah tempat pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah. e. Retribusi Tempat Khusus Parkir Pelayanan tempat khusus parkir adalah pelayanan penyediaan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang disediakan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. f. Retribusi Tempat Penginapan Pesanggrahan Villa Pelayanan tempat penginapan pesanggrahan villa yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. g. Retribusi Penyedotan Kakus Pelayanan penyedotan kakus adalah pelayanan penyedotan kakusjamban yang dilakukan oleh pemerintah daerah, tidak Universitas Sumatera Utara termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. h. Retribusi Rumah Potong Hewan Pelayanan rumah potong hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah. i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal Pelayanan pelabuhan kapal adalah pelayanan pada pelabuhan kapal perikanan danatau bukan kapal perikanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan kapal yang dimiliki danatau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. j. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Pelayanan tempat rekreasi dan olahraga adalah tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang dimiliki danatau dikelola oleh pemerintah daerah. k. Retribusi Penyeberangan di atas air Pelayanan penyeberangan di atas air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di atas air yang dimiliki danatau dikelola oleh Universitas Sumatera Utara pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. l. Retribusi Pengolahan Limbah Cair Pelayanan pengolahan limbah cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran, industri yang dikelola danatau dimiliki oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. m. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Penjualan produksi usaha daerah adalah penjualan hasil produksi usaha pemerintah daerah antara lain bibitbenih tanaman, bibit ternak dan bibitbenih ikan, tidak termasuk penjualan produksi usaha Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta.

2.5.4.3 Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis retribusi perizinan a Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Izin Mendirikan Bangunan IMB adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan, termasuk dalam pemberian izin ini adalah kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang yang berlaku, dengan tetap memperhatikan Koefisien Luas Bangunan KLB, Koefisien Ketinggian Bangunan KKB, dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat-syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. b Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Izin tempat penjualan minuman beralkohol adalah pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu. c Retribusi Izin Gangguan Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kegiatan kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau gangguan, tidak termasuk tempat usaha kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Universitas Sumatera Utara d Retribusi Izin Trayek Izin trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan usaha untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu. Pemberian izin oleh pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan masing-masing daerah, tidak termasuk tempat usaha kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

2.5.5 Besarnya Retribusi Yang Terutang dan Tarif Retribusi Daerah

Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan tingkat penggunaan jasa. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan pada kebijaksaan derah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Dengan demikian, daerah mempunyai kewenangan untuk menetapkan prinsip dan sasaran yang akan dicapai dalam menetapkan tarif retribusi jasa umum, seperti untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan dan membantu golongan masyarakat kurang mampu sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara Jadi, prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi jasa umum dapat berbeda menurut jenis pelayanan dalam jasa yang bersangkutan dan golongan pengguna jasa. Sebagai contoh : 1. Tarif retribusi persampahan untuk golongan masyarakat yang mampu dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat menutup biaya pengumpulan, transportasi dan pembuangan sampah sedangkan untuk golongan masyarakat kurang mampu ditetapkan tarif lebih rendah. 2. Tarif rawat inap kelas tinggi bagi retribusi pelayanan rumah sakit umum daerah dapat ditetapkan lebih besar daripada biaya pelayanannya, sehingga memungkinkan adanya subsidi silang bagi tarif rawat inap kelas yang lebih rendah. 3. Tarif retribusi parkir di tepi jalan umum yang rawan kemacetan dapat ditetapkan lebih tinggi daripada di tepi jalan umum yang kurang rawan kemacetan dengan sasaran mengendalikan tingkat penggunaan jasa parkir sehingga tidak menghalangi kelancaran lalu lintas. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. Universitas Sumatera Utara Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruhnya biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan. Biaya penyelenggaraan izin ini meliputi penertiban dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan dan biaya dampak negatif dari pemberian izin tersebut. Tarif retribusi di atas ditinjau paling lama 5 tahun sekali. Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Memperluas basis penerimaan tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak barupotensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. 2. Memperkuat proses pemungutan upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan peningkatan SDM. Universitas Sumatera Utara 3. Meningkatkan pengawasan, hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan meelakukan pemeriksaan secara dadakan dan berskala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah. 4. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan, tindakan yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan administrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. 5. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik, hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah. Selanjutnya,ektensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan yaitu melalui kebijaksanaan pemerintah untuk memberikan kewenangan perpajakan yang lebih besar kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu, perlu adanya perubahan dalam sistem perpajakan Indonesia sendiri melalui sistem pembagian langsung atau beberapa basis pajak pemerintah pusat yang lebih tepat dipungut oleh daerah. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap APBD.

Menurut Riduansyah 2003 , Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Menurut Mahi 2005 Pengelolaan PAD masih belum optimal, hal ini tercermin dari belum optimalnya kinerja pemungutan pajak dan retribusi di berbagai daerah. Sumbangan PAD bagi penerimaan daerah rata-rata masih sekitar 5 sampai 6 persen dari total penerimaan. Pada umumnya ruang lingkup pilihan kebijakan pemungutan pajak dan retribusi masih sangat terbatas pada kebijakan yang sifatnya klasik, yaitu pembaharuan data wajib pajak daerah, penyederhanaan administrasi pemungutan, pembuatan perda-perda baru sejalan dengan ketentuan pusat. Sedangkan kebijakan yang lebih strategis, misalnya perencanaan penerimaan keuangan, peningkatan pengawasan, perbaikan tariff dan lainnya masih sangat terbatas. Menurut Astuti dan Haryanto 2006 Selama 4 tahun ini kemandirian yang kuat diukur dari struktur PAD yang antara lain terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan BUMD dan juga Pendapatan diluar PAD yaitu PDRB Jasa serta Bagi Hasil Pajak, didapatkan bahwa variabel Pajak Daerah dan Bagi Hasil Pajak BHP memliki hubungan signifikan terhadap kapasitas fiskal daerah. Universitas Sumatera Utara