Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar ion Cu
2+
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; dan 4,0
mgL.
3.3.9 Pembuatan Larutan Standar Fe
3+
3.3.9.1 Pembuatan Larutan Blanko
Sebanyak 50 mL akuades dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL, diatur pH-nya 3,50 dengan penambahan HNO
3p
.
3.3.9.2 Pembuatan Larutan Standar Fe
3+
1000 mgL
Sebanyak 0,4840 g kristal FeCl
3
.6H
2
O ditimbang secara kuantitatif, dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL, dilarutkan dengan akuades secukupnya, dimasukkan ke
dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.9.3 Pembuatan Larutan Standar Fe
3+
100 mgL
Sebanyak 10 mL larutan standar induk besi 1000 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.9.4 Pembuatan Larutan Standar Fe
3+
20 mgL
Sebanyak 20 mL larutan standar besi 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.9.5 Pembuatan Larutan Standar Fe
3+
10 mgL
Sebanyak 10 mL larutan standar besi 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.9.6 Pembuatan Larutan Seri Standar Fe
3+
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 mgL
Sebanyak 2,5; 5,0; 10,0; 15,0; 20,0 mL larutan standar besi 10 mgL dimasukkan ke dalam masing-masing labu takar 50 mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga
garis tanda dan dihomogenkan. Masing-masing larutan adalah 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 mgL besi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.9.7 Pembuatan Kurva Kalibrasi Ion Fe
3+
Diukur absorbansi larutan blanko dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 248,3 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali.
Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar ion Fe
3+
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; dan 4,0 mgL.
3.3.10 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
3.3.10.1 Pembuatan Larutan Blanko
Sebanyak 50 mL akuades dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL, diatur pH-nya 3,50 dengan penambahan HNO
3p
.
3.3.10.2 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
1000 mgL
Sebanyak 0,4398 g kristal ZnSO
4
.7H
2
O ditimbang secara kuantitatif, dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL, dilarutkan dengan akuades secukupnya, dimasukkan ke
dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.10.3 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
100 mgL
Sebanyak 10 mL larutan standar induk seng 1000 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.10.4 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
20 mgL
Sebanyak 20 mL larutan standar seng 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
3.3.10.5 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
10 mgL
Sebanyak 10 mL larutan standar seng 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.10.6 Pembuatan Larutan Seri Standar Zn