fakta di lapangan yang sering terlihat masih ada karyawan yang belum melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Terdapat sebelas ciri kepemimpinan dalam perubahan terencana yang dikemukakan oleh Sheila Murray dalam hamzah 2008 sebagai berikut:
1. Punya misi yang penting
2. Seorang pemikir yang besar
3. Seorang pemimpin mempunyai ciri seorang master pengubah yang menciptakan
masa depan, yaitu mengantisipasi kebutuhan dan perubahan produktif yang memimpin.
4. Memiliki ciri bersifat peka terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari
5. Pemimpin mengambil resiko
6. Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan
7. Seorang pemimpin menggunakan kekuasaannya secara bijaksana
8. Seorang pemimpin berkomunikasi efektif
9. Seorang pemimpin adalah pembangun tim
10. Pemimpin bersifat berani
11. Seorang pemimpin mempunyai komitmen
II.4. Teori tentang Budaya Organisasi
Budaya organisasional adalah sistem makna, nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut bersama dalam suatu organisasi yang menjadi rujukan untuk bertindak dan
membedakan organisasi yang satu dengan organisasi yang lain mas’ud, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Budaya organisasi selanjutnya menjadi identitas atau karakter utama organisasi yang dipelihara dan dipertahankan mas’ud, 2004. Suatu budaya yang kuat merupakan
perangkat yang sangat bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik sehingga setiap
karyawan pada awal karirnya perlu memahami budaya dan bagaimana budaya tersebut terimplementasikan.
Berdasarkan pendapat para ahli Gibson, 2003; Robbins, 2001 dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja karyawan cenderung dipengaruhi oleh budaya
organisasi yang berlaku. Menurut Rivai 2004 budaya organisasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi dengan organisasi yang
lain. bBudaya memberikan identitas bagi anggota organisasi. c Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dan pada kepentingan individu.
d Budaya itu meningkatkan kemantapan system social. e Budaya sebagai mekanisme pembuat makna kendali yang memandu serta membentuk sikap dan
perilaku karyawan. Dalam Kotter dan Haskett 1997:18 menyatakan budaya yang kuat sering
dikatakan membantu kinerja karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa dalam diri pegawai. Brahmasari 2004 mengemukakan bahwa budaya
organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur
Universitas Sumatera Utara
kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan.
Budaya yang ada pada suatu perusahaan menyebabkan para pekerja memiliki cara pandang yang sama dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Budaya
berhubungan dengan bagaimana perusahaan membangun komitmen mewujudkan visi, memenangkan hati pelanggan, memenangkan persaingan dan membangun
kekuatan perusahaan Mangkusasono, 2007. Dalam buku Kotter dan Haskett yang berjudul Corporate Culture and
Performance 1992 mengemukakan pengaruh budaya organisasi dengan kinerja pegawai, mereka melakukan penelitian terhadap 207 perusahaan di dunia yang
aktifitasnya berada di Amerika Serikat. Penelitian tersebut menghasilkan empat kesimpulan dalam Tika, 2006, yaitu:
1. Budaya organisasi dapat mempunyai dampak yang berarti dalam kinerja
organisasi jangka panjang. 2.
Budaya organisasi mungkin akan menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan organisasi dalam dasawarsa yang akan
datang. Budaya yang menomorsatukan kinerja mengakibatkan dampak kinerja negatif dengan berbagai alasan. Alasan utama adalah kecenderungan menghambat
organisasi- organisasi dalam menerima prubahan-perubahan taktik dan strategi yang dibutuhkan.
3. Budaya organisasi yang menghambat peningkatan kinerja jangka panjang cukup
banyak, budaya-budaya mudah berkembang bahkan dalam organisasi-organisasi
Universitas Sumatera Utara
yang penuh dengan orang-orang pandai dan berakal sehat. Budaya-budaya yang mendorong perilaku yang tidak tepat dan menghambat perubahan kearah strategi
yang lebih tepat, cenderung muncul perlahan-lahan dan tanpa disadari dalam waktu bertahun-tahun, biasanya sewaktu oranisasi berkinerja baik.
4.
Walaupun sulit untuk diubah, budaya organisasi dapat dibuat agar bersifat lebih meningkatkan kinerja.
Budaya organisasi dapat digambarkan sebagai nilai, norma dan artefak yang diterima oleh anggota organisasi sebagai iklim organisasi ia akan
mempengaruhi dan dipengaruhi strategi organisasi, struktur dan system organisasi Amstrong, 2004.
Berdasarkan asil penelitian Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan Chung-Leung dalam Fuad Mas’ud, 2004 tedapat 6 enam karakteristk dalam
suatu budaya perusahaan yaitu: Profesionalisme, jarak dari manajemen, percaya pada rekan sekerja, keteraturan, permusuhan, dan integrasi.
II.5. Teori tentang Kompensasi