yang penuh dengan orang-orang pandai dan berakal sehat. Budaya-budaya yang mendorong perilaku yang tidak tepat dan menghambat perubahan kearah strategi
yang lebih tepat, cenderung muncul perlahan-lahan dan tanpa disadari dalam waktu bertahun-tahun, biasanya sewaktu oranisasi berkinerja baik.
4.
Walaupun sulit untuk diubah, budaya organisasi dapat dibuat agar bersifat lebih meningkatkan kinerja.
Budaya organisasi dapat digambarkan sebagai nilai, norma dan artefak yang diterima oleh anggota organisasi sebagai iklim organisasi ia akan
mempengaruhi dan dipengaruhi strategi organisasi, struktur dan system organisasi Amstrong, 2004.
Berdasarkan asil penelitian Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan Chung-Leung dalam Fuad Mas’ud, 2004 tedapat 6 enam karakteristk dalam
suatu budaya perusahaan yaitu: Profesionalisme, jarak dari manajemen, percaya pada rekan sekerja, keteraturan, permusuhan, dan integrasi.
II.5. Teori tentang Kompensasi
II.5.1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi dapat kita artikan sebagai balas jasa yang diberikan pemberi pekerja terhadap pekerjakaryawan, karena karyawan tersebut telah menyumbangkan
tenaga, pikiran dan waktunya untuk kemajuan usaha tersebut. Warther dan Davis 1993 menyatakan bahwa: ”Compensation is what
employees receive in exchange for their contribution to the organization.”
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Milkovich dan Newman 1996 mengatakan: ”Compensation refers to all form of financial returns and benefits employees receive as part of an
employment relationship.” Sedangkan Milkovich dan Newman 2002 mengatakan bahwa kompensasi berkenaan dengan segala bentuk balas jasa finansial dan
pelayanan yang tangible nyata, serta keuntungan yang diterima karyawan sebagai bagian dari suatu hubungan pekerjaan.
II.5.2. Tujuan Kompensasi
Pada dasarnya semua badan usaha memberikan kompensasi kepada karyawannya bertujuan untuk menghargai dan memberi balas jasa atas semua yang
telah dilakukan karyawan tersebut terhadap badan usaha baik itu tenaga, waktu, dan pikiran. Gary Dessler 2005 menyatakan ”Compensation experts therefore argue
that managers should understand the motivational bases of pay-for-performance plans”
Iskandar Putong Cecep Hidayat 2010 menyatakan bahwa ”Pemimpin harus peka terhadap perbedaan kebutuhan individu diantara bawahan, dan harus
diberikan imbalan sesuai kebutuhannya. Tujuan imbalan adalah agar bawahan termotivasi untuk meningkatkan prestasi demi produktivitas organisasi”.
Hani Handoko 2001: ”Pemberian kompensasi terbukti efektif dalam pemeliharaan tenaga kerja dengan memotivasi karyawan mencapai tingkat prestasi
kerja yang lebih tinggi.” dan R.Wayne Mondy dkk 1999 Menyatakan
Universitas Sumatera Utara
“Compensation is the total of all rewards provided to employees in return for their services”.
Menurut Sofyandi 2008, “Tujuan diadakannya pemberian kompensasi adalah: 1. Untuk menjalin ikatan kerja sama antara pimpinan dengan karyawan.
Artinya bahwa dengan terjalinnya kerja sama secara formal akan terbentuk kommitmen yang jelas mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul masing-
masing. 2. Memberikan kepuasan kepada karyawan. Artinya bahwa melalui kepuasan yang dirasakan para karyawan, maka karyawan akan memberikan
prestasinya yang terbaik. 3. Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Artinya agar karyawan bersemangat dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, 4. Untuk
menciptakan disiplin bagi karyawan”. Sehubungan dengan tujuan pemberian kompensasi, Suprihanto 2000
menyatakan bahwa: a.
Fungsi Kompensasi Secara umum adalah: 1.
Untuk mengalokasikan sumberdaya manusia secara efisien khususnya angkatan kerja.
2. Untuk menggunakan sumber daya manusia secara efisien dan efektif.
3. Mendorong stablitas dan pertimbuhan ekonomi pada umumnya.
b. Tujuan Kompensasi adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomis atau memberikan rasa aman di bidang
ekonomi economic secrity bagi karyawan. 2.
Untuk mengkaitkan penerimaan, kontribusi, dan produktivitas karyawan.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengkaitkan penerimaan dengan sukses finansial badan usaha.
4. Untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam pemberian kompensasi
pada para karyawan.
II.5.3. Jenis-jenis Kompensasi