BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki tiga tujuan utama yaitu mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan,
menjaga kelangsungan hidup perusahaan going concern, mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan Martono, 2005:3.. Ketiga tujuan perusahaan saling
berkaitan satu sama lainnya. Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba maksimal dimaksudkan agar perusahaan dapat hidup terus. Didirikannya perusahaan tidak dibatasi untuk waktu tertentu,
tetapi diharapkan hidup terus tanpa batas waktu. Meskipun dikenal konsep corporate life cycle siklus hidup perusahaan dimana suatu perusahaan akan mati, namun kematian itu tidak
dikehendaki oleh perusahaan, oleh karena itu, kelangsungan hidup perusahaan akan terus dijaga dengan berusaha memperoleh laba sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,
perusahaan tentunya harus dapat meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan usahanya Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju,
persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tiba-tiba
mengalami kebangkrutan. Perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi akuntansi dalam bentuk
laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Akuntansi dapat dipahami sebagai penghubung antara kegiatan ekonomi suatu
perusahaan dengan pengambilan keputusan dengan jalan dibuatnya sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan informasi perusahaan yang sangat
banyak ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Informasi akuntansi dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan oleh para pemakai. Pemakai data
akuntansi secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Pemakai eksternal adalah investor atau calon investor yang
meliputi pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, supplier, dan pemakai– pemakai lain, seperti karyawan, analis keuangan, pialang saham, pemerintah berkait
dengan pajak, BAPEPAM berkaitan dengan perusahaan go public . Sedangkan pemakai internal mempunyai akses ke informasi akuntansi yang lebih besar. Faktor pembatas di sini
adalah kemampuan sistem akuntansi untuk memberikan informasi yang diperlukan. Semakin baik informasi yang disusun, berarti semakin banyak informasi yang relevan yang dapat
dihasilkan. Untuk memperoleh informasi keuangan yang relevan dengan tujuan dan
kepentingan pemakai, maka informasi keuangan yang disajikan harus terlebih dahulu dianalisis sehingga dihasilkan keputusan bisnis yang tepat. Analisis yang biasanya dilakukan
adalah analisis keuangan. Analisis keuangan mencoba menghubungkan perkiraan-
Universitas Sumatera Utara
perkiraan yang terdapat dalam laporan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Dalam melakukan analisis keuangan diperlukan suatu alat analisis.
Alat yang sering digunakan dalam melakukan analisis keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan perbandingan angka-angka dari perkiraan-perkiraan yang terdapat di
neraca dan laporan laba rugi. Perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang lain harus saling berhubungan sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan untuk mengetahui kondisi
keuangan atau kinerja perusahaan. Untuk mengetahui apakah kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik, maka hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya atau dengan rata-rata industri. Laba sebagai suatu pengukuran kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan,
merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi kecuali transaksi dengan pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Konsep laba
sama halnya dengan pendapatan bersih net income, yaitu memasukkan hampir seluruh kejadian yang tercakup dalam berbagai pendapatan bersih dengan penekanan pada periode sekarang
Nurjanti dan Erni, 2003. Sehingga dapat dilakukan suatu penelitian dalam memprediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan.
Penelitian ini menggunakan perusahaan otomotif sebagai objek penelitian dikarenakan persaingan dalam dunia usaha otomotif sangat ketat Untuk mengetahui keberhasilan suatu
perusahaan, maka perlu diadakan analisis terhadap laporan kuangan, dimana dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan, yang menggunakan variabel dependen yaitu
perubahan laba dimaksudkan untuk menguji apakah Current Asset, Debt to equity ratio, Total Assets Turnover, Inventory Turnover, Gross Profit Margin, berpengaruh terhadap perubahan
laba sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai naik turunnya fluktuasi posisi keuangannya.
Universitas Sumatera Utara
Krisis global dan keuangan pada tahun 2008 cukup telak menurunkan angka penjualan mobil dunia, tak terkecuali Indonesia. Perusahaan otomotif besar, yaitu General Motor GM,
Ford, dan Chrysler atau yang lebih dikenal dengan The Big Three juga tidak dapat menghindari kebangkrutan. The Big Three mengalami penurunan penjualan mobil light vihicles hampir 20
persen di pasar AS sejak tahun 2000 hingga 2008, pangsa penjualan The Big Three di AS untuk pertama kalinya berada dibawah 50 persen. Penjualan domestik Indonesia terempas hingga 20
persen, dari 607.000 unit pada tahun 2008 menjadi 486.000 unit pada tahun 2009. Memasuki 2010, harapan membaiknya penjualan mobil kembali terbit.
Seiring dengan pulihnya ekonomi domestik dan global dan daya beli konsumen yang naik, penjualan domestik Indonesia tahun 2010 kembali meroket. Untuk tahun 2010 sebanyak
764.710 unit mobil terjual. Angka ini naik 58,1 persen dibanding tahun 2009 dan merupakan penjualan mobil terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Sedangkan untuk motor di tahun 2010
terjual sebanyak 7.398.644 unit motor, ini mengalami peningkatan drastis. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi basis produksi sejumlah pabrikan mobil. Tingginya
permintaan domestik dan prospek ekspor yang berkembang menjadi daya tarik utama invesyasi di Indonesia. Laba perusahaan akan semakin meningkat dan Industri otomotif Indonesia semakin
membaik dengan peningkatan penjualan mobil
Tabel 1.1 Laba Rugi Perusahaan Otomotif pada Laporan Keuangan Tahun 2006-2009 Dinyatakan
dalam Jutaan Rupiah No
Nama Perusahaan Tahun
LabaRugi Perubahan
Laba
1 PT Astra Otoparts Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 279.027
282.058 454.907
566.025 768.265
- 0.01
0.61 0.24
0.36
Universitas Sumatera Utara
2 PT Indo Kordsa Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 119.496
18.314 39.149
94.775 72.105
- -0.85
1.14 1.42
-2.24 3
PT Goodyear Indonesia Tbk 2005
2006 2007
2008 2009
-6.690 25.397
42.399 812
121.085 -
-4.80 0.67
-0.98 148.12
4 PT Gajah Tunggal Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 346.835
118.401 90.841
-624.788 905.330
- -0.66
-0.23 -7.88
-2.45
5 PT Indospring Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 -5.837
2.172 9.888
31.827 58.765
- -1.37
3.55 2.22
0.85
6 PT Intraco Penta Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 -11.305
-939 18.035
4.763 10.210
- -0.61
0.35 1.41
0.63
7 PT Multi Prima Sejahtera
2005 2006
2007 2008
2009 57.068
170.007 29.204
2.974 174.860
- -0.92
-20.21 -0.74
1.14 8
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 57.068
170.007 29.204
2.974 174.860
- 1.98
-0.83 -0.90
57.80 9
PT Nipress Tbk 2005
2006 2007
2008 2009
3.069 7.650
6.394 1.550
3.685 -
1.49 -0.16
-0.76 1.38
10 PT Prima Alloy Steel Tbk
2005 2006
2007 2008
4.600 -2.761
2.774 -14.813
- -1.60
-2.00 -6.34
Universitas Sumatera Utara
2009 -36.216
1.44 11
PT Selamat Sempurna Tbk 2005
2006 2007
2008 2009
65.737 66.175
80.325 91.471
132.850 -
0.01 0.21
0.14 0.45
12 PT Tunas Ridean Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 142.732
22.211 189.816
245.079 310.387
- -0.84
7.55 0.29
0.27
13 PT United Tractor Tbk
2005 2006
2007 2008
2009 1.050.729
930.372 1.493.037
2.660.742 3.817.541
- -0.11
0.60 0.78
0.43
Sumber : www.idx.co.id
Kenyataan dari ketigabelas perusahaan otomotif hanya dua perusahaan otomotif yang mampu menghasilkan laba yang stabil tiap tahunnya walaupun tidak selalu meningkat pada
periode 2006-2009 yaitu PT. Astra Otoparts Tbk, dan PT. Selamat Sempurna Tbk. Selain dua perusahaan tersebut masing-masing perusahaan otomotif mempunyai permasalahan yang
berbeda-beda.
-40 -20
20 40
60 80
100 120
140 160
2006 2007
2008 2009
P e
ru b
a h
a n
L a
b a
Grafik Perubahan Laba
AUTO BRAM
GDYR GJTL
INDS INTA
LPIN MASA
NIPS PRAS
SMSM TURI
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik diatas dapat dikemukakan bahwa perusahaan otomotif tersebut telah mengalami fluktuasi laba, sehingga dapat digunakan investor sebagai pertimbangan dalam melakukan
investasi. Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan. Purnawati
2005 meneliti kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Obyek penelitian ini adalah perusahaan Agriculture, Forestry and Fishing; Animal Feed and
Husbandry; Mining and Mining Services; Construction dan Manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ dengan variabel independen Current Ratio CR, Gross Profit Margin
GPM, Operating Profit Margin OPM, Net Income to Sales NIS, Return On Equity ROE, Inventory Turnover ITO, Total Assets Turnover TATO, dan Sales to Current Liabilities
SCL. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen mampu memprediksi perubahan laba namun secara parsial rasio ITO, TATO, NIS, SCL dapat digunakan
untuk memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang. Penelitian lainnya dilakukan oleh Eko Bastian 2010 yang menganalisis pengaruh current
ratio, debt ratio, total assets turnover, return on equity, dan gross profit margin terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yang diteliti memiliki pengaruh terhadap perubahan laba. Secara parsial hanya debt ratio
yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti juga melihat adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Efendi 2006 menyatakan bahwa return on equity dan gross profit margin
berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba. Sedangkan Eko Bastian 2010 menyatakan bahwa return on equity dan gross profit margin tidak berpengaruh secara parsial.
Ketidakkonsistenan ini dapat disebabkan oleh perbedaan tahun penelitian dan perbedaan perusahaan yang diteliti.
Dengan melihat pentingnya manfaat informasi analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah