b. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat
yang sama. c.
Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diperiksa diaudit. Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan
kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.
d. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang
digunakan haruslah sama.
2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne 2005
Rasio-rasio keuangan yang pada umumnya digunakan terdiri atas dua jenis, jenis pertama meringkas beberapa aspek dari “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu periode
dengan neraca yang telah dibuatbalance sheet ratio, karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas
beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba rugi income statement ratio.
Secara umum rasio-rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis kelompok rasio keuangan antara lain :
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Pihak – pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan bankir. Rasio
likuiditas menurut Horne 2005 adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing rasio
likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas tersebut menurut Kasmir 2009 antara lain rasio lancar current ratio, rasio sangat lancar quick
ratio atau acid test ratio,rasio kas cash ratio, rasio perputaran kas, inventory to networking capital.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar current ratio. Rumus untuk menghitung current ratio Darsono, 2005
CR = x 100
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka semakin besar rasio lancarnya. Apabila
dinyatakan bahwa rasio lancar suatu perusahaan adalah sebesar 2, artinya setiap satu Rupiah kewajiban lancar akan dijamin oleh dua aktiva lancar.
Rasio lancar yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya juga tinggi. Dalam menganalisis rasio
lancar perlu diperhatikan apakah yang menyebabkan rasio lancar tersebut tinggi. Jika yang menyebabkan rasio lancar tersebut tinggi adalah piutang atau persediaan, maka
untuk memenuhi kewajiban lancarnya perusahaan harus terlebih dahulu melakukan penagihan atas piutang atau menjual persediaan agar diperoleh kas untuk membayar
kewajiban lancar tersebut. Kreditor harus menanggung risiko bahwa kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar kewajiban lancarnya karena perusahaan tidak mampu
menagih piutangnya atau tidak dapat menjual persediaannya. b.
Rasio Solvabilitas Perusahaan memiliki berbagai kebutuhan dalam menjalankan operasinya, terutama
yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan sumber dana
ini tergantung dari tujuan, syarat-syarat, keuntungan dan kemampuan perusahaan. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan
pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. Perusahaan dapat memilih salah satu sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya. Setiap sumber dana memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Mengingat penggunaan salah satu dari dana tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan, perlu disiasati agar dapat saling menunjang. Dengan kata lain, penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman harus dibatasi. Kombinasi dari penggunaan dana
dikenal dengan nama rasio solvabilitas atau rasio leverage. Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang Kasmir, 2009, artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Rasio solvabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt to equity ratio DER. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio Darsono,2005:
DER = x 100
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman Darsono,2005. Nilai DER yang
tinggi menunjukkan bahwa struktur modal lebih banyak memanfaatkan utang dibandingkan dengan ekuitas, semakin besar DER mencerminkan solvabilitas
perusahaan semakin rendah sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya rendah.
Universitas Sumatera Utara
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas juga
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari- hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih
efisien dan efektif dalam mengelola asset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.
Rasio aktivitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah total assets turn over dan inventory turnover. Rumus untuk menghitung total assets turn over Kasmir, 2009:
1. Total Assets Turnover
Total assets turn over = x 100
Rasio perputaran total aktiva total assets turn over ratio, digunakan untuk mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan . rasio ini juga dapat dipergunakan
untuk mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan sehingga rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi laba yang akan
datang dan dapat digunakan untuk memprediksi laba karena total aktiva dan penjualan merupakan komponen dalam menghasilkan laba.
Pengaruh rasio total assets turnover terhadap perubahan laba bersih perusahaan adalah semakin cepat tingkat perputaran aktivanya maka laba bersih yang dihasilkan
akan semakin meningkatkan penjualan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang
memadai bagi kapasitas investasinya. 2.
Inventory Turnover ITO
Universitas Sumatera Utara
ITO = x 100
Rasio perputaran persediaan Inventory Turnover dapat digunakan untuk mengukur berapa kali rata-rata persediaan terjual selama satu periode tertentu. Rasio ini
menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam kegiatan usahanya, jumlah investasi yang ada dalam persediannya dan siklus operasi untuk mengisi kasnya kembali.
d. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan. Rasio profitabilitas menurut Horne 2005 adalah rasio yang
menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Dari rasio ini dapat diketahui bagaimana tingkat profitabiltas perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan tingkat
profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Apabila perusahaan dalam
kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari luar.
Rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi Brigham,
2009. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gross profit margin.
Gross profit margin GPM dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Gross profit margin menurut
Horne 2005 “memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi biaya untuk memproduksi barang yang
dijual”.
Universitas Sumatera Utara
Rumus untuk menghitung gross profit margin menurut Wild et.al 2005
Gross Profit Margin = x 100
3. Laba a. Pengertian Laba