137
Lampiran-3
PROPOSAL APLIKASI HASIL PENELITIAN SUSU KUDA SUMBAWA
I. LATAR BELAKANG
Hasil kajian aktivitas dan karakterisasi susu kuda Sumbawa oleh Diana Hermawati membuktikan bahwa 1 susu kuda Sumbawa mengandung senyawa
antimikroba alami yang kuat, 2 daya senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa mempunyai spektrum yang luas, dan 3 senyawa antimikroba susu kuda Sumbawa
termasuk golongan protein yaitu glukoprotein.
Susu kuda Sumbawa yang diteliti berasal dari peternak kuda di Kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu di pulau Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat, dan
dari pengumpul di Kabupaten Bima serta penjual susu kuda Sumbawa di Mataram, Surabaya dan JABOTABEK.
Susu kuda Sumbawa yang berasal dari peternak adalah hasil pemerahan kuda- kuda lokal. Di Kabupaten Sumbawa kuda dipelihara secara ekstensif dan dilepas di
hutan, di Kabupaten Dompu dilepas di hutan dan gunung, sedangkan di Kabupaten Bima dilepas di padangan pada siang hari dan dikandangkan dekat rumah pada sore
hari. Kuda-kuda tersebut hanya merumput di hutan, pegunungan dan padangan tanpa diberi makanan tambahan ataupun obat-obatan. Di Kabupaten Sumbawa pemerahan
dilakukan di tepi hutan atau di pegunungan pada sore atau malam hari; di Kabupaten Dompu sebelum diperah kuda diambil lebih dulu di hutan pada sore hari dan
pemerahan dilakukan pada malam hari menjelang subuh di samping rumah; dan di Kabupaten Bima diperah di kandang pada malam hari menjelang subuh. Susu hasil
pemerahan ditampung dalam ember kemudian dimasukkan ke dalam botol atau jerigen tanpa diberi perlakuan apapun, dan dijual ke pedagang pengumpul yang datang ke
rumah peternak. Di pedagang pengumpul, susu kuda Sumbawa dimasukkan ke dalam jerigen yang lebih besar dan dikirim atau diambil oleh penjual susu kuda Sumbawa di
Mataram, Surabaya dan JABOTABEK. Susu kuda Sumbawa yang diterima oleh penjual susu kuda dikemas dalam botol-botol yang diberi label susu kuda Bima atau
susu kuda liar sebagai minuman kesehatan.
Susu kuda Sumbawa sejak diproduksi di tingkat peternak, dikirim ke pengumpul dan penjualnya, dan hanya disimpan dalam suhu kamar tanpa diberi tambahan bahan
pengawet atau didinginkan. Dari pengamatan di lapangan ternyata susu kuda Sumbawa yang disimpan dalam suhu kamar oleh penjual tidak mengalami kerusakan,
tidak menggumpal, tidak berubah warnanya dan rasanya asam karena telah terjadi fermentasi selama susu kuda tersebut disimpan.
Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa dalam susu kuda Sumbawa terdapat senyawa antimikroba sehingga dapat menjawab pertanyaan bahwa susu kuda
Sumbawa yang disimpan dalam suhu kamar tidak menggumpal atau rusak. Hasil penelitian berikutnya membuktikan bahwa senyawa antimikroba dari susu kuda
Sumbawa mempunyai spektrum yang luas, sehingga dapat menjawab pertanyaan bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai khasiat obat terhadap beberapa penyakit
yang disebabkan baik oleh bakteri gram positif dan negatif, terutama bakteri Vibrio
138 cholerae dan bakteri tahan asam yaitu Mycobacterium tuberculosis. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa susu kuda Sumbawa mengandung komponen gula yang tinggi, sehingga dapat berkhasiat sebagai aphrodisiaka.
Senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa ternyata tidak menurun aktivitasnya bahkan daya antimikrobanya meningkat selama disimpan 2 bulan pada
suhu kamar dan stabil selama penyimpanan 5 bulan. Pemanasan terhadap susu kuda Sumbawa mengakibatkan penurunan daya antimikrobanya antara 21 hingga 28.
Oleh karena itu penyimpanan pada suhu kamar adalah yang paling tepat dan sekaligus menjawab pertanyaan mengapa penduduk setempat tidak memanaskan susu kuda
sebelum diminum.
Hasil penelitian juga membuktikan bahwa senyawa antimikroba adalah protein karena kelarutannya dalam fase metanol paling tinggi. Dan dengan KCKT dihasilkan 7
fraksi dimana 4 fraksi diantaranya mempunyai aktivitas antimikroba dan salah satu dari fraksinya yaitu fraksi 7 yang memiliki aktivitas antimikroba paling kuat. Hasil
perbandingan fraksi 7 dengan laktoferin dari susu sapi dengan elektroforesis diperoleh bukti bahwa fraksi 7 serupa dengan laktoferin, dan dengan spektrofotometer infra
merah dapat dibuktikan bahwa fraksi 7 maupun laktoferin mengandung gugus aktif karbohidrat, peptida dan amina yang mengindikasikan keduanya adalah senyawa
glukoprotein. Dengan menggunakan 6 jenis gula standar dan dengan spektrofotometer ultra violet dapat dibuktikan bahwa fraksi 7 mengandung galaktosa, sedangkan
laktoferin mengandung dua jenis gula, yaitu laktosa dan galaktosa.
Atas dasar hasil penelitian maka dilakukan sosialisasi manfaat susu kuda asal Desa Saneo, Kabupaten Dompu. Sosialisasi dilakukan di gedung Sama Ngawa Dompu
yang dihadiri oleh staf Dinas Peternakan, Kepala Dinas ……….., Kepala Bappeda, Kepala Desa Saneo, Peternak susu kuda Dompu, Pedagang susu kuda Dompu dan
LSM. Sosialisasi yang dilakukan di Desa Saneo yang dihadiri oleh sebagian besar peternak kuda desa Saneo
Percobaan pengembangan produksi konsentrat antimikroba susu kuda Sumbawa dihasilkan bubuk konsentrat antimikroba dengan rendemen bubuk whey
kering sebesar 4,8b dengan daya antimikrobanya 20 kali dari bentuk susu cair.
II. APLIKASI HASIL PENELITIAN DI MASYARAKAT