Peluang Bertumbuh Kajian Variabel Penelitian .1 Koefisien Respon Laba

keterangan: R it : return tahunan perusahaan i pada hari t P it : harga penutupan sahan perusahaan i pada hari t P it-1 : harga penutupan saham perusahaan i pada hari t-1 keterangan: R m : return pasar perusahaan i pada hari t IHSG mt : IHSG pada hari t IHSG mt-1 : IHSG pada hari t-1 keterangan: UE it : unexpected return perusahaan i pada tahun t E it : laba akuntansi setelah pajak perusahaan i pada tahun t E it-1 : laba akuntansi setelah pajak perusahaan i sebelum tahun t-1

2.2.2 Peluang Bertumbuh

Peluang bertumbuh merupakan variabel yang menjelaskan prospek perusahaan di masa mendatang. Penilaian pasar terhadap kemungkinan prospek kemajuan sebuah perusahaan nampak dari tumbuh tidaknya sebuah perusahaan. Menurut Porter 1980 dalam Fijrijanti dan Hartono 2001, tumbuh tidaknya sebuah perusahaan dapat dilihat dari tinggi rendahnya margin, laba, dan penjualan suatu perusahaan. Beaver 1968 dan Baron 1995 dalam Setiati dan Kusuma 2004 mengklasifikasikan perusahaan yang tumbuh dan tidak tumbuh berdasarkan perubahan harga dan volume perdagangan. Perubaham harga menggambarkan perubahan dalam pengharapan pasar terhadap sekuritas suatu perusahaan. Sedangkan volume perdagangan merefleksikan perubahan pengharapan pasar secara individual. Tumbuh tidaknya perusahaan juga didefinisikan oleh Taswan 2003, menurutnya pertumbuhan perusahaan dapat dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset, di mana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas dan pertumbuhaan di masa mendatang. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya merupakan hal yang diinginkan oleh pihak internal dan pihak eksternal. Pertumbuhan perusahaan menjadi hal yang penting karena perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat memberikan manfaat positif bagi perusahaan. Salah satu manfaat positif yang diperoleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan adalah terbukanya kesempatan investasi ekspansi. Margin laba yang diperoleh perusahaan bertumbuh dapat diinvestasikan kembali ke proyek-proyek yang dianggap memiliki nilai tambah di masa yang akan datang. Dengan demikian, perusahaan memiliki potensi menghasilkan laba secara konsisten dan memiliki kinerja yang baik. Pertumbuhan yang dialami perusahaan juga akan mempengaruhi beberapa aspek dalam perusahaan, seperti kebijakan pendanaan, kebijakan deviden dan pasar. Hasil penelitian Gaver dan Gaver 1993, Kallapur dan Trombley 1999 dalam Setiati dan kusuma 2004 terkait kebijakan pendanaan telah membuktikan bahwa perusahaan yang tumbuh dan yang tidak tumbuh memiliki kebijakan yang berbeda. Perusahaan yang tumbuh mempunyai leverage yang lebih kecil daripada perusahaan yang tidak tumbuh dengan pertimbangan untuk mengurai risiko usaha. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Halim 2007:92, menurutnya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Perusahaan dengan pertumbuhan relatif stabil dapat lebih aman menggunakan lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan dengan pertumbuhan yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan semakin besar. Pertumbuhan perusahaan juga mempengaruhi kebijakan deviden. Jensen 1986 dalam Subekti dan Kusuma 2001 membuktikan bahwa perusahaan yang tumbuh cenderung memberikan deviden yang lebih kecil daripada perusahaan yang tidak tumbuh. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi memiliki kesempatan yang besar dalam mendanai investasinya secara internal. Oleh karena itu, laba ditahan yang diperoleh dari pertumbuhan perusahaan akan dialokasikan untuk membiayai ekspansi perusahaan Barclay, 1998; dalam Subekti dan Kusuma, 2001. Dampak lain dari pertumbuhan perusahaan dapat dilihat juga dari perilaku pasar. Penilaian pasar terhadap pertumbuhan perusahaan nampak dari harga saham yang terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan memberi respon yang lebih besar kepada perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi akan memberi manfaat yang tinggi di masa depan bagi investor Palupi, 2006. John dan William 1987, Jensen 1986 dalam Rahmandia 2013 mengemukakan bahwa ada hubungan antara pertumbuhan perusahaan dan harga saham perusahaan. Pasar akan merespon informasi pertumbuhan perusahaan yang ditunjukkan dari pergerakan harga saham. Perusahaan yang tumbuh memiliki hubungan positif terhadap harga saham. Sedangkan perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan diprediksi memiliki hubungan negatif terhadap harga saham. Variabel peluang bertumbuh dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan market to book value ratio, yang dapat dijelaskan dengan rumus berikut Susanto 2012:

2.2.3 Struktur Modal

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONSERVATISME LAPORAN KEUANGAN, DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

5 34 94

Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Terhadap Koefisien Respon Laba

0 4 32

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA Analisis Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaft

0 1 13

Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang Bertumbuh dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Subsektor Retail Trade Periode 2010-2014.

0 0 19

Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade Off.

1 1 25

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN RISIKO GAGAL BAYAR PADA KOEFISIEN RESPON LABA.

0 1 24

Peran Kepercayaan Dalam Memediasi Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Niat Beli.

0 1 15

Pengaruh Leverage, Risiko Sistematik, Pertumbuhan Penjualan, Kesempatan Bertumbuh, Persistensi Laba, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) - Unika Repository

0 0 15

4.1 Analisis Deskriptif - Pengaruh Leverage, Risiko Sistematik, Pertumbuhan Penjualan, Kesempatan Bertumbuh, Persistensi Laba, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) - Unika Repository

0 0 19

Pengaruh Leverage, Risiko Sistematik, Pertumbuhan Penjualan, Kesempatan Bertumbuh, Persistensi Laba, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) - Unika Repository

0 1 6