44 Perencanaan untuk lokasi pengembangan ternak sapi di Kabupaten Lima
Puluh Kota sangat diperlukan untuk menjamin tata ruang khusus yang lebih komprehensif dan menjamin kepastian dan keamanan dalam berusaha. Untuk itu
diperlukan suatu analisis terhadap potensi wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota bagi pengembangan usaha peternakan sapi potong yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan kawasan pengembangan sapi potong serta dapat digunakan oleh masyarakat yang bergerak di bidang usaha ini.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk : 1.
Mengidentifikasi areal lahan yang sesuai untuk pengembangan ternak sapi potong di Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Menghitung daya dukung lahan-lahan yang sesuai bagi usaha peternakan
sapi potong di Kabupaten Lima Puluh Kota. 3.
Menentukan arahan kawasan penyebaran dan pengembangan serta kapasitas peningkatan sapi potong berdasarkan potensi sumberdaya lahan
di Kabupaten Lima Puluh Kota..
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1.
Memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengalokasian ruang bagi kawasan peternakan sapi potong yang
lebih sesuai dan berwawasan lingkungan, dengan mengacu pada potensi lahan bagi pengembangannya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat pelaku usaha serta investor
yang berminat berinvestasi dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong di masa yang akan datang, sehingga lebih aman dan mampu
meningkatkan produksi dan produktivitas ternaknya dalam rangka peningkatan pendapatan.
3. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tentang lahan-lahan potensial sebagai dasar penataan kawasan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Lima puluh Kota.
45
1.5. Kerangka Pemikiran Kesesuaian lahan bagi ternak merupakan salah satu faktor penting untuk
menunjang keberhasilan peningkatan produktifitas ternak, terutama ternak ruminansia seperti sapi potong, sebagai usaha pertanian berbasis lahan land
based agriculture . Hal ini berarti tidak semua kondisi lahan di permukaan bumi
sesuai bagi kehidupan ternak ruminansia, termasuk di Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki populasi ternak sapi yang cukup tinggi di Propinsi Sumatera
Barat. Melalui pendekatan kondisi agroklimat dan penggunaan lahannya serta produktivitas hijauan makanan ternak dan tanaman pangan sebagai penunjang
pakan ternak sapi potong, maka kesesuaian lahan dan arahan lokasi bagi pengembangan ternak sapi potong dapat ditentukan.
Pelaksanaan penelitian selain pengumpulan dan pengolahan data dan peta dasar kelerengan, jenis tanah, tinggi tempat dan panjang kemarau juga
melaksanakan survei untuk verifikasi data peta dan untuk memperoleh informasi di sentra-sentra usaha peternakan sapi potong melalui wawancara dan pengamatan
langsung lapangan. Informasi daya dukung hijauan makanan ternak disajikan dalam nilai Indeks Daya Dukung IDD, yang memperlihatkan status masing-
masing kecamatan terhadap kemampuan penambahan populasi ternak ruminansia saat ini. Dasar penilaian dan analisis dilakukan pada satuan-satuan lahan yang
merupakan unit satuan lahan yang memiliki sifat-sifat yang relatif homogen. Kemudian dilakukan analisis Nilai Kriteria Karakteristik Kunci, yang terdiri dari
penilaian terhadap unsur sumberdaya manusia, peran kelembagaan input dan output, sumber daya alam dan perkembangan wilayah serta penggunaan teknologi
peternakan. Seluruh hasil analisis dipadukan untuk mendapatkan arahan kawasan penyebaran dan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Lima puluh
Kota. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran penelitian seperti disajikan pada Gambar 1.
1.6. Keterbatasan Penelitian