Beauty Skin Centre dengan Penekanan Desain Post Modern Aliran Feminisme
159
5.4.2. Konsep Gubahan Massa
Konsep gubahan massa yang digunakan pada beauty skin centre ini kan menyesuaikan dengan konsep feminisme yang
mengutamakan kesan sederhana namun memiliki karakter wanita yang kuat seperti bentukan yang lembut, tidak kaku, simple, dan
ramah namun tetap terlihat mewah dan elegan serta mengikuti karakter penggunanya. Karakter gubahan massa yang digunakan
berasal dari bentukan dasar seperti persegi dan lingkaran yang ditransformasikan dan digabungkan menjadi sebuah bentuk seperti
lengkung dan bentukan lembut karena tampilan bangunan akan berpengaruh pada denah yang dihasilkan.
Penyusunan massa bangunan ini diambil bentuk geometri persegi yang kemudian
mengalami penambahan
dan pengurangan pada bentuk dasarnya
sehingga menghasilkan organisasi ruang dengan mempertimbangkan kedekatan
fisik dalam
menghubungkan ruang
dengan ruang.
Mengkombinasikan bentukan
lengkung dalam
wujud setengah lingkaran sehingga menjadikan
bentuk tidak monoton dan tidak kaku. Penambahan
bentuk dasar
dengan melakukan
penambahan maupun
pengurangan bentuk juga menjadikan tatanan massa bangunan menjadi lebih
menarik dan tidak monoton serta dirasa lebih statis sehingga dapat menjadi daya
tarik pengunjung datang dan melakukan perawatan
Gambar 5.20. Analisis Gubahan Massa Sumber : Analisis
5.4.3. Konsep Penekanan Desain
Konsep penekanan desain yang digunakan pada beauty skin centre ini adalah menggunakan pendekatan post modern dengan
aliran feminisme. Makna feminisme itu sendiri dalam bidang arsitektur yaitu selain pengapdosian sifat perempuan mempunyai arti
Beauty Skin Centre dengan Penekanan Desain Post Modern Aliran Feminisme
160 yang lebih dalam yaitu kebebasan dan kesejajaran dalam
mengekspresikan ide dan desain bangunan. Hal ini terbukti dari terbentuknya paham baru yang mengutamakan kebebasan
berekspresi serta berteknologi. Penerapannya dalam beauty skin centre ini adalah bangunan ini mengadopsi sebagian karakter
feminisme yang mengutamankan keindahan, kesederhanaan, elegan, keseimbangan antara irama dan ritme bangunan, serta sangat
mengutamakan ketenangan dan kenyamanan. Pada desain feminisme lebih condong ke desain yang terlihat
sederhana namun pada prosesnya memerlukan ketelitian yang tinggi. Desain feminisme lebih banyak menggunakan bentukan yang ringan
dan sederhana namun tetap mengutamakan keindahan. Hal ini juga didukung karena beauty skin centre ini lebih banyak digunakan oleh
wanita. Sebagai bangunan yang sebagian besar penggunanya adalah
wanita, Beauty Skin Centre menduplikasi cerminan dari penggunanya. Dengan konsep pendekatan arsitektur post modern aliran feminisme,
bentuk dan arsitektural bangunan ini juga mengikuti karakter dari penggunanya yang disesuaikan dengan konsep pada perencanaan
bangunan. Konsep bentuk dari beauty skin centre ini memiliki beberapa syarat dalam perencanaannya yaitu :
1. Tampilan baik bentuk dan arsitektural bangunan harus
menyesuaikan dengan bangunan di sekitarnya. 2.
Mengutamakan keindahan, kenyamanan, ketenangan, dan privasi yang disesuaikan dengan karakter dari pelaku kegiatan.
a. Bangunan memiliki kesan mewah dan ekslusif karena
sesuai dengan konsep awal yaitu mengenai sasaran dari pengunjung adalah wanita yang mengutamakan penampilan serta kecantikan dan
membidik wanita dari kalangan menengah atas yang diterapkan
Beauty Skin Centre dengan Penekanan Desain Post Modern Aliran Feminisme
161 dalam bentukan, pemilihan warna, material yang digunakan dan
kesan bangunan. Pendekatan Feminisme dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu :
a. Pendekatan Bentuk