Landasan Teori ANALISIS PERSEPSI GURU TERHADAP KESESUAIAN MODUL BAHASA JEPANG SMA SMK MA DENGAN KURIKULUM 2013

xi

2. Landasan Teori

a. Pengertian Belajar Menurut Hilgrad dan Bower dalam Baharuddin 2010 : 13, belajar to learn memiliki arti : to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study, to fix in the mind or memory; memorize; to acquire trough experience, to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. b. Persepsi Slameto 2010 : 102 Prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya secara lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif, yaitu sebagai berikut: 1 persepsi itu relatif bukannya absolute; 2 persepsi itu selektif; 3 persepsi itu mempunyai tatanan; 4 persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan penerima rangsangan; 5 persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. c. Guru Wina Sanjaya dalam Majid 2014: 22 berpendapat bahwa guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna xii sebagai suatu alat pendidikan; dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif. d. Bahan Ajar Menurut Hamalik 2007 : 51, bahan ajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Dengan bahan itu, para siswa dapat mempelajari hal hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. e. Objek Analisis Bahan Ajar Bahasa Jepang Dahidi 2008 : 1, Ada tiga cara untuk melakukan kajian dalam Telaah Buku Teks Bahasa Jepang, yaitu : 1. Menelaah materi bahasa Jepang yang terdapat pada salah satu buku teksbuku ajarnya. 2. Menelaah buku teks dengan membanding-bandingkan antara buku teks yang satu dengan buku teks yang lain. 3. Menelaah buku teks berdasarkan sejarah perkembangannya. Yang dimaksud dengan butir 1 adalah analisis isi bahan ajar itu sendiri, terutama dikaitkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan guru setiap pertemuan. Untuk itu perlu diperhatikan : a. Kajian terhadap formatstruktur bukunya. b. Kajian satuan materi yang terkandung di dalam buku teks. c. Kajian buku teks yang dikaitkan dengan proses belajar mengajarnya. xiii Yang dimaksud dengan butir 2 analisis bahan ajar dengan membandingkan antara buku teks yang satu dengan buku teks yang lainnya di atas, yaitu perlu dilakukan kegiatan dalam menelaah sejumlah buku atau material pengajaran. f. Pengertian Modul Modul adalah salah satu bahan ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Depdiknas 2008 : 31 modul adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa bimbingan fasilitatorguru. g. Modul Bahasa Jepang SMASMKMA Modul bahasa Jepang SMA MA SMK disusun oleh MGMP Bahasa Jepang Sukoharjo yang diterbitkan oleh Percada, Sukoharjo thun 2013. Modul ditulis oleh Lasono, S.Pd dan Sri Supraptiningsih ,S.S yang diperuntukkan bagi siswa SMAMASMK dalam pengajaran bahasa Jepang. Modul terebut disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mempelajari empat aspek ketrampilan berbahasa yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis . Penulisan modul tersebut sebagai acuannya menggunakan standar isi kurikulum 2013. Modul bahasa Jepang SMAMASMK tersebut dibuat untuk mendukung berlangsungnya kurikulum 2013. h. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. BNSP, 2006 :3 xiv i. Kurkulum 2013 Mulyasa 2013 : 65, pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi KBK yang telah dirintis pada tahun 2004. Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. j. Kritria Kesesuaian Modul Modul yang digunakan dalam proses pembelajaran haruslah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 tentang buku. Menurut Pusat Perbukuan Depdiknas 2014, setiap modul diharapkan memenuhi standar-standar tertentu yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tuntutan kurikulum. Standar yang dimaksud di sini adalah syarat, karakteristik, dan kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh suatu buku. Pusat Perbukuan Depdiknas menyebutkan empat aspek standar modul , yaitu aspek materiisi, penyajian,bahasa, dan kegrafikan.

3. Metode Penelitian