Tabel 7 Luas kawasan hutan Provinsi Jambi berdasarkan fungsinya
No Kabupaten
KSA KPA Ha HL
HP HPT
Jumlah CA
TN THR
TWA Ha
Ha Ha
Ha 1 Kerinci
256 .
292 0 0 0 30
. 490 0
286 .
782 2 Merangin
140 .
944 0 0 36
. 734 136
. 275 49
. 956 363.909
3 Sarolangun 74 9
. 605 0 0
54 .
285 99 .
056 89 .
358 252 .
378 4 Batanghari
41 39 .
162 15 .
830 315 110
. 875 49
. 713 215
. 936
5 Muaro Jambi
0 16 .
305 16 .
835 0 34
. 703 20
. 648 66
. 134 154
. 625
6 Tanjung Jabung Timur
4 .
042 124 .
425 3 .
995 0 23
. 748 55
. 175 0
211 .
385 7
Tanjung Jabung Barat 85
12 .
098 0 0 21
. 474 182
. 092 41
. 955 257
. 703
8 Tebo 0 31
. 702 0
111 6
. 657 229
. 191 18
. 507 286
. 167
9 Bungo 0 38
. 800 0 0
13 .
529 98 .
226 0 150
. 555
10 Kota
Jambi 0 0
0 0 0 0 0 Jumlah
4 .
242 669 .
333 36 .
660 426 191
. 130 962
. 028 315
. 623 2
. 179
. 440
Sumber : Balai Inventarisasi dan Pemetaan Hutan Provinsi Jambi 2004. Keterangan :
- KSA : Kawasan Suaka Alam - KPA : Kawasan Pelestarian Alam
- CA : Cagar Alam - TN : Taman Nasional
- THR : Taman Hutan Raya - TWA : Taman Wisata Alam
- HL : Hutan Lindung - HP : Hutan Produksi Tetap
- HPT : Hutan Produksi Terbatas
5.7 Produksi Kayu Bulat
Perkembangan produksi kayu bulat di Provinsi Jambi mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan selama kurun waktu 5 lima tahun dari
tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan 2004, jumlah produksi
terbesar pada tahun 2001 sebesar 2 .
036 .
254.44 m
3
dan terendah pada tahun 2003 sebesar 57
. 679.00 m
3
. Hal ini dimungkinkan karena kebijakan dalam penetapan jatah produksi tahunan oleh Departemen Kehutanan untuk tahun 2001 yang cukup
besar, dengan didasari kondisi hutan yang masih cukup baik. Berdasarkan Peta Penutupan Lahan skala 1 : 250
. 000 hasil penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan
tahun 2000 bahwa penutupan lahan Hutan Produksi Tetap HP yang masih berhutan sebesar 574
. 800 ha 56.9 dari total luas sebesar 1
. 010
. 400 ha dan
Hutan Produksi Terbatas HPT sebesar 211 .
100 ha 69.7 dari total luas 302
. 700 ha. Pada tahun 2003 produksi kayu bulat di Provinsi Jambi yang sangat
rendah dikarenakan kebijakan penetapan jatah produksi tahunan oleh Departemen 34
Kehutanan yang cukup kecil sebesar 153 .
000 m
3
, yang didasari oleh kondisi potensi hutan Provinsi Jambi yang semakin kecil.
Pada tahun 1999 jumlah produksi kayu bulat cukup besar dikarenakan data pada tahun tersebut merupakan data tahun 1999 dan data tahun 2000 Januari-
Maret, sedangkan data tahun 2000 merupakan data bulan April sampai Desember 2000. Perincian produksi kayu bulat Provinsi Jambi selama kurun waktu 1999-
2003 disajikan pada Lampiran 3. Grafik produksi kayu bulat dari hutan alam produksi Provinsi Jambi tahun 1999-2003 disajikan pada Gambar 7.
500000 1000000
1500000 2000000
2500000
1999 2000
2001 2002
2003
Tahun Vo
lu m
e m
3
Gambar 7 Produksi kayu bulat dari hutan alam produksi Provinsi Jambi tahun 1999-2003.
35
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Kabupaten Asal dan Tujuan Peredaran Kayu Bulat
Berdasarkan hasil pengolahan basis data hasil hutan Provinsi Jambi tahun 2004 Tabel 8 memperlihatkan bahwa dari 10 kabupatenkota di Provinsi Jambi
hanya 8 kabupaten sebagai asal kayu bulat. Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci tidak sebagai asal kayu bulat, karena Kota Jambi tidak mempunyai kawasan
hutan, sedangkan Kabupaten Kerinci kawasan hutannya sebagian besar merupakan Taman Nasional sebesar 225
. 056 ha 87.1 dari total luas kawasan
hutan sebesar 258 .
420 ha Tabel 7, sehingga tidak ada aktifitas produksi kayu. Tabel tersebut juga memperlihatkan 9 kabupatenkota sebagai tujuan
peredaran kayu bulat ke Provinsi Jambi, kecuali Kabupaten Kerinci, karena Kabupaten Kerinci tidak terdapat Industri Primer Hasil Hutan Kayu IPHHK
yang memerlukan supply bahan baku kayu bulat. Tujuan peredaran ke luar Provinsi Jambi, yaitu : Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,
Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.
Tabel 8 Matrik volume asal dan tujuan peredaran kayu bulat Provinsi Jambi tahun 2004
Volume Tujuan Peredaran Kayu Bulat m
3
Volume Asal
Peredaran Kayu
Bulat m
3
Kerinci M
er angin
Sar o
langun Batanghar
i Mu
aro Ja
mb i
Tanjabtim T
anjabbar T
ebo Bun
g o
Kota Jambi L
uar Pr
ov Jam
b i
Total Vol m
3
Kerinci Merangin 0
5 .
726 3
. 118
2 .
196 154 11
. 194
Sarolangun 0 0 16
600 1
. 468
33 .
766 1
. 400
12 .
469 10 306 76
. 009
Batanghari 8 639
13 625 571 187
783 5 561
599 .
795 Muaro
Jambi 107
. 090
170 41
. 554
12 .
826 3 274
164 .
914 Tanjabtim
179 .
801 0 179
. 801
Tanjabbar 814
0 1 .
213 .
952 0 10
. 230 1
. 224.996
Tebo 904
23 .
398 0 34
. 878
100 8
. 973
1 .
170 69 423
Bungo 49
0 50 .
316 0 30
. 740 81
. 105
Kota Jambi
Total Vol m
3
5 .
726 16 600 11 011 181 860
1 .
570 2 006 494 35 .
661 50 416 42 025 55 874
2 .
407 .
237
Sumber : Hasil pengolahan basis data hasil hutan Provinsi Jambi 2005.
37
6.2 Volume Asal Peredaran Kayu Bulat