Pemrograman Linear Bilangan Bulat

Maksimumkan 7 6 5 4 3 2 1 y y y y y y y w + + + + + + = terhadap 5 4 2 1 ≤ + + y y y 7 5 3 1 ≤ + + y y y 9 6 5 3 2 ≤ + + + y y y y 7 7 6 3 2 ≤ + + + y y y y 5 6 4 ≤ + y y ≥ i y , untuk { } 7 , 6 , 5 , 4 , 3 , 2 , 1 = i . Dengan menggunakan LINDO 6.1, diperoleh solusi dari masalah primal sebagai berikut: , 1 4 2 1 = = = x x x 5 3 = = x x dengan nilai fungsi objektifnya 19 = z lihat Lampiran 2. Nilai pengali simpleks untuk masing-masing kendala adalah sebagai berikut: 7 , 5 , 7 5 4 6 3 2 1 = = = = = = = y y y y y y y dengan y i adalah nilai pengali simpleks kendala ke -i. Solusi dari masalah dual tersebut juga dapat dicari menggunakan LINDO 6.1 yang menghasilkan solusi: 7 , 5 , 7 5 4 6 3 2 1 = = = = = = = y y y y y y y dengan nilai fungsi objektif w = 19 lihat Lampiran 2. Dari penghitungan tersebut, nilai pengali simpleks masalah primal sama dengan optimal dari masalah dual dan fungsi objektif dari masalah primal dan dual mempunyai nilai yang sama seperti yang dinyatakan Teorema 2.

2.3 Pemrograman Linear Bilangan Bulat

PLBB Model pemrograman linear bilangan bulat atau disebut juga pemrograman bilangan bulat adalah suatu model pemrograman linear dengan variabel yang digunakan berupa bilangan bulat. Jika semua variabel harus berupa bilangan bulat maka masalah tersebut disebut pemrograman bilangan bulat alami . Jika hanya sebagian yang harus bilangan bulat maka disebut Pemrograman bilangan bulat campuran. Pemrograman bilangan bulat dengan semua variabelnya harus bernilai 0 atau 1 disebut 0- 1 PLBB. Definisi 4 P L-Relaksasi PL-Relaksasi dari suatu PLBB merupakan pemrograman linear yang diperoleh dari PLBB tersebut dengan menghilangkan kendala bilangan bulat atau kendala 0-1 pada variabelnya. Winston, 1995 Model yang digunakan pada tulisan ini yang berkaitan dengan masalah PLBB adalah masalah pemartisian himpunan set partitioning problem.

2.3.1 Masalah Pemartisian Himpunan

Set PartitioningProblem Definisi 5 Partisi Misalkan diberikan himpunan { } m I ,..., 2 , 1 = dan himp unan { } n P P P P ,..., , 2 1 = dengan P j adalah himpunan bagian dari I, { } n J j ,..., 2 , 1 = ∈ . Himpunan j P dengan J J j ⊆ ∈ adalah partisi dari I jika : = ∩ ⇒ ≠ ∈ k j P P k j J k j , , ø dan U J j j I P ∈ = Garfikel Nemhauser, 1972 Ilustrasi dari suatu partisi dapat dilihat pada Contoh 4 berikut: Contoh 4 Misalkan diberikan himpunan { } 6 , 5 , 4 , 3 , 2 , 1 = I dan kelas-kelas { } 6 , 1 1 = P , { } 4 , 3 2 = P , { } 5 , 4 , 1 3 = P , { } 5 , 2 4 = P , { } 6 , 5 , 3 , 2 5 = P . Partisi dari I di antaranya adalah { } 4 2 1 , , P P P , karena untuk { } 4 , 2 , 1 = J berlaku = ∩ ⇒ ≠ ∈ k j P P k j J k j , , ø dan U J j j I P ∈ = Masalah pemartisian himpunan set partitioning problemSPP adalah masalah menentukan partisi dari himpunan I yang mempunyai biaya minimum. Untuk mendapatkan partisi tersebut, misalkan didefinisikan variabel 0-1 sebagai berikut: 1, jika P j termasuk dalam partisi x j = 0, selainnya Misalkan pula ≥ j c adalah ongkosbiaya dari setiap I P j ∈ . Bentuk umum SPP: Minimumkan ∑ = n j j j x c 1 terhadap = ∑ = j n j x j 1 A 1 = j x atau 1 dengan c j adalah biaya P j , Aj adalah matriks koefisien kendala, dan 1 adalah vektor dengan dimensi n dengan semua komponennya sama dengan 1. Model ini memiliki beberapa sifat penting, yaitu: Sifat 1 Masalah pada model merupakan masalah minimisasi dan semu a kendalanya berupa persamaan. Sifat 2 Nilai sisi kanan semua kendala adalah 1. Sifat 3 Semua elemen matriks koefisien A j adalah 0 atau 1. Contoh 5 Masalah Pemartisian Himpunan Misalkan diberikan himpunan I beserta kelas-kelas P seperti pada Contoh 4. Misalkan diketahui biaya dari masing- masing kelas P j , yaitu c j , dengan 7 , 8 , 9 , 10 , 5 5 4 3 2 1 = = = = = c c c c c . Diinginkan himpunan dari P j yang dapat memartisi I dengan biaya minimum. Masalah tersebut dapat dimodelkan sebagai masalah pemartisian himpunan. Misalkan didefinisikan variabel 0-1 sebagai berikut: 1, jika P j termasuk dalam partisi x j = 0, selainnya 1, jika elemen ke-i di I merupakan elemen P j , dengan 5 ,..., 2 , 1 = j A j = 0, selainnya Masalah tersebut dapat dimodelkan sebagai berikut: SPP : Minimumkan ∑ = 5 1 j j j x c terhadap 1 3 1 = + x x 1 5 4 = + x x 1 5 2 = + x x 1 3 2 = + x x 1 5 4 3 = + + x x x 1 5 1 = + x x = j x atau 1, untuk { } 5 , 4 , 3 , 2 , 1 = j . Dengan mengunakan LINDO 6.1 diperoleh solusi untuk masalah SPP tersebut sebagai berikut: , 1 5 3 4 2 1 = = = = = x x x x x , dan nilai fungsi objektif sebesar 23. Pada tulisan ini, model matematika dalam penetapan unit kereta pada rel pelangsiran diformulasikan sebagai masalah pemartisian himpunan dengan kendala tambahan. masalah pemartisian himpunan dengan kendala tambahan adalah masalah pemartisian himpunan dengan beberapa kendala tambahan yang berbeda den gan kendala yang berada pada SPP itu sendiri. Dalam tulisan ini juga diperlukan konsep tentang graf. Berikut uraian tentang teori graf yang berhubungan dengan masalah pelangsiran unit kereta pada stasiun kereta api dan algoritme pembangkitan kolom.

2.4 Graf