Pembelajaran Berbasis Lingkungan Kajian Teori

” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Kesiapan guru saat mengajar dan pengetahuan tentang materi pembelajaran, media, sarana harus disiapkan secara baik, dipikirkan dengan matang sebelum dan saat pelaksanaan pembelajaran.

2.1.6. Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Pengajaran berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya, bahwa “Sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan” Ecole pour la vie par lavie. Dikemukakan bahwa “bawalah kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup di masyaraka t”. Pandangan tokoh pendidikan tersebut sedikit banyak menggambarkan bahwa lingkungan merupakan dasar pendidikan pengajaran yang penting, bahkan dengan desain ini dapat dikembangkan suatu model persekolahan yang berorientasi pada lingkungan masyarakat. Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual, ialah “alam sekitar” dan lingkungan”. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik yang masa silam maupun yang akan datang, tidak terikat pada waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna danatau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan environment sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar pembelajaran pendidikan terdiri dari berikut ini: 1 Lingkungan sosial adalah masyarakat, baik kelompok besar ataupun kecil 2 Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya 3 Lingkungan alam fisik meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar 4 Lingkungan kultural, mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, dan dapat dijadikan faktor pendukung pengajaran Hamalik, 2004 : 194. Dalam penelitian ini peneliti memilih salah satu lingkungan sebagai sumber belajar yang dipadukan dengan pendekatan CTL, yakni lingkungan alam fisik. Ini dikarenakan pembelajaran IPA yang bertujuan mencari tahu dan mengkaji tentang alam meliputi benda alam, buatan manusia, dan segala sesuatu yang terkandung didalamnya. Selain itu, penggunaan langsung alam secara konkret dapat mempermudah pemahaman siswa mengenai matreri pelajaran karena disesuaikan dengan kondisi keaadaan nyata lingkungan alam fisik. Suatu lingkungan pendidikanpengajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1 Fungsi Psikologis, stimulus bersumber dari atau berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons yang menunjukkan tingkah laku tertentu. Respons tadi pada gilirannya dapat menjadi suatu stimulus baru yang menimbulkan respons baru, demikian seterusnya. Ini berarti, lingkungan mengandung makna dan melaksanakan fungsi psikologi tertentu; 2 Fungsi pedagogis, lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja diciptakan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, lembaga-lembaga sosial. Masing-masing lembaga tersebut memiliki program pendidikan, baik tertulis maupun yang tidak tertulis. 3 Fungsi Instruksional, program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran pengajaran atau pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru yang mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pengajaran, media pembelajaran dan kondisi lingkungan kelas fisik merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa Oemar Hamalik, 2004 : 196.

2.1.7. Penerapan Pendekatan Kontekstual Berbasis Lingkungan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 17 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL ( CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TEDUNAN KEDUNG JEPARA

1 19 182

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN GEBUGAN 03 KABUPATEN SEMARANG

0 6 209

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN 02 PRAWOTO PATI

0 7 221

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN WEDING 1 DEMAK

0 4 221

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16