2. Membimbing siswa melakukan pengamatan sumber daya alam di
lingkungan alam fisik sekitar inkuiry. 3.
Melakukan tanya jawab sumber daya alam untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa bertanya.
4. Mengelompokan siswa secara heterogen dengan membimbing diskusi
masyarakat belajar. 5.
Membimbing siswa mempersentasikan hasil diskusi pemodelan. 6.
Melakukan refleksi terhadap pembelajaran refleksi. 7.
Memberi penilaian hasil pembelajaran penilaian autentik
2.2. Kajian Empiris
Penelitian yang pernah dilakukan mengenai topik Pendekatan CTL: 1.
Penelitian Noviana Ekawati 2012, yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning
CTL pada siswa kelas V SD N Ngaliyan 01 Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Keterampilan guru siklus I memperoleh skor 22 kategori cukup, siklus II memperoleh skor 29 kategori
baik, siklus III memperoleh skor 34 kategori sangat baik. Jumlah skor rata- rata aktivitas siswa siklus I mendapat 20,64 kategori cukup, siklus II
mendapat 27,83 kategori baik, dan ssiklus III mendapatkan 31,73 kategori sangat baik. Ketuntasan klasikal siswa siklus I sebesar 58,33, siklus II
sebesar 72,22, dan siklus III sebesar 88,88.
2. Penelitian Ery Nurhidayati 2012, yang berjudul “Peningkatan kualitas
Pembelajaran IPA pokok bahasan Tumbuhan Hijau melalui Pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Tugurejo 03 Semarang”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1 keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 25 berkualifikasi cukup, siklus II memperoleh skor 30 berkualifikasi baik,
siklus III memperoleh skor 35 berkualifikasi sangat baik. 2 aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 22,80 berkualifikasi cukup, pada siklus II
memperoleh skor 26,53 berkualifikasi baik, dan siklus III memperoleh skor 30,67 berkualifikasi sangat baik. 3 ketuntasan klasikal pada siklus I 62,50,
meningkat pada siklus II menjadi 77,50, dan siklus III meningkat menjadi 90,00. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui pendekatan CTL
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar IPA.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Puji Wahyuningsih di SDN Bendan
Ngisor Semarang dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lingkungan Pada Siswa Kelas VB SDN Bendan Ngisor
”, tahun 2012. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan rata-rata ketarampilan guru pada siklus I yaitu 69,4 dengan
kriteria baik, pada siklus II menjadi 79,1 dengan kriteria sangat baik, dan siklus III menjadi 88,8 dengan kriteria sangat baik.hasil rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I 62,5 kriteria baik, Siklus II menjadi 76,1 dengan kriteria sangat baik, siklus III menjadi 87,8 kriteria sngat baik. rata-rata
hasil belajar siklus I 65,9 dan ketuntasan klasikalnya 60,5, siklus II rata-rata
hasil belajar 70.13 dengan ketuntasan klasikalnya 73.3, dan pada siklus III rata-rata hasil belajar 85.15 dengan ketuntasan klasikalnya 92,1.
Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan CTL berbasis lingkungan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa, keterampilan guru dan hasil belajar. Hasil penetilitian diatas dapat digunakan
sebagai acuan untuk menguatkan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan ju
dul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Contextual Teaching ans Learning CTL Berbasis Lingkungan Pada Siswa Kelas V SDN
Bringin 02”.
2.3. Kerangka Berpikir