Actuating Aspek Manajemen Perpustakaan

masing-masing orang akan memahami kewajiban, tugas dan wewenang masing- masing. Mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak. Keempat, kesatuan komando. Dalam sistem organisasi yang baik, harus ada kesatuan komando perintah agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, dalam sistem organisasi perpustakaan perlu dihindarkan dualisme pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat manajerial. Oleh karena itu pula harus jelas kekuasaan guru pustakawan dan sejauh mana kekuasan pustakawan yang di tunjuk sebagai kepala perpustakaan. Kelima, koordinasi. Koordinasi ini merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam perpustakaan sekolah untuk mencapai tujuan secara efisien. Koordinasi ini penting bagi perpustakaan sekolah untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas, dan mengurangi timbulnya konflik internal. Oleh karena itu kegiatan pengorganisasian di SD Negeri Trangkil 01 Pati ini dapat dikatakan bagus karena telah di atur pembagian tugas setiap anggota organisasi dan ditempatkan sesuai dengan keahliannya. Struktur organisasinya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Adapun yang perlu digaris bawahi di sini adalah masalah ketertiban dan tanggung jawab, karena itu semua merupakan ukuran pembentukan sikap disiplin untuk semua orang yang ada di dalam perpustakaan sekaligus pembelajaran dalam menjalankan amanah.

4.5.1.3 Actuating

Penggerak merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang berhubungan satu sama lain, yakni mencakup kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan penyediaan sarana prasarana atau fasilitas. Karena itu semua merupakan tugas utama dari seorang pemimpin atau manager. Kaitannya dalam hal ini kepala sekolah sebagai manager mempunyai peranan penting. Kepala sekolah bersama kepala perpustakaan selalu berusaha menyakinkan para bawahannya untuk bersedia mengerahkan segala kemampuan, tenaga, keahlian, ketrampilan dan waktunya untuk memberdayakan perpustakaan agar efektif dan efisien. Salah satu faktor yang terpenting untuk bisa melaksanakan kegiatan penggerak ini selain kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan penyediaan sarana prasarana atau fasilitas, diperlukan juga pemberian insentif sesuai jasa yang diberikan. Kepemimpinan manajemen perpustakaan akan lebih baik apabila pemimpin lebih peka terhadap iklim lingkungan artinya mau mendengarkan saran, pandangan, nasihat orang-orang sekitar. Pemimpin juga harus bisa menjadi teladan. Pemimpin juga harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, atasan kepada bawahannya. Pemimpin juga harus mampu mengambil keputusan. Tak lupa pemimpin harus mampu menggerakkan dan memberikan semangat kepada bawahannya. Sementara itu dalam pengarahan, tugas seorang pemimpin dalam melakukan pengarahan directing adalah melakukan semua pekerjaan berlangsung sesuai dengan rencana dan tetap memelihara arus kerja flow of work yang mantap steady. Penggunaan sumber daya dilakukan secara wajar dan baik, dan orang-orang bekerja menurut acara dan jadwal dan menghasilkan menurut kualitas dan kuantitas yang diinginkan. Selanjutnya adanya komunikasi. Komunikasi dalam manajemen sangat menentukan proses manajemen. Hal ini sangat wajar dan logis sebab manajemen hanya dapat berjalan melalui jalan pikiran dan kegiatan orang-orang. Untuk menjalin hubungan antar orang-orang yang baik harus ada bentuk-bentuk kominikasi yang efektif guna menciptakan hubungan kerja sama yang baik. Oleh karena itu komunikasi atau human relations merupakan salah satu inti kepemimpinan. Setelah itu adanya pemberian motivasi. Pemberian motivasi oleh pemimpin kepada bawahannya yang menyangkut kesediaan untuk beraksi dan bertindak positif seperti berpartisipasi aktif terhadap pimpinan dengan sebaik- baiknya untuk kepentingan organisasi. Oleh sebab itu motivasi mutlak diperlukan dalam kegiatan penggerak ini. Kemudian penyediaan fasilitas. Penyediaan fasilitas atau kemudahan ini merupakan bagian dari penggerak. Hal ini sangat diperlukan untuk efisiensi operasional dan meningkatkan daya kerja bawahannya anggotanya. Fasilitas yang tidak atau kurang memadai akan berakibat banyak, misalnya waktu dan tenaga hilang, karena anggotanya harus mencari sendiri apa yang diperlukan mereka untuk menjalankan tugas. Fasilitas berarti menyediakan, memberikan secara cepat dan tepat segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalankan tugas atau perintah. Fasilitas dapat berupa uang, alat-alat, mesin-mesin, bahan, metode, waktu, ruangan, wewenang, mandat, surat kuasa, surat keputusan, dan sebagainya. Fasilitas ini adalah fungsi manajemen untuk membuat para anggotanya merasa di urus diperhatikan kebutuhannya oleh pimpinan. Dengan fasilitas yang memadai maka mereka dapat bekerja lebih mantap, bersemangat, secara sungguh-sungguh, dan tanpa ragu-ragu untuk organisasi. Faktanya secara keseluruhan kepala sekolah telah melakukan kepemimpinannya dengan terus memberikan motivasi, memberikan pengarahan, dan melakukan komunikasi yang baik kepada anggotanya, tetapi masih ada sebagian kecil kesejahteraan pegawai di perpustakaan ini diabaikan yaitu dalam beberapa bulan ini tidak diberikan gaji sebagaimana yang telah disebutkan pada hasil penelitian sebelumnya. Petugas perpustakaan ini tidak begitu mempermasalahkan tentang pemberian insentif sehingga beliau masih terlihat enjoy menjalankan aktifitas dan tugasnya. Namun perlu digaris bawahi di sini kerja para petugas akan lebih optimal apabila kesejahteraan petugas dapat terpenuhi. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lasa Hs 2009 :

45, bahwa agar pelaksanaan tugas dan kewajiban dapat lancar, selamat, aman,

dan menyenangkan, perlu adanya perlindungan dan hak dalam bentuk keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan mental dan kesejahteraan pegawai. Oleh karena itu kegiatan penggerak dalam manajemen di perpustakaan sekolah ini dapat dikatakan tidak bagus karena tidak bisa memperhatikan keadaan dan kesejahteraan petugasnya. Untuk itu perlu di tinjau ulang kembali dan dibenahi kesalahan-kesalahan yang ada.

4.5.1.4 Controlling