2.9.3.6.18 Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa
Untuk menumbuhkan minat baca anak-anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar awal, dapat dilakukan kerja sama antara guru, perpustakaan sekolah,
dan orang tua siswa. Cara ini menuntut guru untuk aktif membaca buku-buku fiksi. Pengelola perpustakaan juga dituntut untuk aktif menyediakan buku-buku
baru. Kemudian orang tua mau tidak mau harus membaca lebih dulu buku-buku tersebut, lalu menceritakan kepada putra putrinya yang belum bisa membaca
sendiri itu. Lasa, 2009 : 169-196.
2.10 Pengertian Profesional
Istilah professional sudah dikenal luas di kalangan masyarakat. Pengertian professional secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan
ketrampilan seseorang dalam melakukan perkerjaan menurut bidang dan tingkatan tertentu dalam http:aspek-aspek dan perilaku pustakawan pendukung
terwujudnya layanan prima di perpustakaan_ Bandono, A.Ma., SIP.htm. Pendapat ahli lainnya mengatakan bahwa Profesional berarti ahli dan
terampil serta mau dan mampu maju dalam hal pengusaan konsep, sistem, prosedur, peralatan dan kelengkapan serta memiliki tingkat adaptasi yang tinggi
untuk belajar mandiri melalui pendidikan, pelatihan, kursus, seminar dan pengalaman. Seseorang yang profesional dianggap memiliki knowledge, skill dan
attitude sikap mental serta dapat memilah antara urusan pribadi dan pekerjaan. Profesionalisme juga berkaitan dengan confidency rasa percaya diri dan learning
capacity yang tinggi dalam http: kriteria-profesional-untuk-instansi.html.
Kamus bahasa indonesia mengartikan bahwa profesional bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
dalam http: pengertian_definisi_profesional_info2140.html.
Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang
dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal
maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau
organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Sebagai contoh misalnya
sebutan “guru professional” adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan
ataupun latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dsb baik yang menyangkut
kualifikasi maupun kompetensi. Sebutan “guru professional” juga dapat mengacu kepada pengakuan terhadap kompetensi penampilan unjuk kerja seorang guru
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Dengan demikian, sebutan “profesional’’ didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan
kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Dalam RUU Guru pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa: “professional adalah kemampuan
melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak
lain” dalam http: profesi dan kriteria profesional _ Drs. M. Sofyan Lubis, SH.htm
2.11 Kriteria Profesional