Aspek-aspek dan Perilaku Pustakawan Pendukung

2.12 Aspek-aspek dan Perilaku Pustakawan Pendukung

Terwujudnya Layanan Prima Di Perpustakaan Aspek-aspek Profesional yang harus dimiliki pustakawan sebagai berikut : Sopan; sikap ini ditujukan pada setiap orang yang dilayani dengan sikap wajar tanpa dibuat-buat. Kepada siapapun tak terkecuali harus dilayani dengan sikap yang sebagaimana mestinya terutama yang bersangkutan dengan sikap sopan santun antar manusia. Setiap pengunjung harus dilayani dengan rasa hormat. Ramah; sikap ramah yang tidak dibuat-buat atau basa-basi terhadap siapapun yang dilayani. Tanggap; terutama mengerti kebutuhan siapapun yang dihadapi atau dilayani untuk kemudian megusahakan dengan sungguh-sungguh untuk memenuhinya. Ulet: jika kebetulan diminta bantuannya utuk mencarikan bahan informasi yang dibutuhkan oleh siapapun yang dihadapi ataupun dilayani, sedapat mungkin harus mengusahakan ditemukannya bahan informsi terebut dimanapun harus dicarinya. Aspek Kepribadian dan Perilaku yang Terpuji selanjutnya seperti : • Rajin; karena segala sesuatu yang ada didalam perpustakaan harus selalu diatur dan disusun dengan sistematis, maka pustakawan harus selalu terus menerus mempunyai kebiasaan menjaga segala sesuatu yang sistematis teatap dalam keadaan sistematis. • Rapi; pustakawan harus memiliki kepribadian dan perilaku selalu menjaga kerapian, apa saja yang sudah diatur dan disusun dengan sistematis agar keteraturan dan susunannya tetap terjaga. • Bersih; pustakawan disamping harus memiliki kepribadian yang selalu bersih untuk keperluan dirinya sendiri yang menyangkut fisik tubuh maupun pakaian, juga memiliki kebiasaaan membuat dan menjaga kebersihan didalam maupun diluar perpustakaan dimana dia bekerja. • Disiplin; pustakawan harus disiplin masuk kerja juga disiplin dalam segala hal. Jika mengambil buku dari suatu rak yang telah tersusun sistematis maka dalam mengembalikan juga harus menempatkannya pada urutan susunannya, tidak asal mengembalikan pada rak. • Tepat janji; seorang pustakawan harus memiliki kebiasaan tepat janji kepada siapapun yang dilayani. Kalau tidak dapat menjanjikan sesuatu sebaiknya berterus terang, sebaliknya kalau memang menjanjikan sesuatu harus berusaha untuk menepati janji tersebut. Layanan Prima di Perpustakaan ini seperti telah disinggung di muka bahwa perpustakaan adalah layanan. Dalam hal kualitas layanan perpustakaan di dipengaruhi oleh dua hal sebagai berikut : • Functional quality, artinya perputakaan dengan fungsinya sebagai sumber informasi perlu melengkapi koleksinya secara terus-menerus dan terbaru. • Technical quality, perpustakaan perlu memiliki sumber daya dengan kualifikasi teknis yang baik, mengaplikasikan akses ke teknologi informasi yang relevan, dan menunjukkan sikap melayani dan trampil dalam melakukannya. Pelayanan yang professional dapat pula diartikan sebagai layanan yang berkualitas, pustakawan dalam memberikan layanan hendaknya tidak hanya sebatas pada saat pengunjung berada di hadapannya. Namun harus menjadi semacam “pandangan hidup” dari setiap pustakawan. Sehingga para pustakawan dalam membangun perpustakaan yang berorientasi pada pelayanan dapat diarahkan dari pustakawan yang mengarah kepada excellent service yang diharapkan dapat memuaskan pemakai. De Vrye mengatakan bahwa ada tujuh perilaku yang dapat mengarah ke suatu proses layanan prima excellent service, yaitu sebagai berikut: 1. Self Esteem harga diri 9 Harga diri yang tinggi merupakan unsur yang penting untuk suksesnya suatu organisasi. 9 Harga diri dimulai dari pimpinan puncak. 9 Harus ditanamkan sikap poitif dalam menghadapi pemakai perpustakaan. 9 Harus selalu ditanamkan rasa bertanggung jawab untuk memperbaiki pelayanan kepada pemakai. 2. Excees Expectationsmelampaui yang diharapkan, yaitu menciptakan pelayanan yang positif untuk memenuhi dan melampaui harapan pemakai. 3. Recoverypembenahan, yang meliputi hal-hal sebagai berikut; ™ Keluhan adalah peluang, bukan masalah. ™ Bagaimana mengatasi keluhan pemakai. ™ Pengumpulan keterangan mengenai pemakai. ™ Menguji standar pelayanan itu sendiri. ™ Pentingnya mendengarkan dengan seksama. 4. Visionpandangan ke depan. Pimpinan harus mempunyai visi ke depan Jadikan teknologi bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya serta ciptakan Cultural Library. 5. Improvepeningkatan, meliputi hal-hal sebagai berikut : Š Lakukan peningkatan secara kontinyu. Š Responsip terhadap perubahan. Š Memberi kesempatan pegawai untuk terlibat dalam perencanaan. Š Moment of Truth, yaitu saat kapan kualitas itu diciptakan. Š Pelatihan pegawai untuk pelayanan prima. Š Menjaga momentum. 6. Careperhatian, meliputi hal-hal berikut : o Sistem yang menyenangkan pelanggan. o Kualitas, perhatian mengenai kualitas segala aspek. o Ukuran yang diterapkan dalam pelayanan adalah Reliability, Assurance, Emphaty, Respomsiveness, dan Tangible. 7. Empowerpemberdayaan yang dapat menjamin para staf memainkan peranan dalam memajukan dan mengembangkan perpustakaan. Sistem yang dipakai adalah system komunikasi yang efisien dan komprehensif yang dapat akses ke mana-mana dan bersifat multidimendi. 56 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian