Proses Penyembuhan Fraktur Fraktur .1 Definisi dan Klasifikasi Fraktur

5. Remodeling Fraktur telah dijembatani dengan lapisan tulang yang solid. Pada beberapa bulan atau bahkan tahun, dilakukan pembentukkan ulang atau reshaped dengan proses yang kontinu dari resorpsi dan pembentukan tulang gambar 2d. a Pembentukan hematom pada fraktur b Pembentukan kalus fibrokartilago c Pembentukan kalus yang keras d Tulang yang mengalami remodeling Gambar 2 . Proses penyembuhan fraktur Mescher, 2013. 2.1.3.2 Penyembuhan dengan penyatuan langsung direct union Proses penyatuan langsung tidak lagi melibatkan proses pembentukan kalus. Jika lokasi fraktur benar ‒benar dilakukan imobilisasi dengan menggunakan plate, tidak dapat memicu kalus. Namun, pembentukan tulang baru dengan osteoblas timbul secara langsung diantara fragmen. Gap antar permukaan fraktur diselubungi oleh kapiler baru dan sel osteoprogenitor tumbuh dimulai dari pangkal dan tulang baru terdapat pada permukaan luar gap healing. Saat celah atau gap sangat kecil, osteogenesis memproduksi tulang lamelar, gap yang lebar pertama ‒ tama akan diisi dengan tulang anyaman, yang selanjutnya dilakukan remodeling untuk menjadi tulang lamelar. Setelah 3 ‒4 minggu, fraktur sudah cukup kuat untuk melakukan penetrasi dan bridging mungkin kadang ditemukan tanpa adanya fase pertengahan atau contact healing Solomon et al., 2010. Penyembuhan dengan kalus, meskipun tidak langsung indirect memiliki keuntungan antara lain dapat menjamin kekuatan tulang di akhir penyembuhan tulang, dengan peningkatan stres kalus berkembang lebih kuat sebagai contoh dari hukum Wolff. Dengan penggunaan fiksasi metal, disisi lain, tidak terdapatnya kalus berarti tulang akan bergantung pada implan metal dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena, implan akan mengurangi stress, yang mungkin dapat menyebabkan osteoporotik dan tidak sembuh total sampai implan dilepas Solomon et al., 2010.

2.2 Penilaian Proses Penyembuhan Fraktur secara Histopatologi

Proses perbaikan tulang dimulai dari korteks perifer beberapa sentimeter dari lokasi fraktur. Meskipun terdapat perubahan pada perbaikan lingkungan dan jaringan hipoksia akibat dari kerusakan suplai darah, hal ini mengawali pembentukan oleh lapisan dalam periosteum dan sel mesenkimal yang belum berdiferensiasi dari massa kartilago baik di luar korteks disebut external callus dan di dalam korteks disebut internal callus Shapiro, 2008. Kalus diawali dengan kartilago dan fibrokartilago untuk menstabilisasi lokasi fraktur. Kemudian melalui peran vaskuler, kalus bertambah dari lapisan korteks paling jauh dari lokasi fraktur dan dari periosteum yang terletak pada batas luar external callus. Terlihat fase awal pembentukkan tulang endokondral, terdapat external dan internal callus gambar 3. E I Gambar 3 . Potongan longitudinal proses penyembuhan fraktur mid diafisis os femur Shapiro, 2008. Keterangan : E : external callus, I : internal callus External callus gambar 4, terlihat jaringan fibrosa pada bagian atas dan awal perbaikan kartilago pada bagian bawah gambar. Secara keseluruhan external callus yang baru terbentuk ini dikatakan terdapat jaringan fibrokartilago. Gambar 4. Memperlihatkan bagian external callus pada fraktur Shapiro, 2008. Setelah satu minggu terlihat pembentukkan periosteum tulang baru pada sebelah kanan dari korteks dan pembentukkan kartilago pada sebelah kiri korteks yang lebih mobile dan kurang stabil pada lokasi fraktur gambar 5. Dengan cara seperti ini tulang anyaman disintesis pada kartilago yang terkalsifikasi dari kalus hingga perbaikan kartilago telah diubah dengan sempurna oleh tulang melalui mekanisme endokondral Shapiro, 2008. Gambar 5. Pembentukkan periosteum tulang baru Shapiro, 2008. Proses selanjutnya adalah dengan melibatkan transformasi tulang anyaman menjadi tulang kompak. Proses ini melalui resorbsi external callus yang tidak lagi dibutuhkan sejak ujung patahan tulang telah mengalami bridging dan stabil dengan pemulihan jaringan dan remodeling korteks tulang Havers. Pada fase ini, external callus yang digambarkan secara mikroskopis terdapat tulang anyaman yang telah dilapisi dengan proses sintesis tulang lamelar. Tulang lamelar membesar dan berubah menjadi jaringan tulang kompak gambar 6. Gambar 6. Tulang anyaman W dan tulang lamelar L Shapiro, 2008 Setelah 6 minggu gap telah terisi dengan tulang baru. Terlihat gambar 7 tulang anyaman berwarna ungu gelap, dikelilingi dengan tulang lamelar berwarna ungu terang dan osteoblas yang mengisi rongga kosong. Jaringan ini disebut juga woven bone atau tulang anyaman Shapiro, 2008 Gambar 7. Tulang anyaman ungu gelap, tulang lamelar ungu terang dan osteoblas Shapiro, 2008.

2.3 Open Reduction Internal Fixation ORIF

Meskipun konsep teknik internal fiksasi telah dikemukakan pada pertengahan tahun 1800 ‒an, Lister mengenalkan ORIF fraktur patella pada tahun 1860.