Latar Belakang Keramahan Lingkungan Unit Penangkapan Ikan Karang Menggunakan Rawai Dasar Di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

81 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara maritim memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.290 kilometer dan luas lautan 5,8 juta kilometer persegi menjadikan Indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis ikan. Dengan kekayaan sebesar ini, kebutuhan sumberdaya laut bagi masyarakat minimal harus dapat dipenuhi. Permintaan kebutuhan ikan laut termasuk ikan karang tiap tahunnya terus meningkat, sementara potensi ikan yang tersedia diperkirakan tidak dapat memenuhi tuntutan ini. Berdasarkan hal tersebut pemerintah terus berupaya mendongkrak potensi perikanan tangkap, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri namun juga mampu memenuhi permintaan luar negeri terutama pada permintaan ikan karang karena sangat digemari Anonim 2004a. Indonesia mempunyai perairan karang terluas di Asia Tenggara Sarmintohadi 2002. Ribuan nelayan Indonesia menggantungkan hidup mereka pada kekayaan ikan-ikan yang hidup di terumbu karang. Terumbu karang adalah habitat yang peka terhadap kegiatan operasi penangkapan ikan. Banyak laporan menunjukkan kerusakan akibat kegiatan tersebut. Eksploitasi terhadap perikanan karang terus ditingkatkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Di Nusa Tenggara Barat ada dua buah pulau besar dan banyak pulau kecil dengan terumbu karang di sekitarnya. Saat ini eksploitasi ikan karang cenderung meningkat di Kabupaten Lombok Timur. Penangkapan ikan karang secara besar-besaran terutama dengan menggunakan bom, sianida serta alat tangkap yang bersifat destruktif terhadap habitat harus segera dihentikan. Bila hal tersebut dibiarkan terus terjadi maka akan menyebabkan kerusakan sebagian besar kekayaan terumbu karang Nusa Tenggara Barat yang berarti penurunan produktivitas perikanan karang. Dampak lanjutan dari kerusakan ini adalah penurunan kesejahteraan nelayan setempat. Peranan pihak-pihak yang terlibat dalam pemanfaatan sumberdaya tersebut mutlak dibutuhkan. Pihak-pihak 82 tersebut harus memperhatikan berbagai aspek terutama yang berhubungan dengan operasi penangkapan ikan yang diterapkan. Salah satu unit penangkapan ikan karang yang umum dioperasikan di Lombok Timur adalah unit penangkapan rawai dasar. Unit penangkapan ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap sektor perikanan karang, namun terjadi penurunan jumlah produksi pada dua tahun terakhir penelitian. Agar kesinambungan perikanan karang ini dapat terjaga dengan baik maka setiap unit penangkapan yang beroperasi haruslah ramah lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu analisis lebih lanjut untuk dapat menilai keramahan lingkungan suatu operasi penangkapan ikan karang.

1.2 Tujuan Penelitian