Perikanan Karang di Kabupaten Lombok Timur

106 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Perikanan Karang di Kabupaten Lombok Timur

Kabupaten Lombok Timur adalah sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah 2.679,83 km 2 yang terbagi dalam wilayah daratan 1.605,55 km 2 dan luas laut 1.074,33 km 2 . Daerah ini memiliki pantai yang panjangnya 220 km yang kaya akan terumbu karang. Luasnya hamparan terumbu karang menjadikan Kabupaten Lombok Timur sebagai daerah yang potensial untuk eksploitasi dan pengembangan perikanan karang. Eksploitasi salah satu sumberdaya secara keseluruhan akan berpengaruh terhadap sumberdaya lain karena adanya saling ketergantungan anatara satu dengan yang lainnya. Terumbu karang umumnya sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan baik yang bersifat fisik, kimiawi, biologi maupun karena aktifitas manusia. Permasalahan lingkungan di bidang perikanan laut di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten Lombok Timur belum dapat diketahui secara jelas terutama mengenai kerusakan akibat kegiatan manusia. Terumbu karang terdapat hampir diseluruh perairan pantai Lombok Timur, dan umumnya berupa taket atau patch reefs, yaitu terumbu yang selalu terendam air walaupun pada saat surut terendah. Dengan persentase karang hidupnya masih baik yaitu sekitar 89,66 namun di beberapa wilayah keadaan bisa sangat kontras, dengan persentase karang hidup 5 . Ikan-ikan karang yang hidup di perairan Lombok Timur adalah dari famili Labridae, Lutjanidae, Scaridae, Acanthuridae, Mullidae, Serranidae dan Siganidae. Ikan-ikan dari famili Chaetodontidae sebagai indikator ekosistem terumbu karang juga masih dijumpai dalam jumlah yang cukup besar Yayasan Laut Biru Mataram 2002. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang masih bagus karena ikan dari kelompok ini dikenal sebagai kelompok ikan yang memakan polip karang. Teknologi dan jenis peralatan tangkap yang digunakan nelayan Lombok Timur tergolong sangat sederhana, belum ada nelayan yang menggunakan teknik penangkapan modern. Hal ini menyebabkan sebagian daerah operasi penangkapan 107 mereka terbatas di terumbu karang yang tidak jauh dari basis mereka. Untuk menjalankan operasi penangkapan, nelayan menggunakan perahu sederhana yang terbuat dari kayu dengan ukuran berkisar 4 – 10 GT. Perahu-perahu ini ada yang sudah dilengkapi dengan motor dan ada juga yang belum. Departemen Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur mengelompokkan perahu-perahu tersebut kedalam 3 kelompok, yaitu: perahu tanpa motor, motor tempel, dan kapal motor. Kapal motor tempel mendominasi sekitar 67,5 pada tahun 2002 Tabel 5. Hal ini menjelaskan bahwa nelayan Lombok Timur menggantungkan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan motor tempel. Pada tabel di atas juga terlihat jumlah motor tempel dan kapal motor berfluktuasi pada setiap tahunnya, hal ini kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya modal dan perawatan yang kurang baik sehingga motor rusak. Pada tahun 2002 jumlah kedua jenis kapal ini menunjukkan sebuah peningkatan. Peningkatan jumlah armada ini menunjukkan tingkat kesejahteraan nelayan setempat mengalami kemajuan. Alat tangkap yang dioperasikan nelayan setempat antara lain payang, purse seine, jaring insang, jaring klitik, jaring lingkar, bagan perahu, bagan tancap, rawai, pancing tonda dan bubu Tabel 6. Jenis alat penangkap ikan yang umum dioperasikan di sekitar terumbu karang adalah rawai dasar, jaring klitik, Tabel 5. Jumlah armada penangkapan ikan di kabupaten Lombok Timur tahun 1998-2002 Tahun Jenis Kapal 1998 1999 2000 2001 2002 Perahu tanpa motor 1928 2344 2982 1381 737 Motor tempel 1905 1590 1989 1700 1982 Kapal motor 165 133 189 176 217 Jumlah 3998 4067 5160 3257 2936 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur 2003 108 Tabel 6. Jumlah unit penangkapan menurut jenis alat tangkap di Kabupaten Lombok Timur tahun 1998 – 2002 Tahun Jenis alat tangkap 1998 1999 2000 2001 2002 Payang 451 394 451 503 504 Purse seine 137 96 96 96 49 Jaring insang 1264 870 872 873 701 Jaring klitik 484 548 726 731 551 Jaring lingkar 25 25 25 25 12 Bagan perahu - - - - 26 Bagan tancap 66 67 67 67 89 Rawai 477 450 727 727 749 Pancing tonda 191 111 111 111 968 Bubu 70 70 70 70 244 Jumlah 3165 2631 3145 3203 3893 300 unit diantaranya adalah rawai dasaruntuk ikan karang Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur 2003 Departemen Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur mengelompokkan rawai dasar ke dalam jenis alat tangkap rawai bersama-sama dengan rawai permukaan. Jumlah unit penangkapan rawai dasar adalah 300 buah Tabel 6, dengan perkembangan jumlah yang sebanding. Unit penangkapan rawai dasar mengalami perkembangan yang cenderung meningkat namun tidak diikuti dengan peningkatan produktivitasnya Tabel 7. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah ikan karang yang berkurang karena over fishing ataupun rusaknya terumbu karang sebagai tempat hidup mereka. Tabel 7. Produksi penangkapan menggunakan unit penangkapan rawai dasar di Kabupaten Lombok Timur tahun 1998 - 2002 No Tahun Produksi Ton 1 1998 2775 2 1999 4245 3 2000 4584,6 4 2001 3889,1 5 2002 1639 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur 2003 109

4.2 Permasalahan Perikanan Karang