Populasi Sampel Populasi dan Sampel

41

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 130. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007: 61. Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhan individu atas obyek peneliti dengan pertimbangan tertentu seperti mempunyai ciri dan sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wisatawan domestik yang mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang akan diteliti Arikunto, 2006:131. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar- benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya. Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Penelitian ini memiliki jumlah populasi yang tidak diketahui, untuk itu peneliti menggunakan rumus iterasi dalam menentukan jumlah sampel. Penentuan ukuran sampel munurut Sitepu 1994:108-109 dapat ditempuh melalui beberapa tahap perhitungan. Langkah pertama menentukan perkiraan harga koefisian korelasi terkecil antara variabel bebas dan 42 terikat. Kedua menentukan tarif nyata α, kuasa uji 1-β, setelah itu baru menetukan sampel secara interaktif. Pada iterasi pertama menggunakan rumus: = + 3 Dimana = ½ Z ₁-α + ₁+β merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal. Pada iterasi kedua menggunakan rumus: = ₁ − + ₁ − ² ² + 3 Keterangan: Z ₁-α = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal. ₁+β = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal. Sedangkan = ½ 1 + 1 − + 2 − 1 Apabila ukuran sampel minimal pada iterasi pertama dan kedua harganya sama, maka iterasi dapat dihentikan. Jika iterasi pertama dan kedua nilainya berbeda, maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua. Perkiraan koefisian yang terjadi antara variabel X dan Y diambil dari koefisian terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30, dan peneliti menggunakan nilai 0,33. Operasi rumus tersebut adalah iterative 43 dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n yang stabil. Berdasarkan rumus tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ρ ditetapkan sebesar 0,33 Taraf signifikansi α ditetapkan sebesar 5 Kuasa uji 1- β ditetapkan sebesar 95 Maka Z ₁-α = 1,645 dan ₁+β = 1,645 Angka tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus iterasi sehingga diperoleh nilai sebagai berikut: Untuk iterasi pertama = ½ 1 + 1 − = ½ 1 + 0,33 1 − 0,33 = 0,342828254 = ₁ − + ₁ − ² ² + 3 = 1,645 + 1,645 0,342828254 + 3 = 95,09553707 = 95 Untuk iterasi kedua = ½ 1 + 1 − + 2 − 1 = ½ 1 + 0,33 1 − 0,33 + 0,33 2 95 − 1 44 = 0,344583573 = ₁ − + ₁ − ² ² + 3 = 1,645 + 1,645 ² 0,344583573 ² + 3 = 94,15965207 = 94 Karena n 1 dan n 2 hasilnya belum sama maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti iterasi kedua. Iterasi Ketiga = ½ 1 + 1 − + 2 − 1 = ½ 1 + 0,33 1 − 0,33 + 0,33 2 94 − 1 = 0,344602447 = ₁ − + ₁ − ² ² + 3 = 1,645 + 1,645 ² 0,344602447 ² + 3 = 94,14966642 = 94 Karena n 2 dan n 3 telah mencapai hasil yang sama yaitu 94, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 94 responden. Penelitian dilakukan pada Tanggal 9 Februari sampai 24 Februari, pada tanggal 9 Februari sampai 22 Februari mendapatkan sebanyak 90 sampel 45 sampel setiap minggu, tetapi pada tanggal 23 Februari Sampai 24 Februari 45 mendapatkan 10 sampel, sehingga total sampel yang diambil adalah sebanyak 100 sampel. Sampel terbanyak didapatkan pada hari sabtu dan minggu karena merupakan hari libur.

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH BRAND POSITIONING PUSPA IPTEK SUNDIAL TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KOTA BARU PARAHYANGAN: survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke puspa iptek sundial.

3 22 52

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH BAURAN PRODUK MUSEUM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MUSEUM JAWA TENGAH RANGGAWARSITA.

1 5 68

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

Motivasi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke taman wisata Candi Borobudur dan pengaruhnya pada sikap dan minat berkunjung ulang.

1 35 185

PENGARUH EVENT PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke Event Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi)

1 6 10