40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penilitian
Penelitian ini menganalisis variabel bebas atau independent variabel yaitu strategi positioning X dengan indikator nilai, keunikan, kredibilitas,
keberlanjutan dan kesesuaian. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah keputusan berkunjung Y yang memiliki
indikator Kebutuhan atau keinginan untuk berwisata, pencarian dan penilaian informasi, keputusan melakukan wisata., persiapan perjalanan dan
pengalaman wisata, evaluasi kepuasan perjalanan wisata. . Responden dalam penelitian ini adalah para wisatawan yang
berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa, maka objek dalam penelitian ini adalah tanggapan responden terhadap variabel-variabel
penelitian seperti yang disebutkan diatas. Penelitian ini dilakukan satu kali dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Cross sectional method menurut Uma Sekaran 2006:177 yaitu studi yang
dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan
penelitian.
41
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 130. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono, 2007: 61.
Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhan individu atas obyek peneliti dengan pertimbangan tertentu
seperti mempunyai ciri dan sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wisatawan domestik yang mengunjungi Museum Kereta
Api Ambarawa.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang akan diteliti Arikunto, 2006:131. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-
benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya. Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili
karakteristik populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Penelitian ini memiliki jumlah populasi yang tidak diketahui, untuk
itu peneliti menggunakan rumus iterasi dalam menentukan jumlah sampel. Penentuan ukuran sampel munurut Sitepu 1994:108-109 dapat ditempuh
melalui beberapa tahap perhitungan. Langkah pertama menentukan perkiraan harga koefisian korelasi terkecil antara variabel bebas dan
42
terikat. Kedua menentukan tarif nyata α, kuasa uji 1-β, setelah itu baru menetukan sampel secara interaktif. Pada iterasi pertama menggunakan
rumus:
= + 3
Dimana
=
½ Z
₁-α + ₁+β merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal. Pada iterasi kedua menggunakan rumus:
=
₁ −
+
₁ − ²
²
+ 3
Keterangan: Z
₁-α = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal. ₁+β = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal.
Sedangkan
=
½
1 + 1
−
+ 2
−
1
Apabila ukuran sampel minimal pada iterasi pertama dan kedua harganya sama, maka iterasi dapat dihentikan. Jika iterasi pertama dan
kedua nilainya berbeda, maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua.
Perkiraan koefisian yang terjadi antara variabel X dan Y diambil dari koefisian terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30, dan peneliti
menggunakan nilai 0,33. Operasi rumus tersebut adalah iterative
43
dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n yang stabil. Berdasarkan rumus tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
ρ ditetapkan sebesar 0,33 Taraf signifikansi α ditetapkan sebesar 5
Kuasa uji 1- β ditetapkan sebesar 95
Maka Z ₁-α = 1,645 dan ₁+β = 1,645
Angka tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus iterasi sehingga diperoleh nilai sebagai berikut:
Untuk iterasi pertama
=
½
1 + 1
−
=
½
1 + 0,33 1
−
0,33 = 0,342828254
=
₁ −
+
₁ − ²
²
+ 3
= 1,645 + 1,645
0,342828254 + 3
= 95,09553707 = 95
Untuk iterasi kedua
=
½
1 + 1
−
+ 2
−
1 =
½
1 + 0,33 1
−
0,33 +
0,33 2 95
−
1
44
= 0,344583573 =
₁ −
+
₁ − ²
²
+ 3
= 1,645 + 1,645
²
0,344583573
²
+ 3 = 94,15965207
= 94
Karena n
1
dan n
2
hasilnya belum sama maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti iterasi kedua.
Iterasi Ketiga
=
½
1 + 1
−
+ 2
−
1 =
½
1 + 0,33 1
−
0,33 +
0,33 2 94
−
1 = 0,344602447
=
₁ −
+
₁ − ²
²
+ 3 =
1,645 + 1,645
²
0,344602447
²
+ 3 = 94,14966642
= 94
Karena n
2
dan n
3
telah mencapai hasil yang sama yaitu 94, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 94 responden. Penelitian
dilakukan pada Tanggal 9 Februari sampai 24 Februari, pada tanggal 9 Februari sampai 22 Februari mendapatkan sebanyak 90 sampel 45 sampel
setiap minggu, tetapi pada tanggal 23 Februari Sampai 24 Februari
45
mendapatkan 10 sampel, sehingga total sampel yang diambil adalah sebanyak 100 sampel. Sampel terbanyak didapatkan pada hari sabtu dan
minggu karena merupakan hari libur.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas independent adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat.
Variabel terikat dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas Umar,2002:81. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
penelitian yaitu :
a. Variabel Bebas X
Variabel bebas independent adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat Umar,2002:81. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah Strategi Positioning. Menurut AB Susanto dan Himawan W 2004:154, indikator dari strategi positioning
yaitu : 1. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pelaku usaha pariwisata karena nilai merupakan semua manfaat yang didapat
oleh pengunjung apabila mengunjungi destinasi tersebut. 2. Keunikan
Meliputi segala atribut yang dapat membedakan produk tersebut dengan produk yang ada dipasar
46
3. Kredibilitas sebuah produk wisata harus mampu memberikan informasi yang jelas,
otentik dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Keberlanjutan
Apabila posisi yang diusung bagus dan sesuai dengan tema serta sesuai dengan permintaan pelanggan, maka posisi tersebut berpeluang untuk
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama 5. Kesesuaian
Kesesuaian antara tema atau posisi yang ditanamkan oleh destinasi wisata dibenak wisatawan dalam strategi positioning dengan program,
kegiatan, dan juga manfaat yang diperoleh wisatawan ketika berkunjung
sangat penting diperhatikan.. b.
Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas Umar, 2002:81. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan berkunjung. Menurut Kotler dan Keller
2009:137 Indikator keputusan berkunjung dalam penelitian ini adalah:
6. Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan. Pengunjung melakukan wisata ke Museum Kereta Api Ambarawa
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pengunjung. Dalam hal ini, diukur dari kebutuhan terhadap sejarah dan edukasi. Karena kedua hal
tersebut merupakan satu kesatuan dalam wisata Museum.
47
7. Pencarian dan penilaian informasi Keragaman informasi yang diperoleh pengunjung Museum Kereta Api
Ambarawa dapat dengan menghubungi agen perjalanan, mempelajari bahan-bahan
promosi brosur,
leaflet, media
massa, atau
mendiskusikan dengan mereka yang berpengalaman terlebih dahulu.. 8. Keputusan melakukan perjalanan wisata.
Keputusan wisatawan mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa berdasarkan kemenarikan koleksi Kereta Api dan benda-benda lain di
Museum Kereta Api Ambarawa. 9. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata.
Persiapan pengunjung sebelum berkunjung ke Museum kereta Api Ambarawa sampai pada akhirnya pelaksanaan kunjungan ke Museum
Kereta Api Ambarwa. 10. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata.
Evaluasi pengunjung setelah melaksanakan kunjungan ke Museum Kereta Api Ambarawa adalah kepuasan yang didapat, manfaat yang
didapat, serta keinginan untuk melakukan kembali kunjungan ke Museum Kereta Api Ambarawa.
48
3.4 Metode Pengumpulan Data