Pendekatan dalam positioning Prosedur Positioning

17 dilakukan oleh pesaing terhadap produk atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda. Berdasarkan beberapa definisi tentang positioning diatas, maka dapat disimpulkan bahwa positioning adalah salah satu strategi pemasaran yang berusaha menempatkan posisi sebuah merek, produk dan perusahaan didalam pikiran pelanggan atau calon pelanggan diantara merek atau produk pesaing dengan menonjolkan keunggulan dari merek atau produk tersebut sehingga produk itu mudah dikenal atau diingat oleh pelanggan atau calon pelanggan.

2.1.4 Pendekatan dalam positioning

Penempatan produk atau merek dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan Menurut David Craven yang dikutip Ali Hasan 2009:203 ada sepuluh pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan positioning yaitu: 1. Function concept yaitu menonjolkan functional needs bersih dan ekonomis. 2. Symbolic concept yaitu menonjolkan symbolic needs berkelas, modis. 3. Experimental concept yaitu menonjolkan experimental needs ramah, nyaman. 4. Health concept atau ekologi sehat atau tidak sehat, ramah atau tidak ramah lingkungan. 5. Price quality concept yaitu menggunakan skala paling rendah sampai paling tinggi. 18 6. User concept yaitu menunjukkan gaya hidup. 7. Atibute positioning concept yaitu menonjolkan satu atau beberapa atribut, fitur customer benefit yang dihubungkan dengan merek, manfaat bagi pelanggan. 8. Application positioning yaitu positioning yang berdasarkan aplikasi. 9. Positioning berdasarkan manfaat. 10. Competitor positioning yaitu positioning yang dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.

2.1.5 Prosedur Positioning

Untuk melakukan penempatan posisi yang tepat, menurut Hiam dan Schewe yang dikutip Ali Hasan 2009:202, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan produk pasar yang relevan Sebuah produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu sebuah produk harus dapat diposisikan diberbagai pasar yang berbeda. 2. Pendapatan kebutuhan pelanggan Untuk melakukan positioning dengan tepat , maka pemasar harus mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin daoat dipenuhi oleh sebuah produk. 19 3. Mengidentifikasi pesaing Mengidentifikasi pesaing baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing- pesaing tak langsung. Yakni mereka yang tidak langsung muncul dipikiran bilamana seseorang sedang berpikir mengenai kebutuhan atau keinginan konsumen. 4. Menentukan standar evaluasi Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar tertentu. 5. Membuat perceptual map Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing, maka pemasar perlu mengidentifikasikan posisi yang ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai atau kelompok pemakai. 6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi Melalui analisis posisi terhadap berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah tergarap banyak pesaing. 20 7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan semua informasi mengenai produk dan merek yang akan disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. 8. Memantau posisi Posisi akual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan penyesuain terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.

2.1.6 Konsep Strategi Positionig

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH BRAND POSITIONING PUSPA IPTEK SUNDIAL TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KOTA BARU PARAHYANGAN: survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke puspa iptek sundial.

3 22 52

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH BAURAN PRODUK MUSEUM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MUSEUM JAWA TENGAH RANGGAWARSITA.

1 5 68

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

Motivasi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke taman wisata Candi Borobudur dan pengaruhnya pada sikap dan minat berkunjung ulang.

1 35 185

PENGARUH EVENT PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke Event Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi)

1 6 10