akan nada resiko menghapuskan kekhasannya. Kekhasan itu mungkin terkait dengan keibuan mengingat itu merupakan satu-satunya fungsi yang membedakan
dari e ksistensi jenis kelamin lain‖ Kristeva dalam Brooks 2011: 123.
2.3.1 Tubuh Maternal
Julia Kristeva dalam Brooks 2011: 122 mengatakan baahwa perbedaan seksual ada pada aspek semiotika, bagi ibuanak menyatukan diri, sebuah momen
erotisme, melodi, dan ritme-ritme keibuan secara jasmani, semua yang mendahului simbolis zona paternal. Pemikiran feminisme sering ditentang atau
ditolak ibu, perannya dalam mengasingkan identitas perempuan dan takdir. Dia memperhatikan bahwa subjek memiliki termasuk subjek perempuan untuk
memodulasi kebebasannya. Julia Kristeva menunjukkan sosok wanita sebagai simbol tubuh maternal
yang kuat bertahan dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Biasanya wanita identik dengan lemah dan tidak berdaya di mata laki-laki. Mereka selalu dijadikan
subordinat kaum yang tertindas; yang hanya mampu memberikan kepuasan lahir dan batin terhadap laki-laki. Hal ini yang akan digunakan sebagai tolak ukur
Kristeva bahwa kaum wanita mampu menyetarakan peran dengan kaum laki-laki. Wanita memiliki kodrat sebagai tubuh maternal ibu meskipun belum melahirkan
seorang anak. Mereka sudah mampu memperlakukan anak kecil dengan penuh kasih sayang selayaknya anaknya sendiri. Bagaimana pun setiap wanita sudah
ditakdirkan memiliki perasaan yang peka dan lebih sensitif dibandingkan kaum laki-laki. Sejak lahir, kodrat wanita sebagai ibu tidak akan pernah tergantikan
oleh kaum laki-laki. Dalam keterbatasan wanita pun mampu bertahan hidup dengan apa yang dimilikinya dengan sikap mandiri, disiplin dan bekerja keras.
Bagi Kristeva, tubuh yang meletakkan dan melabuhkan simbolik pada saat yang sama juga mengancamnya adalah tubuh maternal. Tubuh maternal
digambarkan lebih dulu daripada hukum Ayah dan merupakan permulaan dari Simbolik. Tulisan-tulisan awal Kristeva berkenaan dengan penemuan tubuh
maternal yang direpresi. Kemudian tulisan berikutnya berkenaan dengan abjek tubuh maternal yang diasosiasikan dengan relasi anak dengan kelahirannya dan
jenis kelamin ibu. Tubuh ibu memediasi hukum simbolik. Tubuh maternal menjadi model yang menjembatani antara fondasi biologis dari fungsi penandaan
dan determinasinya oleh keluarga dan masyarakat. Proses penandaan material atau proses drive adalah biologis sekaligus sosial. Tubuh maternal dengan
penolakan dan reduplikasinya menjadi model untuk ketidaksadaran dan untuk hubungan antara drives dan simbol. Dengan menegaskan pentingnya tubuh
maternal, maka Kristeva mengubah psikoanalisa Lacan tentang tatanan imajiner dan simbolik menjadi semiotik dan simbolik Kristeva dalam Tong 1998: 300.
2.3.2 Ayah Imajiner