kompetensi dasar motor bakar layak digunakan atau tidak untuk proses pembelajaran DKK Dasar Kompetensi Kejuruan kompetensi dasar motor bakar.
Berdasarkan pengisian lembar validasi yang memuat bentuk dan substansi modul smart interaktif dan kualitas modul smart interaktif dari ahli
diperoleh hasil rata-rata 4,5 kategori baik dan 4,2 kategori baik. Untuk pengisian dari guru mata pelajaran DKK diperoleh hasil rata-rata 4,42 kategori
baik dan 4 kategori baik. Dan untuk pengisian dari guru kompetensi Teknik Kendaraan Ringan diperoleh hasil 4,57 kategori baik dan 4 kategori baik
Untuk data selengkapnya dan saran serta komentar umum dapat dilihat pada lampiran 41. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa modul smart interaktif
kompetensi dasar motor bakar dapat digunakan untuk proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran DKK kompetensi dasar motor bakar Sekolah Menengah
Kejuruan SMK kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan TKR.
3.7 Analisis Instrumen Penelitian
3.7.1 Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006 : 168. Rumus untuk menghitung
validitas menggunakan korelasi point biseral. Rumus korelasi point biseral dapat digunakan untuk menghitung korelasi antara dua variabel, dalam penelitian ini
digunakan untuk mencari korelasi antara item dengan seluruh tes atau validitas item. Adapun rumus korelasi point biseral :
q p
S M
- M
r
t t
p pbis
=
Keterangan : r
pbis
= koefisien korelasi biserial M
p
= rata-rata skor dari subyek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
= siswa
seluruh benar
menjawab yang
siswa banyaknya
jumlah q
= proporsi siswa yang menjawab salah Hasil perhitungan r
pbis
dikonsultasikan pada tabel kritis r
pbis
dengan taraf signifikan 5. Jika r
pbis
r
tabel
maka item soal tersebut valid Arikunto, 2006:283.
Berdasarkan hasil ujicoba terhadap 34 siswa kelas X TKR 2 diperoleh 5 soal yang tidak valid dari 40 soal yang diujicobakan. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan terangkum seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba No
Kriteria No soal
Jumlah 1.
Valid 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 39, 40
35 soal 2.
Tidak valid 1, 6, 8, 34. 36
5 soal
3.7.2 Reliabilitas Soal
Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto, 2006 : 178. Reliabilitas dapat diukur dengan rumus K-R 20. Rumus K-R 20 dapat digunakan untuk
mengukur reliabilitas butir soal atau pertnyaan. Adapun rumus K-R 20 sebagai berikut :
Σ
=
2 2
11
S pq
- S
1 -
n n
r Keterangan :
r
11
= indeks korelasi harga reliabilitas n
= banyaknya butir soal p
= proporsi subjek yang menjawab item benar q = 1 – p = proporsi subjek yang menjawab item salah
S = simpangan baku
Σ pq
= jumlah perkalian antara p dan q Arikunto, 2007:101
Setelah r
11
diketahui kemudian dibandingkan dengan harga r
table.
Apabila r
11
r
tabel
maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen diperoleh r
11
sebesar 0,8735 r
tabel
= 0,334 untuk = 5 dengan N = 34, maka instrumen tersebut reliabel.
3.7.3 Taraf Kesukaran Soal