Tujuan Pembelajaran Kooperatif Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

pengaturan kembali kognitif, atau elaborasi dari materi. Salah satu cara elaborasi yang paling efektif adalah menjelaskan materinya kepada orang lain.

2.4.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran kooperatif dikembangkan sekurang-kurangnya untuk tiga tujuan penting pembelajaran Ibrahim, 2000:8, yaitu: a. Hasil belajar akademik Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. c. Pengembangan Keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan- keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

2.4.4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Sanjaya 2007:246 mengemukakan empat prinsip pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Prinsip ketergantungan positif Positive Interdependence Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat terantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota kelompok akan merasa saling ketergantungan. b. Tanggggung Jawab perseorangan Individual Accountability Prinsip ini merupakan kosekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan kelompok. Penilaian individu bisa berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama. c. Interaksi tatap muka Face to face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing. d. Partisipasi dan Komunikasi Participation Communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa agar mampu berpatisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi sehingga siswa dapat berpartisipasi dan berkomunikasi dengan baik.

2.4.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif