PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem temukembali citra merupakan bidang yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yaitu antara lain temukembali informasi information retrieval, pemrosesan citra digital image processing dan basisdata. Penelitian dalam bidang sistem temukembali citra ini dipicu oleh semakin pesatnya perkembangan internet dan website, semakin murahnya teknologi peralatan akuisisi citra imaging, aplikasi perpustakaan dijital digital libraries, pengarsipan citra image archieve dan video-on-demand. Menurut Smeulders 2000, tantangan terbesar adalah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dalam bidang ini tidak hanya terbatas untuk keperluan computer vision dan basisdata, tetapi harus juga bisa digunakan untuk aplikasi dibidang lain seperti permodelan biologi, peramalan cuaca, citra medis, citra satelit dan lain-lain dalam bentuk interactive image undestanding. Pada umumnya dalam sistem temukembali citra metode yang digunakan untuk melakukan pencarian dan pengklasifikasian citra dalam basisdata adalah query menggunakan informasi tambahan dalam atribut file. Informasi tambahan dalam atribut file bervariasi seperti tanggal pembuatan, titel, subyek, komentar dan kata kunci yang berbasis teks, tergantung sistem operasi yang digunakan. Metode lain yang digunakan adalah query menggunakan citra berbasis ciri image features. Penggunaan metode ini pencarian dan pengklasifikasian citra dilakukan dengan memanfaatkan kemiripan ciri citra yaitu warna, tekstur dan bentuk. Namun metode ini masih memiliki masalah yang masih harus dikaji dan diteliti yaitu antara lain Xiaoling dan Kanglin, 2005 : 2 1. Adanya perbedaan persepsi pengguna terhadap citra. 2. Keinginan subyektif pengguna sistem. 3. Penggunaan bobot pada masing-masing ciri citra sehingga sistem tidak bisa merefleksikan pola-pikir manusia. Beberapa penelitian yang menggunakan logika fuzzy dalam sistem temukembali citra umumnya digunakan untuk merepresentasikan ciri citra yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem temukembali. Penelitian tersebut adalah representasi kehomogenan warna Cheng et al, 1998, segmentasi dan representasi citra dengan histogram fuzzy Chen dan Wang 2002, Zhang dan Zhang 2004, ukuran dan bentuk fuzzy wajah manusia Wu et al, 1993 dan ketebalan batas pinggir Banerjee dan Kundu, 2003. Penelitian ini mengembangkan suatu metode baru yaitu merancang dan menganalisis sistem pengetahuan berbasis fuzzy untuk pengukuran kemiripan citra dengan menggunakan pendekatan perancangan sistem pakar berbasis pengetahuan. Informasi yang dijadikan sebagai sumber pengetahuan sistem temukembali adalah informasi tentang warna dan bentuk citra. Pengetahuan yang telah diakuisisi oleh sistem kemudian direpresentasikan dalam bentuk fungsi implikasi fuzzy IF...THEN untuk membangun basis pengetahuan sistem temukembali citra. Basis pengetahuan sistem ini berfungsi sebagai alat untuk merepresentasikan pola pikir manusia dalam menterjemahkan keinginan subyektif pengguna sistem temukembali citra. Rancangan sistem temukembali citra dibagi menjadi dua proses utama yaitu pengindeksan dan temukembali. Proses pengindeksan adalah proses melakukan segmentasi berdasarkan ciri citra yaitu ciri warna menggunakan metode histogram dan ciri bentuk menggunakan metode momen invarian. Proses temukembali 3 adalah proses pengimplementasian logika fuzzy yang terdiri dari tahapan fuzzyfikasi nilai crisp ciri citra, melakukan inferensi pada setiap kaidah fuzzy, defuzzyfikasi nilai fuzzy agregat serta visualisasi nominasi citra yang relevan. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu ekstraksi ciri, pembuatan basis kaidah fuzzy dan pengukuran kinerja sistem Gambar 1. Tahap ekstraksi ciri merupakan proses segmentasi citra berdasarkan warna dan bentuk atau pengindeksan citra. Metode yang digunakan untuk segmentasi warna adalah histogram dengan bin warna yang sudah didefinisikan warna referensi dan metode untuk segmentasi bentuk adalah momen invarian. Hasil ekstraksi ciri ini selanjutnya digunakan untuk pembuatan file indeks citra. Tahap pembuatan basis kaidah fuzzy adalah tahapan untuk mengimplementasikan basis kaidah fuzzy dalam sistem temukembali. Tahapan ini meliputi strategi pembuatan basis kaidah fuzzy, seleksi tipe kaidah terbaik dan penentuan parameter fuzzyfikasi yang optimum. Validasi dan verifikasi yaitu penilaian kinerja sistem dilakukan dengan mengukur nilai presisi dan recall keluaran sistem. Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Pemilihan obyek citra bunga didasari karena keanekaragaman bunga baik warna maupun bentuk. Faktor-faktor yang mempengaruhi warna dan bentuk citra bunga saat perekaman oleh kamera adalah sudut pandang dan pencahayaan. 4 Perbedaan sudut pandang dan pencahayaan menyebabkan citra yang dihasilkan bervariasi warna dan bentuknya untuk setiap jenis bunga. Adanya variasi warna dan bentuk tersebut maka bunga merupakan obyek citra yang menarik untuk dijadikan bahan penelitian.

B. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan merancang sistem pengetahuan berbasis fuzzy untuk pengukuran kemiripan citra pada sistem temukembali citra bunga. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1 menjadi dasar perancangan sistem temukembali citra berbasis kaidah fuzzy dan 2 sebagai salah satu metode untuk pengembangan aplikasi dalam bidang pertanian misalnya perpustakaan dijital, sortasi hasil panen dan klasifikasi lahan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut : - Obyek penelitian adalah citra bunga dalam format citra JPG. - Segmentasi citra dilakukan pada warna dan bentuk - Model warna yang digunakan RGB dan HSV. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA