Ekstraksi Ciri Warna Ekstraksi Ciri Bentuk Query Citra

48 Algoritma yang menjadi obyek analisis adalah algoritma ekstraksi ciri dan query citra. Algoritma ekstraksi ciri terdiri dari dua algoritma yaitu ekstraksi ciri warna dan ekstraksi ciri bentuk dan algoritma query merupakan akumulasi dari semua algoritma yang terdapat dalam sistem temukembali. Algoritma ekstraksi ciri dan query yang digunakan dalam rancangan sistem temukembali citra ini adalah sebagai berikut :

1. Ekstraksi Ciri Warna

1. Baca citra RGB 2. chsv Å transformasi citra RGB ke HSV 3. FOR i Å 1 TO jumlah piksel 4. euclidmin Å 1000 5. bin_warnajumlah warna referensi Å 0 6. FOR j Å 1 TO jumlah warna referensi 7. euclid Å jarak euclid warna piksel ke-i dan warna referensi ke-j 8. IF euclid euclidmin THEN 9. euclidmin Å euclid 10. idx Å j 11. END 12. END 13. bin_warnaidx Å bin_warnaidx + 1 14. END Algoritma ekstraksi ciri warna mempunyai iterasi program dua tingkat yaitu pada baris nomor 3 dan 6 . Iterasi program dilakukan pada setiap piksel citra dan setiap warna referensi sehingga dalam algoritma ini jumlah total iterasi program adalah sama dengan jumlah piksel x jumlah warna referensi. Jika jumlah piksel dan jumlah warna referensi masing-masing adalah n, maka kompleksitas algoritma ekstraksi ciri warna adalah On 2 . 49

2. Ekstraksi Ciri Bentuk

1. Baca citra RGB 2. cgray Å transformasi RGB ke grayscale 3. m_pq0 Å 0 4. eta_pq0 Å 0 5. FOR i Å 1 TO jumlah piksel 6. m_pqi Å m_pqi-1 + momen piksel cgray 7. END 8. FOR i Å 1 TO jumlah piksel 9. eta_pqi Å eta_pqi-1 + momen pusat normalisasi 10. END 11. phi Å vektor momen invarian Algoritma ekstraksi ciri bentuk mempunyai dua kali iterasi program yaitu pada baris nomor 5 dan 8 . Iterasi program dalam algoritma ini dilakukan pada setiap piksel sehingga jumlah total iterasi program adalah sama dengan 2 x jumlah piksel. Jika jumlah piksel adalah n, maka kompleksitas algoritma ekstraksi ciri bentuk adalah O2n = On. Secara keseluruhan kompleksitas ekstraksi ciri citra adalah kompleksitas ekstraksi ciri warna ditambah kompleksitas ekstraksi ciri bentuk yaitu On 2 + On = On 2 .

3. Query Citra

1. Baca citra query 2. Ekstraksi Ciri 3. FOR i Å 1 TO jumlah citra basisdata 4. dwarnai Å jarak euclid warna 5. dbentuki Å jarak euclid bentuk 6. END 7. Hitung parameter kurva warna dan bentuk 50 8. Baca basis kaidah fuzzy 9. FOR i Å 1 TO jumlah citra basisdata 10. FOR j Å 1 TO jumlah kaidah 11. miu_warna Å fuzzyfikasi dwarnai pada kaidah ke-j 12. miu_bentuk Å fuzzyfikasi dbentuki pada kaidah ke-j 13. miu_imp Å implikasimiu_warna, miu_bentuk 14. END 15. miu_agregat Å agregasi miu_imp 16. COGi Å centroid miu_agregat 17. END 18. Sortir COG secara menaik 19. Tampilkan citra Algoritma query citra tersebut diatas terdiri dari satu iterasi program satu tingkat yaitu pada baris nomor 3 untuk menghitung jarak euclid dan satu iterasi program dua tingkat pada baris nomor 9 dan 10 untuk proses sistem inferensi fuzzy. Iterasi program yang dihasilkan dalam algoritma query citra ini adalah sama dengan 1 x jumlah citra basisdata + jumlah kaidah fuzzy x jumlah citra basisdata. Jika jumlah citra basisdata dan jumlah kaidah fuzzy masing-masing adalah n, maka kompleksitas algoritma query citra ini adalah sama dengan kompleksitas algoritma ekstraksi ciri + On + On 2 atau On 2 + On + On 2 = O n 2 . Berdasarkan hasil analisis algoritma query ini menunjukkan bahwa implementasi basis kaidah fuzzy pada sistem temukembali citra tidak menambah kompleksitas sistem secara keseluruhan karena sama dengan kompleksitas algoritma ekstraksi ciri yaitu On 2 . 51 Algoritma lain disamping algoritma tersebut diatas yang terdapat dalam sistem temukembali citra adalah algoritma pendukung proses pengindeksan dan temukembali. Algoritma yang terdapat dalam proses pengindeksan adalah algoritma transformasi model warna RGB ke HSV dan RGB ke Grayscale. Algoritma yang terdapat dalam proses temukembali adalah algoritma penentuan parameter kurva dan sortasi nilai centroid. Kompleksitas seluruh algoritma yang terdapat dalam sistem temukembali citra adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kompleksitas Algoritma No. Algoritma Kompleksitas Algoritma A PENGINDEKSAN 1 Praproses a. Transformasi RGB ke HSV b. Transformasi RGB ke Grayscale On On 2 Segmentasi a. Warna b. Bentuk On 2 On B TEMUKEMBALI 1 2 3 Parameter Kurva Inferensi Basis Kaidah Fuzzy Sortasi Centroid On On 2 On 2 52

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Segmentasi