PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kelapa sawit Elaeis guineensis, Jacq. merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis produk. Bagian kelapa sawit yang dimanfaatkan adalah daging buah, biji sawit, tandan kosong, dan batang pohon. Daging buah menghasilkan produk minyak sawit CPO yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan pangan minyak goreng, olein, margarin, cocoa butter subtitutes ataupun untuk bahan sabun dan oleokimia deterjen, pelumas, kosmetika, sabun asam lemak. Biji sawit dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak inti sawit PKO dan bungkil bijinya dijadikan makanan ternak atau pupuk. Sedangkan tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk pulp kertas, kompos, dan particle board. Batang pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, pulp, bahan kimia, dan particle board Hariyadi dan Andarwulan, 2003. Minyak sawit dan minyak inti sawit memiliki beberapa keunggulan sifat nutrisional. Minyak sawit mentah Crude Palm Oil atau CPO memiliki kandungan karoten provitamin A yang cukup tinggi yaitu berkisar 400-700 ppm. Beberapa varietas kelapa sawit bahkan dapat menghasilkan minyak sawit dengan kandungan karoten hingga 2000 ppm. Karoten memiliki banyak kegunaan bagi kesehatan manusia selain sebagai komponen vitamin, di antaranya merupakan senyawa antikanker, mencegah penuaan dini, mencegah penyakit kardiovaskuler, dan kegunaan lainnya. Selain karoten, pada minyak sawit terdapat beberapa mikronutrien lain yang berguna bagi kesehatan seperti tokoferol, tokotrienol, dan sitosterol β-sitosterol Ong et al., 1990. Kandungan karoten pada minyak sawit dapat dieksploitasi untuk produk minyak kaya karoten atau konsentrat karoten. Produk karoten banyak digunakan pada produk pangan sebagai sumber vitamin A maupun sebagai zat warna. Di Indonesia, produk ini masih merupakan produk impor dengan harga yang relatif mahal. Produk karoten yang digunakan umumnya merupakan senyawa sintetik, bukan senyawa alami seperti halnya yang terdapat pada minyak sawit. 2 Pengembangan industri minyak sawit masih didominasi oleh produk minyak sawit kasar CPO. CPO dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk turunannya dengan, salah satunya, mengambil dan memanfaatkan komponen minor karotenoid menjadi produk konsentrat karotenoid. Konsentrat karotenoid dapat dimanfaatkan dalam industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Di samping memiliki kelebihan produksi minyak sawit, Indonesia di sisi lain memiliki masalah pada pasokan energi minyak bumi akibat tingginya konsumsi energi. Sementara itu, persediaan minyak mentah Indonesia semakin berkurang, ditambah lagi adanya kenaikan harga minyak mentah dunia. Oleh karena itu, minyak sawit pada saat ini mulai didorong untuk dimanfaatkan menjadi bahan baku produksi biodiesel. Untuk menunjang industri biodiesel yang kuat dengan berbasis iptek, perlu diupayakan untuk mendayagunakan sekaligus meningkatkan nilai tambah aneka produk ikutan, produk samping, dan limbah proses pembuatan biodiesel. Salah satu peluang untuk meningkatkan daya saing biodiesel berbahan baku minyak sawit adalah adanya kandungan mikronutrien karoten. Dengan melakukan penjumputan recovery terhadap karoten minyak sawit selama proses produksi biodiesel, selain dihasilkan nilai tambah dari biodiesel, juga akan diperoleh nilai tambah yang tinggi dari penjumputan karoten. Proses produksi biodiesel selama ini hanya memfokuskan pada pembentukan metil ester kasar crude methyl esterCME minyak sawit, tanpa memperhatikan keberadaan karoten di dalamnya. Untuk memperoleh karotenoid dari metil ester, perlu dilakukan upaya mempertahankan komponen karotenoid di dalam metil ester minyak sawit tersebut dengan teknik tertentu. Penjumputan karotenoid dari metil ester kasar minyak sawit yang selanjutnya dapat digunakan untuk produksi biodiesel, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dalam proses produksi biodiesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih dalam tentang optimasi produksi konsentrat karotenoid guna melengkapi keunggulan biodiesel yang dihasilkan. 3

B. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal penggunaan adsorben pada pemisahan karotenoid dari metil ester kasarCME minyak sawit dengan metode kromatografi kolom adsorpsi dengan fokus pada pengaruh tingkat pengabuan pada adsorben abu sekam padi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kapasitas kolom yang optimum melalui penggunaan kolom secara berulang sehingga diperoleh profil adsorpsi dari kolom kromatografi tersebut. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK KELAPA SAWIT DAN PRODUK TURUNANNYA