METIL ESTER TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK KELAPA SAWIT DAN PRODUK TURUNANNYA

6 Gambar 1. Produk-produk hilir minyak sawit Hariyadi dan Andarwulan, 2003

B. METIL ESTER

Metil ester merupakan salah satu bahan oleokimia dasar selain asam lemak, alkohol, amina asam lemak, dan gliserin yang banyak diproduksi sebagai bahan baku industri. Pemanfaatan metil ester sebagai bahan baku industri mulai dikembangkan secara besar-besaran sejak awal 1970 selama dua dekade dan masih terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku dalam industri oleokimia dan turunannya Kaufman dan Reubusch, 1990. Metil ester terutama dimanfaatkan dalam industri kosmetika, dan berguna sebagai agen pencuci dan pembersih. Selain itu, metil ester juga dimanfaatkan sebagai plasticizer untuk mengubah sifat rigid suatu bahan menjadi plastis, sabun, keperluan rumah tangga, produk perawatan diri, bahan pembantu dalam pengolahan karet, farmasi, dan bahan baku untuk produksi oleokimia dasar lainnya serta biofuel biodiesel Ong et el., 1990; Kaufman Minyak sawit Digunakan langsung oleh industri Diolah lebih lanjut sebagai bahan baku industri - cooking oilfat, shortening, dan margarine - table margarine - cocoa butter replacer - non dairy creamer - emulsion - microencapsulate Oleokimia Sabun - Fatty acids - Fatty alcohols - Fatty acids methyl ester - Fatty amine - Glycerine - dsb - Detergen powder - Liquid detergen - Laundry soap - Toilet soap - dsb 7 dan Reubusch, 1990. Hasil-hasil penelitian metil ester dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil-hasil penelitian metil ester Peneliti Katalis Optimasi Keterangan Widayanto 2007 NaOH 1 Kecepatan pengadukan 250 rpm, T= 50 o C, t= 1 jam, mol CPO:metanol=1:10 Rendemen ME=80.67, kadar ester 97.06, recovery karotenoid= 85.74 Gunadi 1999 H 3 PO 4 4 CPO:metanol=1:6 T= 110 o C t= 1 jam Bilangan ester 149.5981 Sulaswatty 1998 NaOH 1 bb mol CPO:metanol=1:10 T= 60 o C t= 1 jam Rendemen Metil Ester ME = 91.80 Total karotenoid=413 ppm Perolehan karotenoid = 96.33 Taufiqurrahman 1998 NaOCH 3 CPO:metanol=1:6 T= 60 o C t= 12 jam Rendemen ME 95 Noureddini dan Zhu 1997 NaOH CPO:metanol=1:6 T= 60 o C t= 2 jam Rendemen ME 80 Ooi et al. 1994 NaOH 0.5 bb CPO:metanol= 2:1 Setelah FFA dinetralkan, dilanjutkan dengan destilasi molekuler 2 tahap karotenoid = 75 Bryant et al. 1992 asam sulfat 0.8 CPO:metanol=1:6 Rendemen ME 80 Freedman et al. 1984 alkali CPO:metanol=1:6 T= 60 o C t= 1 jam Rendemen ME 99 Sonntag 1982 asam 2- 4 CPO:metanol=1:6 T= 110 o C t= 1 jam Rendemen ME 90 Eckey 1949 NaOH 1 CPO:metanol=1:3 T= 70 o C t= 1 jam Di bawah refluks Keterangan: T=suhu; t=waktu 8 Biodiesel dalam pengertian ilmiah yang setepat-tepatnya, berarti bahan bakar mesin diesel yang dibuat dari sembarang sumber daya hayati. Akan tetapi, dalam pengertian populer dewasa ini, yang dimaksud dengan biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terdiri dari ester-ester metil atau etil asam-asam lemak Budiman, 2004. Secara kimiawi, biodiesel merupakan turunan trigliserida dari golongan ester. Biodiesel didefinisikan sebagai ester dari asam lemak yang diolah dari sumber trigliserida alami terbarukan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel Agustian, 2005. Sesuai dengan definisi tersebut, biodiesel masih memiliki sifat-sifat turunan asam lemak pada umumnya, baik dari segi fisik, kimia, maupun biologi. Meskipun demikian, biodiesel memiliki kompatibilitas yang lebih baik untuk mesin diesel dibandingkan trigliserida atau turunan trigliserida lainnya. Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan. Contohnya, minyak jagung, kanola, kelapa, dan kelapa sawit yang kemudian menghasilkan produk dengan nama SME Soybean Methyl Ester, RME Rapeseed Methyl Ester, CME Coconut Methyl Ester, dan POME Palm Oil Methyl Ester Budiman, 2004. Biodiesel dapat dibuat dari berbagai bahan alam yang mengandung trigliserida, baik minyak pangan edible oil maupun minyak bukan pangan non-edible oil. Indonesia juga memiliki beragam tumbuhan yang potensial digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Menurut Budiman 2004, proses pembuatan biodiesel adalah proses transesterifikasi antara minyak nabati dengan metanol dan katalis dengan suhu 70 o C. Biodiesel memiliki kelebihan antara lain tidak diperlukan modifikasi mesin, memiliki cetane number tinggi, ramah lingkungan, memiliki daya pelumas yang tinggi, aman, dan tidak beracun. Keunggulan dari biodiesel ini antara lain dapat melindungi mesin, meningkatkan efisiensi pembakaran, dan ramah lingkungan. 9

C. REAKSI TRANSESTERIFIKASI