23 20:20 jumlah total adsorben adalah 40 gram. Jumlah metil ester kasar yang
dimasukkan ke kolom adalah 1, 2, 3, dan 4 gram.
a. Penentuan nisbah abu sekam padi dan silika gel yang optimum
Tujuan tahap perlakuan ini adalah menentukan nisbah abu sekam padi 800
o
C, 1000
o
C, dan 1200
o
C terhadap silika gel yang optimum dengan mengelusi CME. Masing-masing campuran abu sekam padi dan silika gel
disiapkan dengan nisbah yang berbeda-beda, yakni 35:5, 30:10, 25:15, dan 20:20 dengan perbandingan jumlah abu sekam padi dan silika gel dalam
gramgram dan jumlah total adsorben 40 gram sesuai dengan kapasitas kolom yang digunakan. Selanjutnya, 1 gram sampel CME dimasukkan
ke dalam kolom, dibiarkan terjerap, dan dielusi dengan heksana. Cairan yang keluar dari kolom ditampung per fraksi sampai eluat
yang keluar tidak berwarna lagi. Volume setiap fraksi yang ditampung
sejumlah 3 ml. Selanjutnya, konsentrasi karotenoid dari setiap fraksi dihitung menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
446 nm. Fraksi-fraksi yang berwarna dikumpulkan dalam satu wadah lalu dipekatkan dengan menguapkan pelarutnya sehingga diperoleh konsentrat
karotenoid. Setelah mengetahui recovery dan konsentrasi konsentrat karotenoid, tingkat pemekatan proses tersebut juga dihitung. Diagram alir
dalam menentukan nisbah abu sekam padi terhadap silika gel yang optimum dapat dilihat pada Gambar 8.
Pada tahap ini, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial. Ada dua faktor, yakni tingkat
pengabuan abu sekam padi dan nisbah abu sekam padi dan silika gel. Faktor tingkat pengabuan abu sekam padi terdiri dari 3 taraf, yakni 800
o
C, 1000
o
C, dan 1200
o
C sedangkan faktor nisbah abu sekam padi dan silika gel terdiri dari 4 taraf, yakni 35:5, 30:10, 25:15, dan 20:20. Pada tiap
perlakuan dilakukan 2 kali ulangan. Penerapan perlakuan pada tahap pendahuluan ini dapat dilihat pada Tabel 4. Pengolahan datanya
menggunakan ANOVA satu arah dari program statistik SPSS 12.
24 Tabel 4. Penerapan perlakuan pada tahap penentuan nisbah abu sekam
padi dan silika gel yang optimum Faktor tingkat pengabuan
abu sekam padi Ulangan
Faktor nisbah abu sekam padi dan silika gel
35:5 B1
30:10 B2
25:15 B3
20:20 B4
Abu sekam padi 800
o
C A1
1 Y111 Y121
Y131 Y141
2 Y112 Y122
Y132 Y142
Abu sekam padi 1000
o
C A2
1 Y211 Y221
Y231 Y241
2 Y212 Y222
Y232 Y242
Abu sekam padi 1200
o
C A3
1 Y311 Y321
Y331 Y341
2 Y312 Y322
Y332 Y342
Model linier: Y
ijk
= µ + α
i
+ α
i
β
j
αβ
k
+ ε
ijk
Keterangan: Y
ijk
= Pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j, dan ulangan ke-k
µ = Rataan umum α
i
= Pengaruh utama faktor A β
j
= Pengaruh utama faktor B αβ
k
= Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B ε
ijk
= Pengaruh acak dari interaksi AB yang menyebar normal
25 Gambar 8. Diagram alir optimasi nisbah abu sekam padi dan silika gel
pada kromatografi kolom adsorpsi
b. Penentukan jumlah sampel CME yang dilewatkan dalam kolom