27 memiliki 4 perlakuan 1, 2, 3, dan 4 gram. Setiap perlakuan diulang
sebanyak 2 kali. Penerapan perlakuan pada tahap ini dapat dilihat pada Tabel 5. Pengolahan datanya menggunakan ANOVA satu arah dari
program statistik SPSS 12. Tabel 5. Penerapan perlakuan pada tahap penentuan jumlah CME yang
dilewatkan ke kolom Ulangan
Perlakuan J1 J2 J3 J4
1 Y11 Y12
Y13 Y14
2 Y21 Y22
Y23 Y24
Model linier: Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
i = 1, 2, 3, dan 4 j = 1 dan 2
Keterangan: J1, J2, J3, J4 = Perlakuan jumlah CME 1, 2, 3, dan 4 gram
Y
ij
= Pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = Rataan umum
τ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
3. Kajian Penggunaan Kolom Secara Berulang
Pada bagian ketiga dari penelitian ini dilakukan kajian terhadap kapasitas kolom pada proses elusi berulang. Melalui kajian ini dapat
diketahui sejauh mana adsorben terpilih hasil optimasi tahap 2 dapat digunakan secara berulang tanpa membongkar kolom dan tanpa perlakuan
tambahan terhadap adsorben. Pada tahap ini dilakukan tiga kali pengulangan penggunaan kolom dengan masing-masing dua ulangan.
Kemampuan kolom untuk digunakan secara berulang dilihat dari recovery karotenoid yang diperoleh pada elusi-elusi ulangan tersebut.
Nisbah abu sekam padi terhadap silika gel dan jumlah sampel terseleksi dari tahap penelitian sebelumnya digunakan sebagai kajian
kapasitas kolom ini. Sampel untuk elusi ulangan pertama dimasukkan ke dalam kolom, dibiarkan terjerap, dan dielusi dengan heksana. Cairan yang
28 keluar dari kolom ditampung per fraksi sampai eluat yang keluar tidak
berwarna lagi. Volume setiap fraksi yang ditampung sejumlah 3 ml.
Selanjutnya, sampel untuk elusi ulangan kedua dengan jumlah yang sama dengan sampel pertama, dimasukkan ke dalam kolom, dibiarkan terjerap,
dan dielusi dengan heksana. Cairan yang keluar dari kolom ditampung per fraksi sampai eluat yang keluar tidak berwarna lagi. Volume setiap fraksi
yang ditampung sejumlah 3 ml. Perlakuan yang sama juga dilakukan
terhadap sampel untuk elusi ulangan ketiga sehingga akan diperoleh profil recovery
karotenoid dari ketiga ulangan elusi tersebut. Bagan alir kapasitas kolom pada proses elusi berulang dapat dilihat pada Gambar 10.
Pada tahap ini, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL satu faktor. Faktor banyaknya elusi pada
kolom memiliki 3 perlakuan elusi ke-1, ke-2, dan ke-3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Penerapan perlakuan pada tahap pendahuluan ini
dapat dilihat pada Tabel 6. Pengolahan datanya menggunakan ANOVA satu arah dari program statistik SPSS 12.
Tabel 6. Penerapan perlakuan pada tahap penggunaan kolom secara berulang
Ulangan Perlakuan
E1 E2 E3 1 Y11 Y12 Y13
2 Y21 Y22 Y23 Model linier:
Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
i = 1, 2, dan 3 j = 1 dan 2
Keterangan: E1, E2, E3 = Perlakuan elusi ke-1, ke-2, ke-3
Y
ij
= Pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = Rataan umum
τ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
29 Gambar 10. Diagram alir kajian penggunaan kolom secara berulang
C. METODE ANALISIS 1. Analisis Kadar Silikat Slamet et al. 1990
Abu sekam padi dengan bobot tertentu di dalam cawan porselen dibasahi dengan 1 ml air suling, ditambahkan 1 ml asam nitrat pekat,
dikocok sampai bercampur sempurna. Cawan dimasukkan ke dalam tanur suhu di bawah 250
o
C dan kemudian suhu dinaikkan sampai 450-500
o
C Crude Methyl Ester
CME jumlah terseleksi
Heksana Abu sekam padi
Silika gel
Pencampuran abu sekam padisilika gel dengan nisbah terseleksi
Pengepakan kolom
Elusi dengan heksana Kolom yang
sudah dikepak
Eluat yang ditampung 3 ml per fraksi
Pemekatan dengan Rotavapor dan gas N
2
hingga beratnya tetap Konsentrat karotenoid
Proses elusi berulang
2 X
Analisis konsentrasi, pemekatan dan
recovery