25 Gambar 8. Diagram alir optimasi nisbah abu sekam padi dan silika gel
pada kromatografi kolom adsorpsi
b. Penentukan jumlah sampel CME yang dilewatkan dalam kolom
Nisbah abu sekam padi dan silika gel optimum yang diperoleh dari tahap sebelumnya, selanjutnya digunakan dalam tahap ini. Jumlah CME
yang dilewatkan adalah 1, 2, 3, dan 4 gram. Sampel dimasukkan ke dalam kolom, dibiarkan terjerap, dan dielusi dengan heksana. Diagram alir dalam
menentukan jumlah CME yang optimum dapat dilihat pada Gambar 9. Crude Methyl
Ester CME
1 gram Heksana
Abu sekam padi Silika gel
Pencampuran abu sekam padisilika gel dengan nisbah 35:5, 30:10, 25:15, dan 20:20
Pengepakan kolom
Elusi dengan heksana Kolom yang
sudah dikepak
Eluat yang ditampung 3 ml
Pemekatan dengan Rotavapor dan gas N
2
hingga beratnya tetap Konsentrat karotenoid
Analisis konsentrasi, pemekatan dan
recovery Eluat yang ditampung
3 ml per fraksi
26 Gambar 9. Diagram alir optimasi jumlah CME pada kromatografi kolom
adsorpsi Cairan yang keluar dari kolom ditampung per fraksi sampai eluat
yang keluar tidak berwarna lagi. Volume setiap fraksi yang ditampung
sejumlah 3 ml. Selanjutnya, konsentrasi karotenoid dari setiap fraksi dihitung menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
446 nm. Fraksi-fraksi yang berwarna dikumpulkan dalam satu wadah lalu dipekatkan dengan menguapkan pelarutnya sehingga diperoleh konsentrat
karotenoid. Setelah mengetahui recovery dan konsentrasi karotenoid dari konsentrat, tingkat pemekatannya juga dihitung.
Pada tahap ini, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL satu faktor. Faktor jumlah CME
Crude Methyl Ester
CME 1, 2, 3, 4 gram
Heksana Abu sekam padi
Silika gel
Pencampuran abu sekam padisilika gel dengan nisbah terseleksi 25:15
Pengepakan kolom
Elusi dengan heksana Kolom yang
sudah dikepak
Eluat yang ditampung 3 ml
Pemekatan dengan Rotavapor dan gas N
2
hingga beratnya tetap Konsentrat karotenoid
Analisis konsentrasi, pemekatan dan
recovery Eluat yang ditampung
3 ml per fraksi
27 memiliki 4 perlakuan 1, 2, 3, dan 4 gram. Setiap perlakuan diulang
sebanyak 2 kali. Penerapan perlakuan pada tahap ini dapat dilihat pada Tabel 5. Pengolahan datanya menggunakan ANOVA satu arah dari
program statistik SPSS 12. Tabel 5. Penerapan perlakuan pada tahap penentuan jumlah CME yang
dilewatkan ke kolom Ulangan
Perlakuan J1 J2 J3 J4
1 Y11 Y12
Y13 Y14
2 Y21 Y22
Y23 Y24
Model linier: Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
i = 1, 2, 3, dan 4 j = 1 dan 2
Keterangan: J1, J2, J3, J4 = Perlakuan jumlah CME 1, 2, 3, dan 4 gram
Y
ij
= Pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = Rataan umum
τ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
3. Kajian Penggunaan Kolom Secara Berulang