Penentuan Jumlah CME yang Dilewatkan pada Kolom

43 menggunakan abu sekam padi 800 o C. Faktor tingkat pengabuan, nisbah, dan interaksi keduanya menghasilkan pengaruh yang nyata pada tingkat signifikansi 5 terhadap konsentrasi karotenoid dari konsentrat, recovery, dan pemekatan karotenoid.

2. Penentuan Jumlah CME yang Dilewatkan pada Kolom

Perlakuan pengaruh jumlah metil ester kasar yang dilewatkan pada kolom kromatografi dilakukan dengan pertimbangan bahwa proses penjerapan memiliki tingkat optimal penjerapan. Untuk mengetahui tingkat optimal penjerapan pada kolom dengan perlakuan jenis abu sekam padi nisbah terseleksi diterapkan empat perlakuan jumlah metil ester kasar yang digunakan, yakni satu, dua, tiga, dan empat gram. Masing-masing perlakuan diulang 2 kali. Dimensi kolom yang digunakan adalah panjang kolom 40 cm, diameter kolom 2.5 cm, tinggi adsorben di dalam kolom 20 cm, dan bobot adsorben pada nisbah terseleksi abu sekam padi 800 o Csilika gel 25:15 bb adalah 40 gram. Rekapitulasi data pada tahap ini dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil analisis secara statistik pada konsentrasi, recovery, dan pemekatan karotenoid dari produk konsentrat tersaji pada Gambar 16 dan Lampiran 8. Pada Gambar 16 diketahui bahwa konsentrasi karotenoid dari konsentrat tertinggi terdapat pada perlakuan penambahan metil ester kasar sebanyak 1 gram, yakni 3754.55 µgg. Banyaknya permukaan aktif adsorben yang berinteraksi dengan sampel dan tersedianya permukaan interaksi yang lebih luas menyebabkan jumlah sampel yang sedikit menghasilkan konsentrat karotenoid dengan konsentrasi tinggi. Pada Gambar 16 terlihat bahwa semakin banyak jumlah metil ester kasar yang dilewatkan ke dalam kolom, semakin rendah konsentrasi karotenoid dan pemekatannya, sedangkan recovery-nya semakin tinggi. Pada jumlah metil ester kasar lebih banyak, komponen non karotenoid banyak yang ikut terelusi bersama karotenoid karena ikatan yang lemah sehingga bobot konsentrat tinggi dan konsentrasinya rendah. Bobot konsentrat pada perlakuan tahap ini dapat dilihat pada Lampiran 7. 44 Dengan konsentrasi karotenoid dari konsentrat yang rendah berarti pemekatannya juga rendah. Recovery tinggi terjadi karena karotenoid tidak terjerap optimal akibat ketidakmampuan adsorben mengadsorpsi komponen karotenoid dan non karotenoid. Solut karotenoid dan metil ester yang lebih nonpolar daripada silika pada adsorben akan cenderung larut pada heksana yang bersifat nonpolar. Sehingga, semakin besar jumlah CME akan semakin banyak CME yang terbawa oleh heksana keluar dari kolom tanpa terikat di silikat. Pada jumlah penambahan CME yang lebih besar, terjadi penurunan konsentrasi karotenoid. Hal ini terjadi karena permukaan aktif adsorben yang berinteraksi dengan sampel bahan yang diadsorpsi semakin sedikit Gortner, 1953. Bila metil ester kasar yang dilewatkan pada kolom dalam jumlah banyak, peluang terjadinya interaksi antara komponen adsorben dengan komponen yang mempunyai sifat yang sama dengan adsorben komponen yang lebih polar dari karotenoid lebih kecil, sehingga ikatan yang terjadi lebih lemah, dan akibatnya banyak komponen non-karotenoid yang ikut turun pada proses elusi Baharin et al., 1998. Hasil analisis ragam pada perlakuan jumlah metil ester kasar Lampiran 8 menunjukkan bahwa jumlah metil ester kasar yang dilewatkan ke dalam kolom berpengaruh sangat nyata terhadap konsentasi karotenoid dari konsentrat, recovery, dan pemekatan karotenoid α=0.05 Sig. 0.02, 0.00 dan 0.022. Hasil analisis beda Duncan Lampiran 8 menunjukkan bahwa dalam konsentrasi konsentrat dan pemekatan karotenoid, jumlah metil ester kasar 1 dan 2 gram tidak berbeda nyata. Recovery karotenoid dari perlakuan jumlah metil ester kasar 1 gram berbeda nyata terhadap recovery karotenoid dari perlakuan lainnya. 45 Gambar 16. Profil konsentrat karotenoid pada nisbah abu sekam padi 800 o C dan Silika Gel 25:15 pada perlakuan berbagai jumlah metil ester kasar a konsentrasi, b recovery, dan c pemekatan karotenoid. Jumlah CME optimal dengan nisbah abu sekam padi 800 o C terhadap silika gel 25:15 adalah satu gram dengan kondisi jumlah campuran adsorben tersebut sebanyak 40 gram. Perlakuan jumlah CME sebanyak satu gram ini menghasilkan konsentrasi karotenoid dari konsentrat 3754.55 µgg, recovery 28.8, dan tingkat pemekatan 7.44 kali.

C. OPTIMASI PENGGUNAAN KOLOM SECARA BERULANG