106 serangkaian  pertanyaan  sebagai  validasi  kebenaran  jawabannya  atau  ketika  guru
memberikan  suatu  pernyataan yang  dimana  oleh  guru  sengaja  disalahkan.    Se- dangkan, indikator  analitis  dan  sistematis  dapat  muncul  dengan  pembelajaran
yang  memberikan  keleluasaan  kepada  siswa  untuk  merepresentasi  sendiri  pe- ngetahuan mereka baik secara individu maupun diskusi kelompok.
5. Beberapa  siswa  tidak  memunculkan  indikator  disposisi  representasi  matematis. Hal  ini  disebabkan  saat  berhadapan  dengan  soal  representasi  matematis  yang
terlalu rumit dan dengan soal yang panjang, sehingga siswa mengalami kesulitan dengan soal yang diberikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta proses yang telah dilakukan, dapat dikemukakan saran yaitu sebagai berikut.
1. Kepada guru, disarankan ketika proses pembelajaran guru memberikan pertanya- an atau permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan representasi matematis
dalam  bentuk  yang  sederhana  dan  mudah  dipahami,  sehingga  siswa  yang  me- miliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dapat memunculkan indikator dis-
posisi representasi matematis. 2. Kepada  peneliti  lain  yang  akan  melakukan  penelitian  tentang  deskripsi  disposisi
representasi  matematis  siswa dengan  model  kooperatif  tipe think  pair  share disarankan  dalam  pembuatan  instrumen  pembelajaran  agar  lebih sederhana dan
mudah untuk dipahami oleh siswa.
107
DAFTAR PUSTAKA
Alhadad. 2010. Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis dan Self Esteem Siswa SMP Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open
Ended. Bandung: Disertasi Doktor pada SPs UPI: tidak diterbitkan.
Depdiknas. 2006. Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  Republik  Indonesia tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdiknas
Fitriani,  A.E.  2014. Meningkatkan  Keaktifan  Belajar  dan  Pemahaman  Konsep dengan  Model  Pembelajaran
Kooperatif  Tipe Think  Pair  Share
TPS.[Jurnal].[online]. Diakses pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 19.00 WIB.
Hendrawati, S. 2010. Berpikir Sistematik Matematika. Bandung: Tarsito. Herlina,  E.  2013. Meningkatkan  Disposisi  Berpikir  Kreatif  Matematis  Melalui
Pendekatan Apos. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIPSiliwangi Bandung,
Volume 2
Nomor 2.
[Online]. Tersedia:http:ejournal.
stkipsiliwangi.ac.id. Bandung:  STKIP  Siliwangi. Diakses  pada tanggal 28 September 2015 pukul 07.00 WIB.
Hudiono.  2005. Meningkatkan  Kemampuan  Representasi  dan  Pemecahan Masalah  Siswa  SMA Melalui  Model  Pembelajaran Mathematics  Project.
Skripsi FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Jones,  A.D.  2000 The  fifth  process  standard:  An argument  to  include representation  in  standar  2000. [online].  Available: http:www.math.umd.
edu~dac650jonespaper.html.
Kunandar.  2007. Guru  Profesional  Implementasi  Kurikulum  Tingkat  Satuan Pendidikan  KTSP  dan  Sukses  dalam  Sertifikasi Guru.  Jakarta  :  Raja
Grafindo Persada
Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Grafindo.
__________ . 2003. Menumbuhkan Percaya Diri pada Anak. Jakarta : Gramedia.
108 Luitel, B.C. 2001. Multiple Representations of Mathematical Learning. Diakses
pada tanggal 28 November 2015, pada http:www.matedu.cinvestav.mx- adalira.pdf.
Mahmudi,  A.  2010. Tinjauan  Asosiasi  antara  Kemampuan  Pemecahan  Masalah Matematis  dan  Disposisi  Matematis  Makalah  Disposisi  pada  Seminar
Nasional  Pendidikan  Matematika.  [Online].  Tersedia:  http:staff.uny.ac.id sitesdefaultfilespenelitianAli20Mahmudi,20S.Pd,20M.Pd,20Dr.M
akalah201220LSM20April20201020_Asosiasi20KPMM20dan 20Disposisi20Matematis_.pdf. September 2015.
Mailiana, A.S. 2014. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan  Soal  Matematika  Materi  Komposisi  Fungsi  dan  Invers  pada
Siswa  Kelas  XI  IPA  3  MAN  Rejotangan.  [Skripsi].[online].  Diakses  pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 14.00 WIB.
Mandur, K. 2013. Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemam-puan Representasi, dan Disposisi Matematis Terhadap Pres-tasi Belajar Matematika Siswa
SMA Swasta di Kabupaten Manggarai. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Matematika, Vol. 2 Th.
2013. [Online]. Tersedia di http:pasca.undiksha.ac.id. Diakses pada 4 Januari 2016.
Margono, S. 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan.: Jakarta: Rineka Cipta. Maulana.  2013. Mengukur  dan  Mengembangkan  Disposisi  Kritis  dan  Kreatif
Guru  dan  Calon  Guru  Sekolah  Dasar. Jurnal  Mimbar  Pendidikan Dasar,Volume  4,  Nomor  2. [Online].  Tersedia:  http:file.upi.edu.  Bandung:
Universitas  Pendidikan  Indonesia.  Diakses  pada  tanggal  7 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB.
Maxwell,  K.  2001.  Positive  Learning  Dipoition  in  Mathematics. [online]. Tersedia:http:www.education.auckland.ac.nzwebdavsiteeducationshared
aboutresearchdocsFOED20PapersIssue2011ACE_Paper_3_Issue_11. doc. [08 Oktober 2015].
Miles,  M.B.  dan  A.  Michael  Huberman.  1992. Analisis  Data  Kualitatif.  Jakarta: UI-Press.
Natalia.  2013. Menumbuhkan  Keberanian  Siswa Untuk  Aktif  dalam  Pembelajar- an. [Online]. Tersedia: https:natalia778.wordpress.com20130116
menumbuhkan-keberanian-siswa-untuk-aktif-dalam-pembelajaran. 01 Maret 2016.
NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. NCTM: Virginia.
Nugroho, B. 2013. Triangulasi pada penelitian kualitatif. [Online]. Tersedia: