Metode Inventarisasi Data

4.2 Metode Inventarisasi Data

4.2.1 Metode Inventarisasi Data Fisik Dasar

Pembahasan mengenai kondisi fisik dasar kawasan perencanaan meliputi karakteristik topografi, klimatologi, geologi, hidrologi dan kekritisan atau kebencanaan. Dari beberapa komponen fisik tersebut dapat dilakukan identifikasi melalui metode sebagai berikut:

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER: Pengamatan Lapangan Kondisi Eksisting (social mapping)

1. Analisis Daya

- Kondisi

Dukung

Data dan peta

arahan daya SURVEY SEKUNDER:

Lingkungan

2. Analisis

dukung lahan Dokumen Perencanaan dan

Kemampuan

Peraturan Pendukung (FA

Lahan

RTRW Tulungagung, Profil Desa Tulungagung)

 Data Topografi  Data Klimatologi

 Data Geologi  Data Batimetri

Bagan 1. Metode Identifikasi Kondisi Fisik

Data komponen fisik dasar kawasan perencanaan didapatkan melalui metode pengumpulan data secara survey primer dan sekunder. Dengan menggunakan analisis daya dukung lingkungan dan analisis kemampuan lahan bertujuan untuk menekankan kemampuan suatu daerah dalam mendukung jumlah maksimum populasi suatu spesies secara berkelanjutan pada suatu tingkat kebutuhan sumber daya yang diperlukan. Dalam proses tersebut dilakukan overlay GIS dengan pendekatan evaluasi kemampuan dan kesesuaian lahan untuk mendapatkan nilai lahan suatu kawasan tertentu. Melalui peta kemampuan dan kesesuain lahan diharapkan bisa menjadi arahan daya dukung lahan dalam perencanaan kawasan ke depan.

4.2.2 Metode Inventarisasi Data Oseanografi Fisika

Pembahasan mengenai kondisi oseanografi kawasan perencanaan meliputi gelombang, arus, kondisi suhu, angin, dan salinitas. Dari beberapa kondisi tersebut dapat dilakukan identifikasi melalui metode sebagai berikut:

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER:

Analisis

Pengamatan Lapangan

a. Peta potensi dan

kewilayahan:

Kondisi Eksisting (sosial

permasalahan

- Analisis kondisi

mapping) aspek

- oseanografi Kualitas air laut

oseanografi

- Analisis

kerentanan (pola arus,

SURVEY SEKUNDER: angin,

bencana akibat

Dokumen Perencanaan dan gelombang,

limpasan air

Studi Pustaka (FA RTRW suhu, salinitas,

laut

Tulungagung, Profil Desa bathimetri,Teres

- Analisis potensi

Tulungagung) trial & pasang

sumber daya

 Data suhu, angin, dan

surut).

- Analisis potensi

salinitas

b. Arahan

perikanan

 Data pola gelombang dan

Pengembangan

arus

fisik oseanografi

 Data bathimetri

kawasan

 Data Terestrial  Data pasang surut

Bagan 2. Metode Identifikasi Kondisi Oseanografi (Batimetri &

Terestrial)

Oseanografi merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari laut, samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Oseanografi sendiri terdiri dari arus, gelombang, suhu, salinitas, pasang surut, angin, dan kecerahan.

Dari berbagai hasil survei primer maupun sekunder dilakukan beberapa analisis, antara lain:

1. Analisis kondisi oseanografi Analisis ini bertujuan untuk mengetahui segala potensi dan masalah terkait dengan aspek oseanografi dari hasil data primer dan literature yang ada, sehingga nantinya diharapkan terdapat pengembangan potensi yang ada dan pemecahan masalah dari aspek oseanografi sendiri.

2. Analisis kerentanan bencana akibat limpasan air laut

Kawasan pesisir sangatlah rentan akan bencana seperti banjir, abrasi pantai, intrusi air laut, limpasan air laut akibat kenaikan permukaan air laut, dan penurunan muka tanah. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh limpasan air laut terhadap KabupatenTulungagung.

3. Analisis potensi sumber daya Kekuatan arus pasang surut air laut bisa menjadi salah satu potensi sumber daya energi listrik yang terbarukan. Analisis ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kekuatan arus pasang surut air laut dimana analisis ini dapat menjadi dasar untuk mengetahui apakah lautan yang berada di Kabupaten Tulungagung dapat digunakan sebagai sumber energi.

4. Analisis kelayakan pembudidayaan perikanan Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi periran di wilayah Kabupaten Tulungagung ini memiliki iklim yang baik bagi ekosistem perikanan baik dari data pola arus, suhu, salinitas dan sebagainya.

4.2.3 Metode Inventarisasi Data Penggunaan Lahan

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan adalah survei primer dan survei sekunder. Survei primer dilakukan untuk obeservasi menyeluruh kondisi eksisting di kawasan studi, survei ini digunakan sebagai gambaran mengenai keadaan wilayah studi mengenai penggunaan lahan yang terdapat pada kawasan tersebut. Sedangakan untuk survey sekunder dilakukan memalui dokume perencanaan serta peraturan pendukung terkait dengan kawasan studi, seperti dipergunakannya RTRW hal ini digunakan sebagai pembanding mengenai penggunaan lahan yang terdapat pada kawasan studi telah sesuai dengan arahan rencana atau mengalami penyimpangan dalam prosesnya. Selain itu untuk mengidentifikasi penggunaan lahan terkait kawasan pesisir maka diperlukannya regulasi yang menunjang proses identifikasi tersebut. Sehingga dari analisis yang didapat juga berguna sebagai tolok ukur mengenai kesesuaian lahan secara eksisting dengan yang terdapat pada dokumen perencanaan. Output identifikasi penggunaan lahan yang nantinya didapatkan setelah melalui proses tersebut yaitu meliputi:

a. Pemetaan penggunaan lahan Dalam hal ini yang dimaksud pemetaan adalah melakukan pembagian kawasan berdasarkan penggunaannya.

b. Arahan pemanfaatan lahan Pada hal ini yang dimaksud arahan pemanfaatan lahan adalah penentuan penggunaan lahan berdasarkan peruntukan serta potensi yang dimiliki.

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER:

1.Analisis

1.Pemetaan Pengamatan Lapangan

kesesuaian dan

Penggunaan kondisi Eksisting (content

kecenderuangan

lahan

penggunaan lahan

2.Arahan SURVEY SEKUNDER:

pemanfaatan Dokumen Perencanaan dan

2.Analisis

kewilayahan

Studi Pustaka (RTRW Tulungagung, data

Monografi Kecamatan

Tulungagung, profil desa Tulungagung

4.2.4 Metode Inventarisasi Data Ekosistem Pesisir

Arahan pemanfaatan ekosostem pesisir, Dalam hal ini yang dimaksud arahan pemanfaatan yaitu penentuan jenis kegiatan berdasarkan dari sumber daya pesisir

sehingga dapat termanfaatkan secara maksimal.

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER:

1. Analisis

Pengamatan Lapangan Kondisi

Kesesuaian

a. Pemetaan

dan

Eksisting (content analysis) kesesuain

- Data Sebaran biota

Data kondisi ekosistem mangrove

b. Arahan

2. Analisis

Data Kondisi ekosistem terumbu

Pemanfaatan

karang

ekosistem dan

wilayah laut

sumber daya

Data kondisi sumberdaya pesisir

c. Pemetaan biota,

3. Analisis

Data abrasi dan sedimentasi

ekosistem, dan

dampak

sumber daya

aktivitas dari

pesisir

wilayah sekitar

d. Arahan

SURVEY SEKUNDER: 4. Analisis isu dan

pemanfaatan Dokumen Perencanaan dan Studi

permasalahan

kawasan pesisir

Pustaka (FA RTRW Tulungagung,

perencanaan di

Data Ekosistem Mangrove

wilayah pesisir Tulungagung, Data ekosistem dan pulau-

terumbu karang, Data Sumber

pulau kecil

Daya Dinas Kelautan dan

5. Analisis

Perikanan, Data potensi dan

Pengembanga

Sedimentasi)

n Wilayah

Bagan . Metode Identifikasi Penggunaan Perairan dan Ekosistem Pesisir

4.2.5 Metode Inventarisasi Data Pemanfaatan Wilayah Laut

Arahan pemanfaatan laut, Dalam hal ini yang dimaksud arahan pemanfaatan yaitu penentuan jenis kegiatan berdasarkan dari sumber daya pesisir sehingga dapat termanfaatkan secara maksimal.

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER:

1. Analisis

Pengamatan Lapangan Kondisi

dampak

a. Arahan

Eksisting (content analysis)

aktivitas dari

Pemanfaatan

- Data kondisi sumberdaya pesisir

wilayah sekitar

wilayah laut

- Data Sumberdaya perikanan 2. Analisis isu dan

b. Arahan

- Data sumber daya energi dan

permasalahan

pemanfaatan

mineral perencanaan di

kawasan pesisir

- Data oseanografi

wilayah pesisir

c. Arahan

dan pulau-

pengembangan

pulau kecil

pemanfaatan

3. Analisis

energi dan

Pengembanga

mineral pesisir

d. Arahan Dokumen Perencanaan dan Studi

SURVEY SEKUNDER: n Wilayah

4. Analisis

pemanfaatan

Pustaka (FA RTRW Tulungagung, Infrastruktur

infrastruktur pesisir

Data, Data Sumber Daya Dinas

5. Analisis

Kelautan dan Perikanan) Kebijakan dan Kewilayahan

Bagan . Metode Identifikasi Pemanfaatan wilayah laut

4.2.6 Metode Inventarisasi Data Sosial Demografi

Metode pengumpulan data untuk identifikasi kependudukan yaitu menggunakan survey sekunder dan survey primer. Selanjutnya dilakukan analisis sosial demografi.

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT INFORMASI

DEMOGRAFI

 Data jumlah penduduk (time

 Data komposisi penduduk:

Primer

a. Proyeksi jumlah

Komposisi penduduk

Analisis

penduduk dan

berdasarkan jenis kelamin

Demografi

daya Tampung

 Observasi

Komposisi penduduk

Penduduk

 Wawancara

berdasarkan usia

b.Rencana

(content

Kebutuhan Dokumen

Komposisi penduduk

berdasarkan mata pencaharian

Fasilitas dan

Survey

Perencana

Komposisi penduduk

Utilitas penunjang

Sekunder

an dan

berdasarkan tingkat

SOSIAL BUDAYA

dalam Angka

 Komposisi pnduduk

 Data Profil

berdasarkan tingkat

Kecamatan

Analisis

Rencana pengembangan

sosial budaya

 Ras Masyarakat

Tanggunggunung,

Kalidawir,

 Karakteristik kependudukan

Pucanglaban

 Nilai-nilai sosial masyarakat

 Data Monografi

Kecamatan

Bagan 4. Metode Identifikasi Sosial Demografi

Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban

Praktek Perencanaan Pesisir Page 66

4.2.7 Metode Inventarisasi Data Karakteristik Ekonomi

Pengumpulan data karakter ekonomi yang ada pada kawasan studi dilakukan dengan survey primer dan survey sekunder. Survey sekunder dilakukan dengan studi literature yang bersumber dari istansi terkait, sedangkan karakteristik perekonomian masyarakat dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi didapat melalui survey primer dengan observasi dan wawancara.

Analisis sosial ekonomi dilakukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi dan strukturnya di wilayah perencanaan. Analisis sosial ekonomi menyangkut interaksi penduduk, sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi lokal, keterkaitan ekonomi dan skala ekonomi (produksi dan pemasaran).

INPUT DATA

PROSES ANALISA

OUTPUT

SURVEI PRIMER: Pengamatan Lapangan Kondisi a. Prioritas

komoditas stakeholder analysis)

Eksisting (content analysis, 1. Analisis

komoditas

potensial

- Sebaran potensi ekonomi potensial

b. Data peluang

- Kegitan ekonomi penduduk 2. Analisis

investasi

- Pendapatan penduduk pertumbuhan

c. Rencana pusat

- Sektor dan komoditas potensial

ekonomi dan

kegiatan

- Sistem interaksi dan distribusi investasi

ekonomi

d. Estimasi pengembangan

SURVEY SEKUNDER: ekonomi

Dokumen Perencanaan dan Studi Pustaka (Data PDRB)

Bagan 5. Metode Identifikasi Karakteristik Ekonomi

4.2.8 Metode Inventarisasi Data Infrastruktur

Pengumpulan data aspek sarana dan prasarana pada kawasan perencanaan pesisir dilakukan melalui survei primer dan sekunder. Survei primer dilakukan dengan observasi secara langsung ke lapangan disertai wawancara dan dokumentasi. Survei sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari instansi terkait dan peninjauan beberapa literatur baik dari buku maupun internet. Adapun identifikasi data untuk aspek sarana dan prasarana yang dilakukan antara lain:

 Identifikasi komponen utilitas meliputi jenis, jumlah, distribusi/sebaran,

cakupan pelayanan, antara lain: jaringan transportasi, jaringan listrik, jaringan telepon dan komunikasi, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan sanitasi, dan sistem persampahan. Analisis aspek sarana dan prasarana pada kawasan perencanaan pesisir dilakukan

melalui penilaian terhadap kondisi potensi dan permasalahan yang ada, perkiraan trend kebutuhan dan pengembangan kawasan saat ini, penyesuaian antara kondisi eksisting kawasan dengan kondisi ideal pada rencana tata ruang, penilaian kapasitas/daya tampung ruang, dan penilaian aspirasi dari masyarakat sekitar.

Output yang akan dihasilkan berupa peta sarana dan prasarana kawasan perencanaan pesisir dan kompilasi data tabular. Sehingga nantinya rencana sarana dan prasaran akan mengarah pada penyediaan yang merata dan sesuai dengan aktifitas yang berada di kawasan perencanaan pesisir.

INPUT DATA

PROSES

OUTPUT

SURVEI PRIMER:

a. Estimasi Pengamatan Lapangan

kebutuhan Kondisi Eksisting dan

- Sebaran distribusi infrastruktur

2. Analisis

b. Rencana

- Jangkauan infrastruktur

distribusi

penataan

- Kualitas pelayanan

pengembang an

kualitas pelayanan

infrastruktur SURVEY SEKUNDER:

c. Rencana Dokumen Perencanaan dan

4. Analisis

pemenuhan Studi Pustaka (FA RTRW

kebutuhan

kebutuhan Tulungagung, Data

sarana dan

infrastruktur Monografi Kecamatan,

prasarana

Pedoman Teknis Penyusunan Rencana, Profil Desa)

Gambar. Metode Identifikasi Karakteristik Infrastruktur. Sumber: Hasil Analisis

4.3 Teknik dan Analisis Data