Resiko Dalam Asuransi Dasar Hukum Kontrak Perjanjian Asuransi Jenis-Jenis Asuransi

g Proximate cause adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantain kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.

2.4 Resiko Dalam Asuransi

Adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kehendak tertanggung yang menimbulkan kerugian bagi tertanggung, resiko mana menjadi objek jaminan asuransi. a Resiko Murni pure risk Kejadian yang masih tidak pasti bahwa suatu kerugian akan timbul, dimana jika kejadian tersebut terjadi, maka timbullah kerugian itu. b Resiko Spekulasi speculative risk Kejadian yang terjadi menimbulkan 2 dua kemungkinan, akan menguntungkan atau akan merugikan. c Resiko Khusus Resiko yang terbit dari tindakan individu dengan dampak hanya terhadap seorang tertentu saja. d Resiko Fundamental Resiko yang bersumber dari masyarakat umum danatau yang mempengaruhi masyarakat luas. e Resiko Statis Resiko yang tidak berubah dari masa ke masa. f Resiko Dinamis Resiko yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman.

2.5 Dasar Hukum Kontrak Perjanjian Asuransi

Perjanjian asuransi adalah perjanjian untung-untungankans-Overenskom Pasal 1774 KUH Perdata. Suatu perjanjian untung-untungan adalah : suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya baik bagi semua pihak maupun bagi salah satu pihak tergantung pada suatu kejadian yang belum tentu. a. Pasal 246 sampai dengan Pasal 308 Kitab Undang-undang Hukum Dagang. b. Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. c. Pasal 1774 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. d. Peraturan perundang-undangan di luar Kitab Undang-undang Hukum Dagang dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata yaitu Undang-undang No. 2 Tahun 1992, tentang Usaha Perasuransian.

2.6 Jenis-Jenis Asuransi

Berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dapat digolongkan sebagai berikut : a. Usaha asuransi 1. Asuransi kerugian non life insurance merupakan usaha memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. 2. Asuransi jiwa life insurance merupakan suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggungan resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. 3. Reasuransi reinsurance merupakan suatu system penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain. b. Usaha penunjang 1. Pialang asuransi, merupakan usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaiaan ganti kerugian asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung. 2. Pialang reasuransi, memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penangganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi. 3. Penilai kerugian asuransi, memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan. 4. Konsultan aktuaria, merupakan usaha memberikan jasa konsultan aktuaria. 5. Agen asuransi, merupakan pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung. Dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Pasal 1 ayaat 1 digariskan ada dua jenis asuransi, yaitu : 1. Asuransi kerugian loss Insurance dapat diketahuui dan rumusan : “Untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita oleh tertanggung”. 2. Asuransi jumlah sum insurance yang meliputi asuransi jiwa dan asuransi sosial, dapat diketahui dari rumusan “ “Untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. Perbedaan antara asuransi kerugian dan asuransi jumlah diantaranya : Asuransi Kerugian Asuransi Jumlah Mengganti kerugian tertentu yang diderita oleh tertanggung sebesar kerugian yang diderita Penanggung berjanji akan membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan sebelumnya tidak distandarkan pada kerugian tertentu Berlaku Pasal 246 KUH Dagang Pasal 305 KUH Dagang Rumusan dalam undang-undang di atas searah dengan praktik Asuransi pada umunya yang dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Asuransi Kerugian dan Asuransi Jiwa, yang lebih jauh dijelaskan di bawah ini : 1. Asuransi Kerugian Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian yang oleh Tertanggung dan Penanggung Perusahaan Asuransi di mana tertanggung bersedia mewmbeyar sejumlah uang premi asuransi kepada Penanggung untuk jangka waktu tertentu, dan Penanggung bersedia memberikan ganti kerugian kepada Tertanggung manakala barang atau obyek yang dipertanggungkan mengalami kerusakan akibat peristiwa yang tidak diduga-duga. Inti asuransi kerugian adalah menutup asuransi untuk suatu peristiwa karena kerusakan atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena sebab-sebab atau kejadian yang dipertang-gungkan sebab-sebab atau bahaya- bahaya yang disebut dalam kontrak atau polis asuransi. Dalam asuransi kerugian penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi kerusakan atau kemusnahan atau harta benda yang dipertangungkan, maka ganti kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung. Adapun jenis asuransi kerugian adalah : a. Asuransi Kebakaran b. Asuransi Kehilangan dan Kerusakan c. Asuransi Laut d. Asuransi Pengangkutan e. Asuransi Kredit Asuransi ini selalu berkaitan dengan dunia perbankan yang menitik beratkan pada asuransi jaminan kredit berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa resiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang maupun pemberi kredit khususnya bank yang meliputi : asuransi pengangkutan laut, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya. Adapun fungsi daripada asuransi kredit ialah : 1 Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang diberikan kepada para nasabahnya. 2 Membantu kegiatan keamanan perkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainya diluar perbankan Elisa Kartika Sari dan Edvendi Simangunsong, 2005 : 88-89. f. Asuransi Kendaraan Bermotor g. Asuransi Kerangka Kapal h. Contrution All Risk CAR i. PropertyIndustrial All Risk j. Asuransi Customs Bond k. Asuransi Surety Bond 2. Asuransi Jiwa atau Asuransi Jumlah Asuransi Jiwa diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHDagang hanya dijumpai tujuh 7 pasal yaitu Pasal 302 sampai Pasal 308. Pasal 302 KUHDagang sebagai dasar asuransi jiwa, yang menyatakan bahwa : “Jika seseorang dapat guna keperluan seseorang yang berkepentingan, dipertanggungkan, baik untuk selama hidupnya jiwa itu, baik untuk suatu waktu yang ditetapkan dalam perjanjian”. Pengertian asuransi yang terdapat pada ketentuan Pasal 302 di atas lebih menekankan kepada suatu waktu yang ditentukan dalam asuransi jiwa. perjanjian. Selain dari definisi atau pengertian asuransi jiuwa secara formil yang terdapat dalam undang-undang hukum dagang tersebut, ada juga pendapat para ahli hukum yang memberikan definisi asuransi jiwa dimaksud. Berikut pengertian asuransi jiwa menurut Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika yang dikutip dari pendapat Molengraff berpendapat bahwa : “Asuransi jiwa dalam penertian luas memuat semua perjanjian mengenai pembayaran sejumlah modal atau bunga, yang didasarkan atas kemungkinan hidup atau mati, dan dripada itu pembayaran premi atau dua- duanya dengan cara digantungkan pada masa hidupnya atau meninggalnya seseorang atau lebih”. Pada pasal Ia Bab I Staatsblad 1941-101 pengertian asuransi jiwa sebagai berikut : “Perjanjian asuransi jiwa ialah perjanjian tentang pembayaran yang dengn nikmat dari premi dan yang berhubunagn dengan hidup atau matinya seseorang termasuk juga perjanjian asuransi kembaliuang dengan pengertiancatatan bahwa perjanjian dimaksud tidak termasuk perjanjian asuransi kecelakaan” Sedangkan menurut H.M.N Purwosutjipto adalah : “Asuransi jiwa dapat diartikan sebagai pertanggungan jiwa adalah perjanjian timbal balik antara penutup pengambil asuransi dengan mana penutup asuransi mengikat diri selama jalanya pertanggungan membayar uang premi kepada penanggung, sedangkan penanggung sebagai akibat langsung dari meninggalnya orang yang jiwanya dipertanggungkan atau telah lampaunya suatu jangka waktu yang dngiperjanjikan mengikat diri untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang ditunjuk untuk penutup asuransi sebagai penikmatnya” Volmar menyebutkan asuransi jiwa itu dengan istillah sommen verzekering berpendapat bahwa : “Secara luas sommen verzekering itu dapat diartikan sebagai suatu perjanjian di mana suatu fihak mengikat dirinya untuk membayar sejumlah uang secara sekaligus atau periodik, sedangkan pihak mengikat dirinya untuk membayar premi dan pembayaran itu adalah tergantung kepada hidup atau matinya seseorang tertentu atau lebih” Santoso Poejosoebroto memberikan pengertian asuransi itu sebagai berikut : ‘Asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian timbal balik dalam mana pihak penanggung dengan menerima premi mengikat diri untuk memberikan pembayaran kepada pengambil asuransi atau orang yang ditunjuk, karena terjadinya peristiwa yang belum pasti. Yang disebutkan di dalam perjanjian, baik karena pengambil asuransi atau tertunjuk menderita kerugian yang disebabkan oleh peristiwa lain, maupun karena peristiwa tadi mengenai hidup dan kesehatan” Penulis berpendapat bahwa asuransi jiwa adalah suatu perjanjian di mana Tertanggung menawarkan diri kepada Penanggung untuk membuat perjanjian pertanggungan, dan Tertanggung bersedia membayar sejumlah uang pertanggungan kepada Penanggung untuk jangka waktu tertentu demi kepentingan pihak lain atau tertunjuk bilamana terjadi peristiwa tidak terduga pada diri Tertanggung. Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan karena meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam jangka waktu pertanggungan. Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila tertanggung meninggal, maka santunan uang pertanggungan dibayarkan kepada ahli waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima santunan. Adapun jenis-jenis pertanggungan jiwajumlah adalah : a. Asuransi Kecelakaan b. Asuransi Kesehatan c. Asuransi Jiwa Kredit. Produk asuransi jiwa dalam praktik dijumpai sebagai berikut : a. Prodak Asuransi Jiwa 1 Asuransi Jiwa Murini Whole Life Insurance 2 Asuransi Jiwa Berjangka Panjang 3 Asuransi Jiwa Jangka Pendek Term Insurance b. Prodak Asuransi Jiwa dalam Program Asuransi Sosial 1 Program Dana Pensiun da Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT TASPEN dan PT ASABRI. 2 Asuransi Wajib Sosial yang diatur dalam UU NO. 33 Tahun 1964PP No 17 Tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No 34 Tahun 1964PP No 18 1965 Dana Kecelakaan Lalu Lintas. 3 JAMSOSTEK Perbedaan antara Pertanggungan Kerugian dan Pertanggungan Jumlah Jiwa adalah : No Masalah Pertanggungan Kerugian Pertangungan JiwaJumlah 1 Para Pihak Penanggung dan Tertanggung Penutup Asuransi pembayar polis, Penanggung dan pemikat 2 Obyeknya Barang Jiwa 3 Kepentinga n Kewajiban Bernilai Uang Hubungan kekeluargaan tidak bernilai uang 4 Evenemen Peristiwa tertentu yang mengakibatkan kerugian Hilangnya nyawa

2.7 Cara Mengadakan Kontrak Perjanjian Asuransi