PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN BABADAN 2 KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN BABADAN 2 KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR
Tegar Bayu Kharisma, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang Email: tegar_bayu@yahoo.com
Abstrak: Teknik dasar yang diajarkan pertama kali adalah passing bawah dan service bawah. Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babadan 2 yaitu guru memberikan contoh, Siswa mempraktikkannya, sehingga perlu dikembangkan buku pembelajaran bolavoli mini kelas V Sekolah dasar (SD) sebagai buku pegangan guru. Tujuan pengembangan produk ini adalah menghasil-kan buku pembelajaran bolavoli mini di kelas V SDN Babadan 2 Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar sebagai buku pegangan guru Pendidikan Jasmani dalam memberikan pembelajaran bolavoli mini. Metode penelitian yang digunakan adalah model pengembangan Borg dan Gall yang telah diadaptasi: 1) menentukan potensi dan masalah penelitian; 2) mengumpulkan informasi; 3) mendesain produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji coba tahap I;
7) revisi II; 8) uji coba tahap II; 9) produk akhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, produk ini memiliki kelebihan ditinjau dari empat aspek yaitu: kegunaan, kemudahan, keme-narikan, dan keakuratan.
Kata kunci: pengembangan, pembelajaran, bolavoli mini, sekolah dasar.
Pendidikan jasmani terdiri dari beberapa ca- Pembelajaran yang terdapat dalam bo- bang olahraga yang diajarkan pada siswa,
lavoli mini adalah pembelajaran service, pas- diantaranya adalah permainan bolavoli untuk
sing, dan smash. Service dilakukan untuk siswa SD. Sugiyono (1997) mengungkapkan
mengawali permainan bolavoli mini, sedang- permainan bolavoli merupakan cabang olah-
kan passing dilakukan untuk dapat memain- raga beregu yang dimainkan oleh 6 orang
kan bola di udara dalam jangka waktu yang dalam setiap regu. Permainan bolavoli yang
lama dalam permainan bolavoli. Smash dila- dilakukan di SD, telah dimodifikasi menjadi
kukan untuk memperoleh poin dan ditujukan permainan bolavoli mini.
agar lawan tidak bisa mengembalikan bola. Permainan bolavoli mini adalah permain-
Baik service, passing maupun smash meru- an yang dimainkan oleh 4 orang dalam seti-
pakan modal yang utama untuk dapat me- ap regu, permainan ini akan berjalan dengan
nguasai permainan bolavoli. Salah satu jenis baik apabila setiap pemain minimal telah
service adalah service atas dan service ba- menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
wah, sedangkan passing dalam permainan Begitu pula permainan bolavoli mini yang
bolavoli adalah passing bawah dan passing dilakukan di SD harus dikuasai secara baik
atas.
oleh siswa-siswa. Permainan bolavoli mini Untuk menghasilkan seorang yang pe- akan dikuasai dengan baik oleh siswa apa-
main profesional sedini mungkin, teknik lati- bila siswa mendapatkan pembelajaran yang
han-latihan dasar harus diberikan sejak anak baik dari guru. Pembelajaran bolavoli mini
usia dini (Roesdiyanto, 1992). Berdasarkan yang dilakukan di SD masih sama dengan
pernyataan tersebut sangat jelas bahwa pembelajaran bolavoli pada umumnya, se-
keterampilan bermain bolavoli harus dila- hingga siswa kurang dapat memahami pem-
tihkan sejak dini. Begitu juga dengan ke- belajaran permainan bolavoli mini yang se-
terampilan bolavoli mini harus dilatihkan se- sungguhnya. Untuk pembelajaran olahraga
jak dini, untuk itu perlu ditemukan alternatif yang lain, sudah sesuai dengan pembel-
pemecahan masalah untuk mengatasi siswa ajaran pendidikan jas-mani di SD.
yang kurang benar dalam melakukan per- mainan bolavoli mini. Roesdiyanto (1992)
Tegar Bayu Kharisma, Pengembangan Pembelajaran Permainan Bolavoli Mini 9
menyatakan bahwa service merupakan kondisi fisik siswa yang sehat, tentunya akan awalan untuk memulai suatu permainan bo-
sangat menunjang aktivitas belajar siswa. lavoli. Roesdiyanto (1992) mengemukakan
Pendidikan jasmani diartikan sebagai sua- bahwa keterampilan melakukan passing
tu proses pembelajaran melalui aktivitas jas- dengan baik merupakan modal utama dalam
mani yang didesain secara sistematik untuk bermain bolavoli. Oleh karena itu teknik
meningkatkan kebugaran jasmani, mengem- dasar yang harus diajarkan untuk pertama
bangkan keterampilan motorik. kali adalah passing bawah dan service ba-
Tujuan pendidikan jasmani juga menca- wah. Dapat disimpulkan bahwa teknik dasar
kup tiga aspek yakni ranah kognitif (penge- yang harus dikuasai adalah passing bawah
tahuan), ranah afektif (sikap) dan ranah psi- dan service bawah untuk dapat melakukan
komotorik (keterampilan). Ranah psikomoto- permainan bolavoli mini.
rik dalam pendidikan jasmani lebih ditekan- Pembelajaran yang selama ini dilakukan
kan pada penggunaan syaraf-syaraf yang di SDN Babadan 2 yaitu guru hanya membe-
ada dalam tubuh sehingga menghasilkan rikan contoh, kemudian siswa melakukan ge-
suatu gerakan yang baik. Ada satu ranah rakan bolavoli mini. Pembelajaran dilaku-kan
lagi yang terdapat dalam tujuan pendidikan seperti itu tanpa adanya variasi latihan atau-
jasmani yaitu ranah jasmani yang merupa- pun permainan, sehingga siswa memerlukan
kan tujuan berfungsinya dengan baik sistem adanya variasi latihan yang menarik dan
tubuh siswa, sehingga siswa dapat mengha- yang dapat meningkatkan keterampilan passing
dapai tuntutan lingkungan dengan baik. bawah dan service bawah dalam pembel- ajaran bolavoli mini. Untuk itu perlu dikem-
Karakteristik Anak SD
bangkan buku pembelajaran bolavoli mini Rosyid (2009) mengungkapkan ada tiga kelas V SD sebagai buku pegangan guru
ciri utama yang menonjol pada masa SD pendidikan jasmani dalam memberikan
yakni: 1) dorongan yang besar untuk berhu- pembelajaran bolavoli mini.
bungan dengan kelompok sebaya; 2) do- rongan ingin tahu tentang dunia sekitarnya;
Penelitian Pengembangan
3) pertumbuhan fisik mendorong anak untuk Pengembangan atau yang sering dise-
menyenangi permainan yang dapat meng- but sebagai penelitian pengembangan dila-
arah ke dunia pekerjaan. kukan dengan maksud menjembatani jurang
Karakteristik anak SD lebih senang ber- yang terbentang cukup lebar antara peneli-
main dan dalam menerima pembelajaran ha- tian dan praktik pendidikan. Degeng (2002)
rus dalam suasana yang menyenangkan menyimpulkan bahwa arti penelitian pengem-
agar pembelajaran dapat berlangsung seca- bangan yaitu penelitian ilmiah yang menela-
ra efektif. Pada masa ini, merupakan masa
ah suatu teori, model, konsep, atau prinsip, pertumbuhan dan perkembangan anak, se- dan menggunakan hasil telaah untuk me-
hingga perlu diperhatikan untuk membentuk ngembangkan suatu produk.
karakteristik anak yang lebih baik. Penelitian pengembangan tidak selalu mengembangkan produk baru, bisa dengan
Permainan Bolavoli Mini
menyempurnakan produk yang telah ada dan Menurut Asim (1997) permainan bolavoli dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dan
mini diciptakan untuk anak-anak SD, teruta- pengembangan selalu diawali dengan ada-
ma kelas lima dan enam sebagai cara me- nya kebutuhan, permasalahan yang membu-
ngembangkan dan menghaluskan gerak da- tuhkan pemecahan dengan menggunakan
sar, serta meningkatkan kesegaran jasmani. suatu produk tertentu.
Sedangkan menurut Puspitasari (2003:85) permainan bolavoli mini merupakan perma-
Pendidikan Jasmani
inan yang dibuat dari modifikasi permainan Pendidikan jasmani merupakan bagian
bolavoli yang sebenarnya dengan menjadi- integral dari keseluruhan proses pendidikan
kannya lebih mudah memainkan dan lebih melalui berbagai aktivitas jasmani yang ber-
menarik untuk dilaksanakannya, hal ini di- tujuan untuk mengembangkan individu atau
buktikan dengan peraturan yang lebih mu- siswa secara fisik. Pendidikan jasmani sa-
dah untuk dipahami dan dimengerti karena ngat mempengaruhi siswa karena dengan
permainan ini ditujukan untuk anak usia dini. Konsep permainan bolavoli mini suatu per-
10 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 8 - 14
mainan modifikasi bolavoli yang sebenarnya tinggi jaring (net) 1,9 meter, menggunakan dengan menjadikannya lebih mudah mema-
bola rajut dengan berat 1,8-2 ons lingkaran inkan dengan jalan melakukan perubahan
bola 63 centimeter sampai 65 centimeter. pada peraturan-peraturan yang digunakan
Roesdiyanto (1992:5) mengungkapkan sehingga sesuai untuk usia SD (Novembri,
bahwa ukuran yang digunakan untuk ber- 2008).
main bolavoli mini adalah lebar 4,5 meter Asim (1997) mengungkapkan peraturan
dan panjang 12 meter, menggunakan bola- permainan bolavoli mini adalah mengguna-
voli yang beratnya 200 gram di samping itu kan lapangan berukuran 12 kali 6 meter,
juga perlu dimodifikasi bentuk net serta ke- tinggi jaring (net) 1,9 meter, menggunakan
tinggian disesuaikan dengan ketinggian rata- bola rajut dengan berat 1,8-2 ons lingkaran
rata anak usia tersebut.
bola 63-65 centimeter. Roesdiyanto (1992) Peraturan dari permainan bolavoli mini mengungkapkan bahwa
yaitu panjang lapangan adalah 12 meter, digunakan untuk bermain bolavoli mini
ukuran yang
lebar lapangan 6 meter. Tinggi net yang digu- adalah lebar 4,5 meter dan panjang 12
nakan untuk siswa putra adalah 2,1 meter meter, menggunakan bolavoli yang beratnya
dan untuk siswa putri adalah 2 meter. Bola 200 gram di samping itu juga perlu
yang digunakan adalah bola nomor 4 dimodifikasi bentuk net serta ketinggian
dengan berat 180-220 gram. Bolavoli mini disesuaikan dengan ketinggian rata-rata
dimainkan oleh 4 orang pemain dengan 2 anak usia tersebut.
pemain cadangan.
Peraturan dari permainan bolavoli mini Service adalah tanda saat dimulainya yaitu panjang lapangan adalah 12 meter, lebar
permainan dan juga merupakan serangan lapangan 6 meter. Tinggi net yang diguna-
awal bagi regu yang melakukan service. kan untuk siswa putra adalah 2,1 meter dan
passing dilakukan untuk dapat memainkan untuk siswa putri adalah 2 meter. Bola yang
bola di udara dalam jangka waktu yang lama digunakan adalah bola nomor 4 dengan berat
dalam permainan bolavoli. Passing merupa- 180-220 gram. Bolavoli mini dimainkan oleh
kan gerakan yang paling sering digunakan
4 orang pemain dengan 2 pemain cadangan. dalam jalannya permainan bolavoli, sehing-
ga passing ini harus benar-benar dikuasai
Pengajaran Gerakan Bolavoli Mini
oleh setiap pemaian bolavoli. Menurut Asim (1997) permainan bolavoli
Passing bawah adalah gerakan yang di- mini diciptakan untuk anak-anak SD, teruta-
lakukan pemain untuk mempertahankan bola ma kelas lima dan enam sebagai cara me-
ke arah yang dikehendaki pada temannya ngembangkan dan menghaluskan gerak
yang akan digunakan sebagai sarana se- dasar, serta meningkatkan kesegaran jas-
rangan terhadap regu lawan. Pada passing mani. Sedangkan menurut Puspitasari (2003:
terdapat beberapa sikap yang harus dikuasai
85) permainan bolavoli mini merupakan per- dengan tepat agar bola dapat tepat sasaran. mainan yang dibuat dari modifikasi perma-
Menurut Sugiyono (1997) passing bawah inan bolavoli yang sebenarnya dengan men-
akan dilakukan oleh pemain apabila bola jadikannya lebih mudah memainkan dan le-
yang datang jatuh berada di depan atau bih menarik untuk dilaksanakannya, hal ini
berada di samping badan setinggi perut ke dibuktikan dengan peraturan yang lebih mu-
bawah.
dah untuk dipahami dan dimengerti karena permainan ini ditujukan untuk anak usia dini. Konsep permainan bolavoli mini suatu per-
METODE
mainan modifikasi bolavoli yang sebenarnya dengan menjadikannya lebih mudah mema-
digunakan dalam inkan dengan jalan melakukan perubahan
Metode
yang
penelitian ini adalah penelitian dan pada peraturan-peraturan yang digunakan
pengembangan model pengembangan Borg sehingga sesuai untuk usia SD (Novembri,
dan Gall yang diadaptasi menjadi model 2008).
yang sederhana yaitu: 1) menentukan Asim (1997) mengungkapkan peraturan
masalah penelitian; 2) permainan bolavoli mini adalah mengguna-
potensi dan
mengumpulkan informasi: (a) mengkaji ba- kan lapangan berukuran 12 kali 6 meter,
han pustaka, (b) analisis kebutuhan; 3) men-
Tegar Bayu Kharisma, Pengembangan Pembelajaran Permainan Bolavoli Mini 11
desain produk; 4) validasi desain: (a) uji ahli bolavoli mini (b) uji ahli pembelajaran di SD;
5) perbaikan atau revisi desain; 6) uji coba tahap I (kelompok kecil); 7) revisi II; 8) uji coba tahap II (kelompok besar); 9) produk akhir pengembangan.
Subjek penelitian dalam penelitian pe- ngembangan ini adalah 1 ahli bolavoli mini, 1 ahli pembelajaran di SD, guru Pendidikan Jasmani dan siswa kelas V SDN Babadan 2 Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Teknik analisis data yang digunakan dalam pene- litian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis hasil data yang diperoleh dari subjek data.