Diterbitkan oleh ASISTEN DEPUTI OLAHRAGA

Volume 1, Nomor 1, Mei 2014

Diterbitkan oleh: ASISTEN DEPUTI OLAHRAGA PENDIDIKAN DEPUTI BIDANG PEMBUDAYAAN OLAHRAGA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

Gedung PPITKON Lantai 2, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta Pusat – 10270 Telp./Fax: 021-5738153

Email: jurnalordik@gmail.com

JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN

Volume 1, Nomor 1, Mei 2014

Terbit dua kali setahun pada bulan Mei dan November, berisi naskah hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian teori atau aplikasi olahraga pendidikan

Pembina

Menteri Pemuda dan Olahraga R.I. KRMT. Roy Suryo Notodiprojo

Penasihat

Dr. Alfitra Salamm, APU (Sekretaris Kemenpora R.I.) Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si, DFM. (Deputi Pembudayaan Olahraga)

Penanggungjawab

Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Dr. H. Sukarno, M.M.

Ketua Penyunting

Drs. Jenal Aripin

Wakil Ketua Penyunting

Dr. H. Herman Chaniago

Mitra Bestari

Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta) Prof. Dr. Hari Setijono, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya) Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd. (Universitas Negeri Semarang) Prof. Dr. H. M. E. Winarno, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) Prof. Dr. Adang Suherman, M.A. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd. (Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta) Prof. Dr. H. Moch. Asmawi, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) Dr. H. A. Sofyan Hanief, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) Prof. Dr. Andi Ikhsan, M.Kes. (Universitas Negeri Makassar)

Penyunting Pelaksana

Drs. Tri Utomo Budi Ariyanto Muslim, S.Pd. Satria Yudi Gontara, M.Or. Khavisa, M.Pd.

Sekretariat

Supeni Pudyastuti, S.Pd. Jaya Sutrisna, S.Pd., M.M. Yulia Mahmuddin, S.AP. Bambang Pamungkas, S.Kom. Kasdi, S.E. Ony Herdianto, S.Pd.

JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN (JURNAL ORDIK): Diterbitkan oleh Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Bekerjasama

dengan Indonesian Sports Scientist Association (ISSA) dan Asosiasi Guru Besar Keolahragaan

Indonesia (AGB KORI). Publikasi Naskah: Penyunting menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam jurnal lain

(Petunjuk bagi Penulis: baca pada bagian dalam sampul belakang). Alamat Redaksi: Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga R.I., c.q Asisten Deputi Olahraga

Pendidikan, Gedung Grha Pemuda dan Olahraga Lt. 4, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan Jakarta Pusat (10270), Telp/Fax (021) 5731106.

Sinopsis

Olahraga pendidikan sebagai salah satu lingkup kegiatan keolahragaan tak lepas dari upaya pengembangan dan peningkatan kualitas dalam pelaksanaannya. Hal ini terkait dengan amanat Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 25 ayat (1) yang menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional. Lebih lanjut dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan pasal 25 ayat (1) menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani serta pengembangan minat dan bakat olahraga. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa olahraga pendidikan merupakan lingkup kegiatan keolahragaan nasional yang yang sangat penting dan terkait dengan penyiapan modal dasar pembangunan nasional yaitu sumber daya manusia. Mengingat peran pentingnya olahraga pendidikan sebagai dasar bagi pengembangan lingkup kegiatan olahraga lainnya, maka diperlukan suatu perencanaan pembangunan keolahragaan nasional, khususnya dalam lingkup olahraga pendidikan. Dalam pelaksanaannya, olahraga pendidikan perlu didukung beberapa hal sebagai berikut: 1) pemetaan pelaksanaan olahraga pendidikan nasional; 2) pemenuhan tenaga keolahragaan olahraga pendidikan di sekolah; 3) ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang dan terintegrasi; 4) kelembagaan olahraga pendidikan yang dinamis dan efektif; 5) pengkajian olahraga pendidikan secara berkelanjutan; dan 6) komunikasi, informasi dan edukasi sebagai sarana pengembangan olahraga pendidikan. Pengembangan dan pemanfaatan olahraga pendidikan harus ditingkatkan dan diarahkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan, yang selaras dengan nilai-nilai, norma serta karakter terpuji. Selanjutnya lebih luas lagi, dalam mengem-bangkan olahraga pendidikan harus didukung salah satunya adalah adanya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sebagai sarana publikasi terhadap perkembangan olahraga pendidikan. KIE tentang olahraga pendidikan dirasakan belum optimal. Hal ini juga diakibatkan karena keterbatasan

kemampuan pemerintah

dalam menyebarluaskan

atau mengkomunikasikan perkembangan olahraga pendidikan. Untuk itu perlu kiranya disusun suatu sistem KIE yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan stakeholder olahraga pendidikan. Salah satu jenis dari KIE adalah terbitan berkala ilmiah yang lebih sering disebut sebagai jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah saat ini merupakan media KIE yang efektif untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian, gagasan serta kreativitas seorang peneliti atau penulis. Saat ini pertumbuhan jurnal ilmiah sangat luar biasa, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat merupakan salah satu dorongan kuat tumbuhnya jurnal ilmiah yang sangat pesat. Namun demikian dari sekian banyak jurnal yang marak terbit saat ini, belum banyak jurnal dalam bidang olahraga khususnya olahraga pendidikan. Kenyataan yang ada saat ini, banyak pendidik yaitu dosen, guru, tutor dan pembina pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan baik pada pendidikan formal maupun non formal yang sebagian besar berupaya untuk menyusun publikasi ilmiah dalam bentuk artikel yang dimuat di jurnal ber-ISSN tetapi kesulitan karena langkanya jurnal olahraga pendidikan. Sebagai contoh bagi guru, berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya mengamanatkan bahwa bagi seorang guru untuk dapat menduduki jabatan fungsional lebih tinggi diwajibkan untuk menyusun artikel hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ber-ISSN sedangkan bagi masyarakat luas penerbitan jurnal olahraga pendidikan dapat dijadikan sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi dalam bidang olahraga pendidikan. Perkembangan kebijakan tersebut juga berimbas kepada kebutuhan guru atau dosen akan sumber referensi berupa jurnal sebagai dasar untuk menyusun teori dalam melakukan pengkajian maupun penelitian terhadap pembelajaran olahraga pendidikan. Kebutuhan akan referensi dalam bidang ilmu olahraga pendidikan inilah yang juga mendesak untuk segera diterbitkannya jurnal dalam bidang kajian olahraga pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerbitan jurnal olahraga pendidikan merupakan kebutuhan yang mendesak untuk merespon kebutuhan masyarakat luas akan informasi mengenai perkembangan olahraga pendidikan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pembinaan olahraga nasional. Sejalan dengan itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam hal ini melalui Asisten Deputi Olahraga Pendid ikan bermaksud menerbitkan terbitan berkala “Jurnal Olahraga Pendidikan” sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsinya dalam mengembangkan dan membina olahraga pendidikan nasional.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SERVICE BAWAH BOLAVOLI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 MALANG

Novi Dian Anggraini, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Email : novie_dhyan@yahoo.com

M. E. Winarno, Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Malang Email : winarno_eko@yahoo.com

Sulistyorini, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Email : rini_fikum@yahoo.com

Abstrak: Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu menciptakan situa- si belajar siswa aktif sepanjang waktu model pembelajaran yang ada di dalam pembel- ajaran service bawah bolavoli merupakan variasi pembelajaran yang digunakan untuk membantu mengatasi masalah yang muncul di lapangan pada saat materi service bawah bolavoli. Berbagai macam model pembelajaran service bawah tersebut terbukti dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat melakukan pembelajaran service bawah bola- voli dan dapat membangkitkan semangat siswa dengan cara yang menyenangkan, mudah, dan aman. Tetapi hal tersebut belum pernah dilakukan. Berdasarkan kenyataan itulah, maka dikembangkan model pembelajaran service bawah bolavoli dengan bentuk penyampaiannya menggunakan media buku panduan pembelajaran untuk siswa kelas

VIII SMP Negeri 5 Malang.

Kata kunci: pengembangan, pembelajaran, teknik dasar, service bawah, bolavoli.

Dalam proses kehidupan manusia, dibutuh- dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ya- kan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

itu bagian dari pendidikan yang bertujuan pendidikan atau ilmu pengetahuan yang te-

untuk memfasilitasi belajar orang dalam me- lah ditempuh. “Pembelajaran merupakan

ningkatkan kemampuan afektif, kognitif, dan bagian dari pendidikan dan spesifik, proses

keterampilan.

dimana lingkungan seseorang dengan senga- Di dalam pembelajaran terdapat bebera- ja dikelola (managed) agar ia dapat belajar

pa tujuan yang harus dicapai. Menurut atau melibatkan diri dalam perilaku yang

Dwiyogo (2010:205) menyatakan bahwa tu- spesifik dengan kondisi tertentu ataupun

juan pembelajaran adalah “untuk memper- agar ia dapat memberikan respons terhadap

baiki dan meningkatkan kualitas pembel- situasi yang spesifik” (Dwiyogo, 2010:3). Se-

ajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dangkan menurut Setyosari (2001:14), menya-

dilakukan dengan cara memilih, menetap- takan bahwa “pembelajaran adalah penyaji-

kan, dan mengembangkan metode pembel- an informasi dan aktivitas-aktivitas yang me-

ajaran yang optimal untuk mencapai hasil mudahkan si belajar untuk mencapai tujuan

yang diinginkan”. Pembelajaran yang akan khusus belajar yang diharapkan. ” Penyajian

dilaksanakan harus dirancang dengan baik informasi tersebut disajikan oleh guru secara

dan tidak boleh sembarangan. Menurut Setyosari langsung.

(2001:10), bahwa tujuan pembelajaran yang Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:

dirancang adalah “ingin membantu setiap 159) “pembelajaran juga berarti meningkat-

orang (si belajar) mengembangkan diri seca- kan kemampuan-kemampuan kognitif, afek-

ra optimal mungkin, menurut perkembangan tif, dan keterampilan siswa. Kemampuan-

individualnya masing- masing.” kemampuan tersebut diperkembangkan ber-

Perancangan pembelajaran juga bertuju- sama dengan pemerolehan pengalaman-

an untuk meningkatkan kualitas pembelaja- pengalaman belajar s esuatu.” Berdasarkan

ran. Menurut Dwiyogo (2010:205) usaha me- berbagai pendapat para ahli di atas, maka

ningkatkan kualitas pembelajaran dilakukan

82 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 81 - 87

oleh perancang pembelajaran dengan pijakan Tujuan pendidikan jasmani sangat banyak asumsi tentang hakekat rancangan pembel-

bagi siswa. Menurut Winarno (2006:13) pendi- ajaran yaitu: 1) Perbaikan kualitas pembelajaran

dikan jasmani bertujuan “untuk mengem- diawali dengan rancangan pembelajaran; 2)

bangkan individu secara organis, neuromasku- pembelajaran dirancang dengan mengguna-

ler, intelektual dan emosional melalui aktivi- kan pendekatan sistem; 3) rancangan pembel-

tas jasmani”. Tujuan tersebut menggambar- ajaran didasarkan pada pengetahuan tentang

kan keunggulan sumber daya manusia di bagaimana seseorang belajar; 4) rancangan

Indonesia.

pembelajaran diacukan kepada belajar seca- Sedangkan menurut BSNP (2006:684), ra perseorangan; 5) hasil pembelajaran men-

mata pelajaran pendidikan jasmani, olahra- cakup hasil langsung dan hasil pengiring; 6)

ga, dan kesehatan bertujuan agar peserta sasaran akhir rancangan pembelajaran ada-

didik memiliki kemampuan sebagai berikut: lah memudahkan belajar; 7) rancangan pem-

1) Mengembangkan keterampilan pengelo- belajaran mencakup semua variabel yang

laan diri dalam upaya pengembangan dan mempengaruhi belajar.

pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

hidup sehat melalui berbagai aktivitas jas- diambil kesimpulan bahwa tujuan pembel-

mani dan olahraga yang terpilih; 2) mening- ajaran adalah untuk mengembangkan diri

katkan pertumbuhan fisik dan pengembang- secara optimal mungkin dengan cara mem-

an psikis yang lebih baik; 3) meningkatkan perbaiki dan meningkatkan kualitas pembel-

kemampuan dan keterampilan gerak dasar; ajaran melalui metode dan rancangan pem-

4) meletakkan landasan karakter moral yang belajaran yang optimal sehingga dapat men-

kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkan- capai hasil yang diinginkan.

dung dalam pendidikan jasmani, olahraga, Salah satu pendidikan yang terkait de-

dan kesehatan; 5) mengembangkan sikap ngan olahraga adalah Pendidikan Jasmani,

sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, ker- Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes).

jasama, percaya diri, dan demokratis; 6) me- Pendidikan jasmani merupakan salah satu

ngembangkan keterampilan untuk menjaga pendidikan yang menggunakan aktivitas

keselamatan diri sendiri, orang lain, dan fisik. Bucher (1983:13) menyatakan bahwa

lingkungan; 7) memahami konsep aktivitas “pendidikan jasmani merupakan bagian yang

jasmani dan olahraga di lingkungan yang integral dari seluruh proses pendidikan, yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai mempunyai tujuan pengembangan warga

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup secara fisik (jasmani), mental, emosional,

sehat, dan kebugaran, terampil. Serta memi- dan tujuan sosial melalui aktivitas jasmani yang

liki sikap yang positif.

telah dipilih untuk merealisasikan tujuan- Dalam penyampaian dan penyajian materi tujuan tersebut. Sedangkan menurut BSNP

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehat- (2006:648) menyatakan bahwa: Pendidikan

an berbeda dengan mata pelajaran lain. jasmani merupakan bagian integral dari pen-

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehat- didikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

an cenderung menggunakan aktivitas fisik. mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

W inarno (2006:15) menyatakan bahwa “akti- keterampilan gerak, keterampilan berfikir

vitas fisik merupakan media utama yang kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabili-

digunakan untuk mencapai tujuan”. tas emosional, tindakan moral, aspek pola

Dari penjelasan di atas, dapat diambil hidup sehat, dan pengenalan lingkungan hi-

kesimpulan bahwa tujuan pendidikan jas- dup bersih melalui aktifitas jasmani, olahra-

mani, olahraga, dan kesehatan adalah untuk

ga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan mengembangkan individu (seseorang) dalam secara sistematis dalam rangka mencapai

kebugaran jasmani, petumbuhan fisik, men- tujuan pendidikan nasional.

tal serta moral yang berupa sikap sportif, Dari berbagai pendapat di atas dapat di-

jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasa- ambil kesimpulan bahwa pendidikan jasma-

ma, percaya diri, dan demokratis melalui ni, olahraga, dan kesehatan adalah proses

aktivitas jasmani.

pendidikan yang menggunakan aktivitas jas- Dalam mengembangkan pembelajaran mani atau fisik yang mecakup semua kawa-

untuk aktivitas kebugaran jasmani dan kese- san baik psokomotor, kognitif, dan afektif.

hatan yang menarik dan menyenangkan untuk

Novi Dian A., M.E. Winarno, & Sulistyorini, Pengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service 83

siswa SMP, peneliti merujuk pada materi siswa SMP sesuai dengan BSNP (2006:519- kebugaran jasmani yang diberikan kepada

521), yaitu sebagai berikut.

Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VIII Kelas VIII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Semester 1

Mempraktikkan berbagai Mempraktikkan teknik dasar salah satu permainan dan teknik dasar permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan olahraga dan nilai-nilai

koordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, yang terkandung di

percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia dalamnya.

berbagi tempat dan peralatan.

Semester 2

Mempraktikkan berbagai Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar teknik dasar permainan dan salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar olahraga dan mlai-nilai

lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai yang terkandung di

kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, dalamnya. menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.

Berdasarkan penjelasan di atas, materi rakan dalam permainan bolavoli dan menye- permainan beregu bola besar diberikan

lesaikan permainan bolavo li dengan baik”. Di kepada siswa SMP kelas VIII. Salah satu

dalam permainan bolavoli, terdapat berbagai permainan beregu bola besar yaitu perma-

teknik dasar. “Teknik-teknik dalam permain- inan bolavoli. Sehingga, keterampilan per-

an bolavoli terdiri atas service, passing ba- mainan bolavoli harus diterapkan dalam

wah, passing atas, block, dan smash “ (Ahmadi, pembelajaran pendidikan jasmani di SMP

dan harus dilaksanakan. Permainan bolavoli merupakan permain- Salah satu permainan bola besar yang

an yang tidak mudah dilakukan karena bola- diajarkan pada tingkat SMP yaitu bolavoli.

voli merupakan permainan yang sifatnya beregu Bolavoli adalah salah satu olahraga yang

yang memerlukan kerjasama antar sesama dilakukan melalui permainan. Bolavoli ada-

pemain. Selain itu, “dalam permainan bola- lah “olahraga yang dimainkan oleh dua tim

voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar- dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh

benar bisa diandalkan untuk melakukan se- sebuah net” (PBVSI, 2005:1). Sedangkan

mua gerakan yang ada dalam permainan menurut Permana (2008:7) menyatakan

bolavoli” (Ahmadi, 2007:20). Oleh sebab itu, bahwa, bolavoli “adalah olahraga yang di-

agar dapat melakukan permainan bolavoli mainkan oleh dua tim dan setiap tim terdiri

dibutuhkan koordinasi gerakan yang baik dari enam pemain, tim tersebut misalnya tim

dan kerjasama antar pemain.

A dan tim B. Untuk memulai permainan, tim Dalam permainan bolavoli, untuk meng- pertama yang akan melakukan serve dipilih

awali permainan diperlukan service. Service melalui “lempar koin”. Dari pendapat ber-

merupakan salah satu dari berbagai teknik bagai ahli di atas, maka dapat disimpulkan

dasar bolavoli. “Dalam latihan maupun dalam bahwa bolavoli adalah olahraga yang dima-

permainan, perlu sangat ditonjolkan penting- inkan oleh dua tim dalam satu lapangan

nya service yang tepat dan aman” (Durrwachter, yang dipisahkan oleh sebuah net dan setiap

1982:43). Karena penetuan awal permainan tim terdiri dari enam pemain.

berada pada tingkat ketajaman dan ketepat- Setiap olahraga mempunyai berbagai

an service.

teknik dasar. Teknik dasar setiap olahraga Service adalah “pukulan bola yang dila- berbeda sesuai dengan jenis olahraga ter-

kukan dari belakang garis akhir lapangan sebut. Roesdiyanto (1989:23) mengemuka-

permainan melampaui net dari daerah la- kan bahwa teknik permainan bolavoli adalah

wan” (Ahmadi, 2007:20). Sedangkan menurut “suatu proses dasar tubuh untuk melakukan

Roesdiyanto (1989:27) mengemukakan bah- keaktifan jasmani dan suatu penguasaan

wa service dalam permainan bolavoli adalah keterampilan dalam hal suatu praktek yang

“sarana pertama untuk mengadakan serang- sebaik-baiknya untuk dapat melakukan ge-

an terhadap regu lawan,dengan memiliki

84 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 81 - 87

teknik service yang baik akan membuat lain yaitu model timang bola service bawah, suatu regu bermain dengan sangat efisien,

model service bawah berpasangan, model tetapi menghasilkan kemenangan yang

service segitiga, model service segi empat, besar”. Sedangkan menurut Durrwachter,

model adu service, dan model service (1982:43) mengemu kakan bahwa “perma-

gawang.

inan diawali dengan pukulan service, yang Berbagai model pembelajan service ba- dilakukan pada awal setiap set serta setiap

wah bolavoli, ada beberapa unsur perma- kali setelah lawan melakukan kesalahan”.

inan yang terkandung di dalamnya. Perma- Berdasarkan beberapa pendapat para

inan sangat berperan pada perkembangan ahli, dapat disimpulkan bahwa service ada-

gerak motorik manusia. Selain itu, perma- lah pukulan yang dilakukan pada awal per-

inan juga membantu seseorang untuk meng- mainan yang bertujuan sebagai awal dari

hilangkan kejenuhan. Sarifudin (1976: 76) serangan.

mengungkapkan bahwa “permainan sebagai Dalam permainan bolavoli, service tidak

penyaluran segala potensi yang ada pada hanya dilakukan dengan satu jenis saja,

diri masing-masing baik untuk kebugaran melainkan ada beberapa cara dalam mela-

jasmani sebagai satu kesatuan makhluk kukan service. Menurut Roesdiyanto (1989:

hidup maupun kebutuhan pencapaian hasrat 27), bahwa “service dalam bolavoli dapat

keinginan”.

dibedakan menjadi dua hal yaitu: a) service Permainan sangat digemari oleh semua yang dilakukan dari atas; b) service yang

kalangan terutama anak-anak. Menurut Sujanto dilakukan dari bawah. Kedua jenis service

(1982:31) menerangkan bahwa “bagi anak, tersebut bisa digunakan pemain dalam mela-

permainan adalah merupakan makanan ro- kukan service. Tetapi untuk pemula, lebih

haninya. Ia tidak akan merasa lebih enak mudah untuk melakukan service bawah.

bila tidak ada kesempatan untuk bermain- Service bawah yaitu service yang dila-

main”.

kukan dari bawah dengan menggunakan Dari berbagai pendapar para ahli, dapat lengan. “Posisi awal untuk melakukan ser-

disimpulkan bahwa permainan merupakan vice tangan bawah adalah berdiri dengan

salah satu alat untuk mencapai keinginan posisi melangkah, dengan kaki depanyang

dan kesenangan seseorang serta untuk me- berlawanan dengan tangan yang akan me-

nyalurkan potensi untuk memenuhi kebu- mukul bola” (Ahmadi, 2007:20).

garan jasmani.

Selain cara melakukan service bawah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan service bawah agar ser-

METODE

vice bawah yang dilakukan benar, melam- paui net, dan dapat mematikan lawan. Ber-

Dalam pengembangan ini, peneliti meng- dasarkan pendapat dari paha ahli, dapat di-

acu model pengembangan (research and simpulkan bahwa yang harus diperhatikan

development) dari Borg dan Gall (1983:775) dalam melakukan service bawah bolavoli

yang telah dimodifikasi oleh peneliti yakni: 1) adalah: a) posisi kaki; b) posisi lengan; c)

melakukan analisis produk yang akan dikem- posisi badan; d) lambungan bola; e) ayunan

bangkan di antaranya, wawancara guru pen- lengan; dan f) perkenaan bola.

didikan jasmani dan penyebaran angket un- Dalam teknik dasar service bolavoli, ter-

tuk siswa; 2) mengembangkan produk awal; dapat beberapa jenis teknik dasar, diantara-

3) validasi ahli meliputi dua ahli isi (pembel- nya yaitu “top spin, back spin, inside spin,

ajaran, permainan, dan bolavoli). Revisi pro- outside spin, dan floating ” (Sugiyono, 1997:

duk awal berdasarkan evaluasi ahli; 4) uji 43).

coba lapangan meliputi uji kelompok kecil Pembelajaran service bawah bolavoli

yang terdiri dari 12 subjek dan uji kelompok merupakan pembelajaran yang di dalamnya

besar yang terdiri dari 30 subjek; 5) revisi terdapat pembelajaran yang berupa latihan

produk meliputi revisi produk berdasarkan serta permainan. Pembelajaran tersebut ber-

kegiatan uji coba kelompok kecil, revisi pro- tujuan untuk melatih keterampilan service

duk berdasarkan kegiatan uji kelompok be- bawah bolavoli. Pembelajaran tersebut ter-

sar, dan hasil akhir produk pengembangan diri dari enam model pembelajaran, antara

dari hasil revisi produk akhir.

Novi Dian A., M.E. Winarno, & Sulistyorini, Pengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service 85

Jenis data yang digunakan dalam pe- dan 0 siswa menjawab semua jawaban ngembangan pembelajaran ini adalah data

benar.

kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif diper- oleh dari hasil wawancara guru pendidikan

Pengembangan Produk

jasmani dan hasil evaluasi para ahli yang

produk dilakukan berupa saran serta masukan. Sedangkan

Pengembangan

dengan evaluasi dari ahli. Evaluasi ahli data kuantitatif diperoleh dari data angket

terhadap produk ini terdiri atas dua subjek analisis kebutuhan untuk siswa, uji coba awal

yaitu ahli isi 1 dan 2. Berdasarkan hasil ana- kelompok kecil, dan uji lapangan kelompok

lisis data, dapat diketahui bahwa dari kese- besar.

luruhan hasil evaluasi oleh dua subjek yaitu Teknik analisis data yang digunakan

memperoleh hasil “baik”sehingga pengem- dalam penelitian pengembangan ini adalah

bangan pembelajaran teknik dasar service teknik analisis kualitatifdan kuantitatif. Teknik

bawah bolavoli dapat digunakan untuk siswa analisis kualitatif bersifat induktif yaitu suatu

kelas VIII SMP Negeri 5 Malang. analisis yang diperoleh berdasarkan hasil data. Sedangkan teknik analisis kuantitatif

Uji Coba Lapangan

bersifat deskriptif berupa persentase. Hasil Kegiatan uji lapangan dilakukan seba- analisis data ini akan menjadi dasar dalam

nyak dua kali yaitu uji coba kelompok kecil penyempurnaan penelitian pengembangan

dan uji coba kelompok besar. Uji coba ke- ini.

lompok kecil dilakukan oleh 12 subjek pene- litian. Hasil analisis data uji coba kelompok kecil diperoleh 85,28% dengan keterangan

HASIL

“baik sekali” sehingga dapat dilanjutkan ke uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok

Berdasarkan tujuan penelitian dan pe- besar tersebut dilakukan oleh 30 subjek. Uji ngembangan, hasil penelitian ini terdiri dari

coba kelompok besar dilakukan oleh 30 tiga aspek yaitu: 1) analisis kebutuhan; 2)

subjek penelitian. Hasil analisis data uji coba pengembangan produk; 3) uji coba kelompok.

kelompok kecil diperoleh 86,25% dengan keterangan “baik sekali” sehingga pengem-

Analisis Kebutuhan (Wawancara dan

bangan pembelajaran teknik dasar service

Angket)

bawah bolavoli dapat digunakan untuk siswa Berdasarkan hasil wawancara terhadap

kelas VIII SMP Negeri 5 Malang. guru penjasorkes dapat disimpulkan bahwa materi service bawah bolavoli merupakan

Hasil Revisi Produk

materi yang sulit dikuasai oleh siswa dan Berdasarkan evaluasi ahli dan uji coba minat siswa cenderung kurang dalam pem-

lapangan, maka terjadi perubahan pada belajaran service bawah bolavoli. selain itu,

produk pengembangan. Hasil dari peruba- guru pendidikan jasmani setuju apabila di-

han produk tersebut berupa buku panduan kembangkan pembelajaran service bawah

pembelajaran teknik dasar service bawah bolavoli yang bervariasi dan menyenangkan.

bolavoli. Buku ini dicetak dikertas A5 seberat Berdasarkan data hasil analisis dari

80gr dan cover kertas glossy berwarna biru penyebaran angket untuk siswa diketahui

muda dengan total halaman 73 lembar. Di bahwa 68,3% siswa senang dalam pembel-

dalam buku panduan tersebut terdapat ajaran service bawah bolavoli, siswa meng-

gambar-gambar yang menarik dari variasi Sutarakan bahwa 54,2% materi service

pembelajaran tersebut. Secara garis besar bawah bolavoli disajikan dalam bentuk

perubahan pada produk pengembangan ber- permainan, 85% siswa ingin pembelajaran

dasarkan evaluasi ahli yaitu Gambar diper- dari guru pendidikan jasmani ditingkatkan,

jelas dan diganti menjadi gambar siswa yang dan 75% siswa setuju dikembangkannya

sedang melakukan teknik dasar service pembelajaran service bawah bolavoli. selain

bawah bolavoli, layout gambar yang berada itu untuk angket dengan pilihan jawaban

di sebelah kiri di pindah di sebelah kanan centang diperoleh hasil 1 siswa menjawab

agar tidak mengganggu pembaca dan tuli- passing bawah, 3 siswa menjawab passing

san jelas. Gambar pembelajaran 1-4 lebih atas, 26 siswa menjawab service bawah,

diperjelas, pembelajaran menimang bola dengan telapak tangan dihilangkan, Pada

86 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 81 - 87

pembelajaran 1 tambahkan frekuensi mela- dilakukan untuk siswa SMP. Selain itu, kukan timang bola selain itu nilai afektif

terdapat langkah-langkah serta gambar yang siswa akan muncul jika ada interaksi dengan

menunjang sehingga pembelajaran semakin siswa yang lain, pada pembelajaran 1-4, cek

mudah dipahami. Kelebihan lain produk tujuan pembelajaran berapa lama atau be-

yang dikembangkan yaitu produk berupa rapa kali pertemuan untuk terampil, pada

buku panduan yang dicetak dengan ukuran pembelajaran 6,lebih diperjelas berapa lama

kertas A5, buku dilengkapi dengan uraian pertambahan waktu yang dilakukan, tam-

tujuan, sarana dan prasarana yang digu- bahkan lampiran yang berisi instrumen kete-

nakan, serta langkah kegiatan, gambar yang rampilan service bawah bolavoli, dan ditam-

disajikan menarik, keterangan gambar, serta bahkan form penilaian proses, kalimat pada

desain buku dengan warna dan gambar langkah kegiatan terlalu singkat, jelaskan

layout yang menarik pula sehingga lebih secara rinci di setiap poinnya.

mudah untuk dimengerti dan lebih menarik untuk dipelajari.

PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian awal (analisis kebutuhan berupa wawancara guru pen-

Kesimpulan

didikan jasmani dan angket siswa diperoleh Berdasarkan pada pengembangan yang bahwa dibutuhkan pengembangan pembel-

telah dilakukan, ditemukan bahwa pembel- ajaran teknik dasar service bawah bolavoli

ajaran service bawah bolavoli dibutuhkan dapat digunakan untuk siswa kelas VIII SMP

oleh guru dan siswa. Produk yang telah Negeri 5 Malang. Setelah itu peneliti menge-

dikembangkan bisa digunakan untuk guru mbangkan produk tersebut. Pengembangan

maupun siswa berdasarkan uji produk ter- produk di evaluasi oleh dua ahli. Dari kedua

hadap evaluasi ahli.

ahli tersebut memperoleh hasil “baik” sehing-

ga pengembangan pembelajaran teknik

Saran

dasar service bawah bolavoli dapat di uji Berdasarkan kesimpulan di atas, maka cobakan. Uji coba lapangan dilakukan de-

peneliti memberikan beberapa saran yaitu: ngan dua tahap yaitu uji coba kelompok kecil

1) saran pemanfaatan yakni perlu dipertim- dan uji coba kelompok besar. Hasil uji coba

bangkan situasi dan kondisi sarana dan pra- lapangan diperoleh hasil “baik sekali”

sarana yang ada, bagi siswa buku pembel- sehingga pengembangan

ajaran service bawah bolavoli ini sebaiknya teknik dasar service bawah bolavoli dapat

pembelajaran

dibaca dan dipelajari terlebih dahulu sebe- digunakan untuk siswa kelas VIII SMP Negeri

lum pembelajaran dimulai, bagi guru penjas-

5 Malang. orkes seharusnya memberikan materi seca- Berdasarkan pengembangan produk

ra bertahap dan dengan pembelajaran yang yang dikembangkan melalui uji ahli dan uji

menarik; 2) Saran diseminasi yakni sebelum lapangan maka dapat diperoleh kesimpulan

buku ini disebarluaskan, produk di evaluasi bahwa keseluruhan pembelajaran sesuai

oleh ahli yang berguna untuk penyempur- dengan tujuan pembelajaran dan dapat

naan produk dan produk harus disosialisasi- digunakan untuk siswa kelas VIII SMP

kan kepada guru pendidikan jasmani agar Negeri 5 Malang. Produk pengembangan

guru pendidikan jasmani dapat menerapkan yang dihasilkan mempunyai beberapa kele-

pembelajaran yang telah dikembangkan kepa- bihan. Spesifikasi produk yang telah dikem-

da siswa; 3) Saran pengembangan lebih bangkan yaitu pembelajaranterdiri dari enam

lanjut yakni untuk subjek penelitian dilakukan pembelajaran, antara lain yaitu pembel-

pada subyek yang lebih luas lagi sebagai uji ajaran timang bola service bawah, pembel-

coba kelompok, kegiatan penelitian bisa ajaran service bawah berpasangan, pem-

dilakukan di sekolah-sekolah lain yang me- belajaran service segitiga, pembelajaran service

miliki kesamaan dengan subyek penelitian, segi empat, pembelajaran adu service, dan

dan dalam menyebarluaskan pengembang- pembelajaran service gawang. Keenam

an produk, sebelum disebarluaskan sebaik- pembelajaran tersebut mudah dan aman

nya produk ini dievaluasi kembali dan diuji

Novi Dian A., M.E. Winarno, & Sulistyorini, Pengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service 87

keefektivitasnya agar produk lebih sempurna Dwiyogo, W.D. 2010. Dimensi Teknologi dan bermanfaat untuk masyarakat luas.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media.

Sarifudin, A. 1976. Olahraga Pendidikan di

DAFTAR RUJUKAN

Sekolah Dasar Jilid Pertama. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebuda-

BSNP. 2006. Standar Isi Sekolah Menengah

yaan.

Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Setyosari, P. 2001. Rancangan Pembel- ajaran: Teori dan Praktek. Malang:

Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Educational

Elang Emas.

Research An Introduction. New York:Longman.

Sujanto, A. 1982. Psikologi Perkembangan. Aksara Baru: Jakarta.

Bucher, C.A. 1983. Foundations of Fhysical Education and Sport. London: Mosby

Winarno. M.E. 2006. Dimensi Pembelajaran Company.

Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Laboratorium Jurusan Ilmu

Durrwachter, G. 1967. Bola Volley Belajar

Keolahragaan.

dan Berlatih

Sambil Bermain.

Terjemahan Agus Setiadi. 1982. Ja-

karta: PT. Gramedia.

PROFIL TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR JALUR UNDANGAN TAHUN 2012/2013

Mohamad Annas, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Email: syakhustiani@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana profil tingkat kese- garan jasmani mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Jalur Undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) angkatan 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Populasinya adalah seluruh mahasiswa baru jalur undangan SNMPTN tahun 2012/2013. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 297 mahasiswa. Teknik analisis datanya menggunakan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 297 mahasiswa yang melakukan tes TKJI ada 36 (12%) mahasiswa masuk dalam kategori kurang sekali, 78 (26%) mahasiswa masuk kategori kurang, 93 (31%) masuk kategori sedang, 69 (23%) mahasiswa masuk kategori baik, dan 21 (7%) mahasiswa masuk kategori baik sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran mahasiswa PJKR jalur undangan SNMPTN tahun 2012/2013 termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka disarankan kepada lembaga Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dalam menyeleksi penerimaan mahasiswa baru hendaknya tetap menggunakan TKJI dan kepada prodi PJKR hendaknya melakukan pembelajaran khususnya matakuliah praktik memperhatikan kondisi mahasiswa, dan menggunakan metode pendekatan yang tepat, agar tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan mahasiswa.

Kata kunci: profil, kesegaran jasmani, mahasiswa.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah SNMPTN tahun 2012 merupakan satu- Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2010

satunya pola seleksi yang dilaksanakan tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerin-

secara bersama oleh seluruh Perguruan tah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelo-

Tinggi Negeri dalam satu sistem yang laan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan

diselenggaraan secara Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan dilaksanakan melalui: 1) jalur undangan ber- Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Per-

dasarkan penjaringan prestasi akademik; guruan Tinggi yang diselenggarakan oleh

dan 2) jalur ujian tertulis dan/atau keteram- Pemerintah, pola penerimaan mahasiswa

pilan.

baru program sarjana pada perguruan tinggi Jalur undangan merupakan termasuk melalui pola seleksi secara nasional dilaku-

saah satu pola seleksi mahasiswa baru yang kan oleh seluruh perguruan tinggi secara

dilakukan Universitas Negeri Semarang bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa

(Unnes). Sebagai universitas negeri, Unnes dari seluruh Indonesia.

mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor

pemerintah. Ketetapan pemerintah ini mem- Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Jakarta

berikan perhatian khusus tersendiri bagi pada tanggal 4 November 2010, para Rektor

salah satu program studi yang ada di Unnes, Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordina-

yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan si Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Ke-

Rekreasi (PJKR).

menterian Pendidikan Nasional menyeleng- Program studi PJKR pada FIK Unnes garakan seleksi calon mahasiswa baru se-

mendapat izin penyelenggaraan melalui Surat cara nasional dalam bentuk Seleksi Nasional

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re-

2 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 1 - 7

publik Indonesia Nomor: 244/DIKTI/Kep/1996, akan tetapi apabila tingkat kesegaran jasma- tanggal 11 Juli 1996. Pada tahun 1998 Pro-

ninya tidak memadahi, maka perkuliahan gram Studi Pendidikan Jas-mani Kesehatan

praktik yang mereka ikuti akan menjadi dan Rekreasi diakreditasi oleh Departemen

beban yang berat yang harus mereka tang- Pendidikan Nasional Republik Indonesia me-

gung. Kesegaran/kebugaran jasmani (physi- lalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan

cal fitness) atau sering hanya disebut kebu- Tinggi, Program Studi Pendidikan Jasmani

garan, mengacu kepada kemampuan sese- Kesehatan dan Rekreasi memperoleh pe-

orang untuk melaksanakan aktivitas harian- ringkat akreditasi B, dengan No. 001/BAN-

nya tanpa kelelahan yang berarti, dan masih

memiliki energi cadangan untuk melakukan tahun 2004 Program Studi Pendidikan Jas-

PT/Ak-I/VIII/98 tanggal 1 Juni 1998. Pada

sesuatu dalam keadaan darurat (Direktorat mani Kesehatan dan Rekreasi diakreditasi

Olahraga Pelajar dan Mahasiswa, Dirjen kembali oleh Departemen Pendidikan Nasio-

Olahraga Depdiknas, 2004). Oleh karena itu, nal Republik Indonesia melalui Badan Akre-

diperlukan pembinaan dan pemeliharaan ke- ditasi Nasional Perguruan Tinggi, Program

bugaran jasmani. Untuk keberhasilan Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

pelaksanaan tugas, perlu adanya kese- Rekreasi memperoleh peringkat akreditasi A

suaian antara syarat yang harus dipenuhi (skor 368), dengan No. 024/BAN.PT/Ak/VIII

yaitu yang bersifat anatomis dan fisiologis /S1/VI/2004 tanggal 18 Juni 2004 dan ber-

terhadap semacam intensitas tugas fisik laku sampai dengan 18 Juni 2009.

yang harus dilaksanakan. Misalnya dalam Program studi PJKR FIK Unnes

pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dikembangkan sejalan dengan visi melaksa-

dan kesehatan di sekolah. nakan pendidikan akademik dan pendidikan

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 profesi di bidang pendidikan jasmani dalam

pasal 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbagai jenjang dan jenis pendidikan, serta

mengamanatkan bahwa Pendidikan Nasio- mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

nal bertujuan untuk berkembangnya ponten- pengetahuan dan teknologi pendidikan jas-

si peserta didik agar menjadi manusia yang mani, kesehatan dan rekreasi melalui pe-

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang nyelenggaraan pengajaran, penelitian dan

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, pengabdian kepada masyarakat.

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

Lulusan Program studi PJKR FIK Unnes jawab. Selain itu, dalam Pasal 1 ayat 11 diharapkan menguasai ilmu pembelajaran Undang-undang RI Nomor 3 tahun 2005 pendidikan jasmani dan olahraga di semua tentang Sistem Keolahragaan Nasional, jenjang

dijelaskan bahwa Pendidikan Jasmani, kemampuan untuk melakukan penelitian Olahraga dan Kesehatan yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan jasmani dan sebagai bagian dari proses pendidikan yang olahraga, serta terampil menerapkan dalam teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengabdian kepada ma-syarakat. pengetahuan, kepribadian, keterampilan, Salah satu sasaran dan strategi penca- kesehatan, dan kebugaran jasmani. paian Program

studi

PJKR adalah

menghasilkan lulusan dengan kemampuan

sebagai pendidik yang berpengetahuan luas

METODE

dalam bidang pendidikan jasmani dan

olahraga dan mampu menjalankan tugas Populasi menurut Arikunto (2002:108) dan kewajibannya secara profesional serta adalah keseluruhan subjek pe-nelitian, menyebarluaskan pengetahuannya pada sedang menurut Sukardi (2004:53) populasi berbagai jenis dan jenjang pendidikan. pada prinsipnya adalah semua ang-gota Sebelum menjadi seorang pendidik, se- kelompok manusia, binatang, peristiwa atau orang mahasiswa PJKR perlu mempunyai benda yang tinggal bersama dalam satu kebugaran minimal dengan katergori baik, tempat dan secara terencana menjadi target agar dalam proses pembelajaran yang ber- kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. langsung terutama yang praktik dapat mere- Populasi dalam penelitian ini adalah se- ka lalui dengan sebagaimana mestinya, luruh mahasiswa PJKR semester 1 yang me-

Mohamad Annas, Profil Tingkat Kesegaran Jasmani Mahasiswa PJKR Jalur Undangan 3

rupakan hasil penerimaan dari sistem SNMPTN penelitian ini variabel yang diteliti adalah jalur undangan tahun 2012. Sampel menu-

Tingkat kebugaran jasmani mahasiswa rut Arikunto (2000:109) adalah sebagian

PJKR semester 1 tahun 2012. Instrumen atau wakil populasi yang diteliti. Menurut

yang digunakan dalam penelitian kebugaran Sukardi (2004:54) sampel adalah sebagian

menggunakan tes dan jumlah populasi yang dipilih untuk sumber

mahasiswa

pengukuran yaitu: Tes Kesegaran Jasmani data. Lebih lanjut Sudjana (2005:6)

Indonesia (TKJI 2003:3-30). Teknik pengam- mengartikan bahwa sampel adalah sebagian

bilan data yang digunakan dalam penelitian yang diambil dari populasi. Sampel yang

ini adalah dengan menggunakan tes TKJI, digunakan dalam penelitian ini adalah selu-

terdiri dari beberapa item tes dan pengukuran ruh mahasiswa PJKR semester 1 yang me-

yang meliputi: 1) Tes lari cepat (sprint/dash) rupakan hasil penerimaan dari sistem SNMPTN

60 meter; 2) Tes gantung angkat tubuh untuk jalur undangan sejumlah 297 mahasiswa.

putra dan gantung siku tekuk untuk putri; 3) Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada

Tes baring duduk 60 detik; 4) Loncat tegak; bulan September tahun 2012 dengan lokasi

dan 5) Tes lari 1200 meter untuk putra dan atau tempat penelitian di Fakultas Ilmu

1000 meter untuk putri. Untuk analisis data Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek

dengan menggunakan deskriptif persentase penelitian yang ditatap dalam suatu kegiatan

dengan menggunakan hasil kriteria penen- penelitian (points to be notised) (Arikunto,

tuan profil tingkat kesegaran jasmani ma- 2006:10). Objek tersebut disebut gejala,

hasiswa PJKR jalur undangan SNMPTN sedang gejala-gejala yang menunjukkan

sebagaimana termuat dalam Tabel 1.

variasi baik dalam jenis maupun tingkatnya disebut variabel (Hadi, 1987:224). Dalam

Tabel 1. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Remaja Usia 16-19 Tahun (Putra) Gantung

Baring Duduk

Lari

No. Lari 60 m

Nilai Kategori AngkatTubuh

Loncat Tegak

60 detik

1200 m

5 Baik Sekali 2 7,3” - 8,3”

1 s.d. - 7,2”

19 ke atas

41 ke atas

73 ke atas

s.d - 3,14’

4 Baik 3 8,4” - 9,6”

3 Sedang 4 9,7” - 11,0”

2 Kurang 5 11,1 - dst

1 Kurang Sekali Sumber: TKJI. 2003. Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 28

3-4

0-9

38 - dst.

6,34”- dst.

Tabel 2. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Remaja Usia 16-19 Tahun (Putri) Gantung Siku Baring

Duduk Loncat

Lari

No. Lari 60 m Nilai Kategori Tekuk

5 Baik Sekali 2 8,5” - 9,8”

1 s.d. - 8,4”

19 ke atas

41 ke atas

73 ke atas

s.d - 3,14’

4 Baik 3 9,9”- 11,4”

3 Sedang 4 11,5” - 13,4”

2 Kurang 5 13,5 - dst

1 Kurang Sekali Sumber: TKJI. 2003. Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 28.

3-4

0-9

38 - dst.

6,34” - dst.

4 JURNAL OLAHRAGA PENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 1, Mei 2014, 1 - 7

HASIL

mahasiswa masuk dalam kategori kurang sekali, 78 (26%) mahasiswa masuk

Berdasarkan hasil penelitian yang dila- kategori kurang, 93 (31%) mahasiswa kukan tentang profil kesegaran jasmani

masuk kategori sedang, 69 (23%) maha- mahasiswa

siswa masuk kategori baik, dan 21 (7%) SNMPTN tahun 2012/2013 dengan me-

mahasiswa masuk kategori baik sekali. nggunakan petunjuk pelaksanaan dan ber-

Dari hasil di atas akan dijabarkan setiap dasarkan tabel norma profil kesegaran

item tes TKJI.

jasmani, maka penelitian ini juga telah dila- kukan dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Ketetapan aturan urutan pelak- sanaan tes pengukuran profil kesegaran jasmani tersebut berupa urutan item tes yang diujikan yang merupakan suatu rang- kaian tes yang dilaksanakan secara ber- urutan. Adapun urutan item tes tersebut ada- lah: 1) Lari 60 m; 2) Gantung (angkat tubuh/

siku tekuk); 3) Baring duduk 60 detik; 4) Lon-

Grafik 2. Hasil Lari 60 meter

cat Tegak; 4) Lari 1200 m/1000 m. Kemudian dalam menganalisa data dan

Berdasarkan hasil lari 60 meter sesuai hasil pengumpulan data diolah dengan

dengan Grafik 2, dari 297 mahasiswa menggunakan analisis deskriptif persentase.

diperoleh hasil bahwa kategori kurang Berdasarkan hasil penelitian diketahui

sekali ada 3 mahasiswa, kategori kurang bahwa untuk setiap item tingkat kesegaran

46 mahasiswa, kategori sedang 160 jasmani yang diteskan pada mahasiswa

mahasiswa, kategori baik 85, dan kategori PJKR jalur undangan SNMPTN tahun

baik sekali 3 mahasiswa.

2012/2013 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil TKJI Mahasiswa Jalur Undangan SNMPTN

No Kategori

Jumlah Persentase

1 Kurang Sekali

Grafik 3. Gantung (Siku Tekuk/ Angkat Tubuh)

5 Baik Sekali

Berdasarkan hasil gantung (siku tekuk/

angkat tubuh) sesuai dengan Grafik 3, dari 297 mahasiswa yang masuk kategori

kurang sekali ada 34 mahasiswa, kategori kurang 36 mahasiswa, kategori sedang 103 mahasiswa, kategori baik 90, dan kategori baik sekali 34 mahasiswa.

Grafik 1. Hasil TKJI Mahasiswa Jalur Undangan SNMPTN

Berdasarkan Tabel 3 dan Grafik 1, diperoleh data atas 297 mahasiswa yang

Grafik 4. Baring Duduk

melakukan tes TKJI ada 36 (12%)

Mohamad Annas, Profil Tingkat Kesegaran Jasmani Mahasiswa PJKR Jalur Undangan 5

Hasil baring duduk sesuai dengan Gra- SNMPTN PJKR FIK Unnes yang terdiri fik 4, dari 297 mahasiswa yang masuk ka-

dari: 1) Lari 60 meter; 2) Gantung angkat tegori kurang sekali ada 8 mahasiswa, ka-

tubuh; 3) Baring duduk 60 detik; 4) Loncat tegori kurang 21 mahasiswa, kategori

tegak; 5) Lari 1200 meter/1000 meter. sedang 46 mahasiswa, kategori baik 147,

Berdasarkan hasil penelitian yang di- dan kategori baik sekali 75 mahasiswa.

peroleh dari lima jenis tes yang dilakukan rata-rata mahasiswa jalur undangan tahun

2012 memiliki kondisi yang sedang. Hanya ada satu jenis tes yang rata-ratanya ter- masuk dalam kebugaran jasmani yang baik yaitu pada test baring duduk 60 detik, Sedangkan pada lari 1200/1000 termasuk kategori kurang.

Kebugaran jasmani merupakan satu

kesatuan yang utuh dari beberapa kompo- nen-komponen yang tidak dapat dipisah-

Grafik 5. Loncat Tegak

kan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Pendapat ini dikemuka-