Analisis Psikologi Sastra

2. Analisis Psikologi Sastra

Hasil penelitian berupa analisis psikologi sastra pada novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, yaitu berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis psikologi merupakan tindak lanjut dari analisis struktural. Aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang digambarkan memiliki perkembangan/ konflik yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (lingkungan). Sigmund

commit to user

yaitu id, ego dan super ego. Penelitian tersebut dibahas dengan dilihat dari setiap psikologi tokohnya.

a. Proses Kejiwaan Ikal

Ikal adalah seorang anak yang selalu ingin meneruskan perjuangan sang ayah, seorang anak yang ingin membuat membuat ayahnya bangga. Masa lalu sang ayah yang suram karena selalu disiksa dan ditindas oleh penjajah Belanda menjadi awal konflik yang mempengaruhi peristiwa-peristiwa selanjutnya dalam novel Sebelas Patriot .

Keinginan Ikal untuk meneruskan perjuangan ayahnya sangat tinggi, karena dia ingin membahagiakan sang ayah dan ingin membuat ayahnya bangga. Hal ini ia tunjukkan dengan cita-citanya menjadi pemain sepak bola nasional (PSSI). Untuk menjadi pemain sepak bola nasional (PSSI) harus melalui seleksi yang panjang.

Hal tersebut merupakan pengaruh dari ego Ikal yang berfungsi dengan baik. Ego ini merupakan kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan dalam batas tertentu, ego menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah yang terbaik. Maka dari itu, ego bekerja berdasarkan prinsip realitas.

Masuknya Ikal ke dalam dunia bola merupakan pengaruh dari adanya dorongan id yang merupakan aspek psikologi kepribadian paling dasar yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan organisme. Timbulnya rasa cinta terhadap dunia bola yang muncul di dalam dirinya merupakan representasi psikologi bawaan dari eksistensi yan diakibatkan oleh munculnya suatu keinginan untuk meneruskan perjuangan sang ayah dan ingin membahagiakan sang ayah.

Adanya rasa cinta kepada sang ayah dan pada sepak bola yang ada dalam diri Ikal memberikan dorongan id nya untuk menyalurkan keinginannya tersebut. Hal itu tampak dari usahanya untuk menjadi

commit to user

biasanya di kanan harus dipindahkan ke kiri. Usaha mengubah semua hal dari kanan ke kiri ini merupakan stimulus eksternal yang menyalurkan energi psikis pada id dan menggerakkan ego Ikal untuk melakukan proses identifikasi terhadap kebiasaan barunya, yaitu melakukan semua dengan bagian kiri. Proses identifikasi tersebut pertama-tama berlangsung secara sadar, dan selanjutnya irasional, yaitu mampu memunculkan semangat dan proses kreatif yang ada dalam diri Ikal, ia mulai menggeluti kegemaran barunya yaitu sepak bola dan berlatih dengan memindahkan semua hal ke kiri.

Keinginan Ikal untuk meneruskan perjuangan sang ayah untuk menjadi pemain sepak bola telah gagal. Namun, dia tetap ingin membuat bangga dan bahagia ayahnya dengan memberikan sebuah kejutan kaos bertuliskan Luis Figo. Seorang pemain asal Portugal yang tergabung dalam klub sepak bola yang paling tersohor di dunia, yaitu Real Madrid. Keinginan Ikal untuk membuat ayahnya bahagia merupakan super ego yang sangat kuat, dari perasaan telah gagal meneruskan perjuangan sang ayah menjadi pemain PSSI. Ego Ikal dapat berfungsi dengan baik sehingga, perasaan Ikal sedikit demi sedikit semakin tertata dan tenang. Terbukti meskipun gagal menjadi pemain PSSI, ia masih ada cara untuk membahagiakan ayahnya adalah dengan keinginannya untuk memberikan kejutan pada sang ayah dengan membelikan kaos pemain kesayangan sang ayah. Masa lalu sang ayah yang kelam karena kejamnya siksaan Belanda merupakan tekanan super ego yang sangat kuat, kegagalan meneruskan perjuangan sang ayah menjadi pemain PSSI, namun usaha Ikal untuk membuat ayahnya bahagia tidak berhenti begitu saja. Cara lainnya adalah Ikal ingin memberikan sang ayah kejutan dengan membelikan kaos Luis Figo pemain kesayangan ayahnya.

commit to user

Ayah Ikal adalah seorang kuli di PN Timah dengan gaji kecil untuk memenuhi keluarganya. Ia berangkat kerja dan pulang kerja dengan naik sepeda. Ayahnya adalah seorang yang pendiam dan tidak pernah menuntut apapun dari siapa pun, selain kasih sayang untuk keluarga, tidak banyak tingkah.

Sifat Ayah ikal yang pendiam dan tidak pernah menuntut apapun itu merupakan sebuah id. Id ini disebabkan karena ego. Karena semasa masih kecil hingga dewasa dia tertekan dengan kekejaman Belanda. Tekanan itu berlangsung cukup lama, dan ego nya mendorongnya untuk melakukan segala perintah Belanda jika tidak ingin mendapat siksa. Ayah Ikal berusaha menurut dan menerima semua perintah kompeni jika masih ingin hidup. Hal ini termasuk super ego .

Pada masa penjajahan Belanda kondisi psikis Ayah Ikal dikuasai oleh peranan super ego yang disertai dengan siksaan dan tekanan terus-menerus dari Penjajah. Sehingga yang terlihat dalam tingkah laku Ayah Ikal menjadi seorang yang pendiam dan tidak pernah menuntut apapun.

c. Proses Kejiwaan Pelatih Toharun

Pelatih Toharun adalah anak dari Pelatih Amin. Ia meneruskan perjuangan sang ayah dengan menjadi seorang pelatih sepak bola dengan menganut filosofi buah-buahan dan pemain sepak bola itu dapat dilihat dari pantatnya. Sang ayah dulu dilarang Belanda untuk melatih sepak bola untuk tim parit tambang. Masa lalu sang ayah yang dilarang melarang metih sepak bola oleh Belanda ini merupakan id yang muncul dalam diri Pelatih Toharun. Dorongan id ini merupakan aspek psikologi kepribadian yang mendorongnya untuk meneruskan perjuangan ayahnya menjadi pelatih sepak bola.

commit to user

hebat. Dengan menerapkan filosofi buah-buahan diharapkan dapat melahirkan seorang pemain sayap yang dapat melahirkan tendangan melengkung seperti buah pisang. Para striker dapat menyundul bola dengan umpan-umpan tinggi dan mampu melakukan tandukan secara akurat melalui teknik sudulan buah labu. Cara Pelatih Toharun mengajarkan anak didiknya dengan menggunakan filosofi buah- buahan merupakan ego. Ego Pelatih Toharun berfungsi dengan baik karena dia menyelesaikan masalah meskipun dengan cara irasional. Namun, cara yang dia gunakan berpengaruh positif. Dan super ego yang begitu kuat dalam diri Pelatih Toharun digunakan mengingat- ingat masa lalu yang pernah dialami oleh sang ayah saat disiksa dan ditindas Belanda.

d. Proses Kejiwaan Adriana

Adriana adalah seorang pegawai di toko resmi cendera mata Real Madrid. Ia bekerja sebagai cash register. Selain itu, Adriana juga seorang penggemar Real Madrid. Melihat seorang Madridistas yang sangat berobsesi mendapatkan kaos bertanda tangan asli pemain kesayangannya, membuatnya semakin ingin tahu alasannya. Salah satunya, adalah ia ingin tahu kenapa Ikal begitu berobsesi ingin mendapatkan kaos bertanda tangan asli Luis Figo. Keinginan tahuan Adriana pada obsesi Ikal memiliki kaos Luis Figo merupakan dorongan id yang ada pada dirinya.

Adriana melihat kesungguhan Ikal untuk memiliki kaos Luis Figo, membuatnya terpana. Karena semua yang Ikal lakukan adalah dipersembahkan untuk sang Ayah. Ayahnya adalah penggemar Real Madrid, terutama Luis Figo. Perasaan terpana yang dirasakan Adriana merupakan dorongan id yang mampu menggerakan ego nya. Hal ini yang membuat Adriana menyimpankan kaos Luis Figo untuk Ikal. Adriana yakin Ikal akan kembali mengambil kaos itu dari melihat

commit to user

ego . Dan super ego yang kuat dalam diri Adriana digunakan, dia mengingat pengorbanan dan kesungguhan Ikal untuk mendapatkan kaos Luis Figo demi ayahnya.

e. Proses Kejiwaan Margarhita Vargas

Margarhita Vargas adalah seorang pembantu umum di klub sepak bola junior Barca. Ia adalah atasan Ikal sebagai tukang pungut bola di klub junior barca itu. Ia sangat senang dengan kinerja Ikal dalam bekerja. Karena itu, saat ia berhenti bekerja jadi asisstennya. Nyonya Vargas biasa dipanggil, sangat kehilangan sosok yang sangat rajin dan bersemangat seperti Ikal. Ia sangat sedih saat Ikal kembali ke Madrid. Kesedihan nyonya Vargas ketika ditinggal Ikal pergi merupakan dorongan id. Nyonya Vargas menyuruh Ikal kembali jika di Madrid kurang beruntung. Hal ini karena nyonya Vargas masih berharap suatu saat Ikal kembali. Hal ini merupakan ego yang muncul dari dalam dirinya dan menimbulkan kateksis yaitu harapan Ikal bekerja kembali.