Perencanaan Pengembangan Potensi Wisata Air di Kabupaten Boyolali
a. Perencanaan Pengembangan Potensi Wisata Air di Kabupaten Boyolali
Dinas kebudayaan dan pariwisata menyusun perencanaan pengembangan wisata air sesuai dengan visi misi bupati boyolali sekarang PRO INVESTASI, bupati memberikan tugas kesetiap dinas untuk membuat perencanaan pengembangan di bidang wisata yang sewaktu-waktu bisa langsung diajukan ke daerah untuk di setujui. Perencanaan pengembangan wisata air yang akan dikembangkan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata dan pemerintah daerah Kabuapten Boyolali diantaranya :
1. Kawasan Wisata Air Tlatar, sangat potensial untuk masyarakat sekitar, pemerintah daerah akan membangun waterpark di daerah ini, sebagai upaya pengembangan wisata air kedepannya.
2. Kawasan Wisata Waduk cengklik, direncanakan akan dikembangkan dan dibangun dermaga air, rumah peristirahatan, akuarium dan kolam ikan, pembangunan sarana bermain anak, tempat pemancingan, pembangunan
workshop dan rumah makan, penanaman perkebunan buah-buahan dan tanaman keras, sarana Failitas Umum, pangung hiburan, dan taman-taman.
3. Kawasan Waduk Bade, Pemerintah daerah melalui dinas kebudayaan dan pariwisata akan membanguan taman-taman, waterboom, kios-kios dan perbaikan akses. Untuk memberikan pelayaan dan kenyaman untuk
pengunjung waduk bade pengunjung waduk bade
5. Kawasan Wisata Air dan Religi desa Sampetan Kecamatan Ampel juga direncanakan akan dikembangkan wisata religi dan wisata air. Pengembangan tersebut dilakukan atas permintaan warga sekitar
khususnya desa Sampetan. Di kawasan wisata desa sampaten dulu terdapat air terjun namun keadaannya sekarang sudah hilang sebab airnya di eksploitasi oleh PDAM untuk kebutuhan air minum. Pada hal sebelum di ekspoitasi PDAM, airnya melimpah dan air terjun ramai dikunjungi para pengunjung setiap mendekati event padusan menjelang 1 hari sebelum bulan ramadhan.
6. Kawasan Waduk Kedungombo, dalam sebuah kajian study perencanaan pengembangan kawasan wisata wahana kedungombo tahun 2011 akan di bangun “KEDUNGOMBO GREEN PARK” yaitu kombinasi tipe macam jenis wisata yaitu wisata alam, wisata air dan wisata budaya. Disana
direnacanakan di bangun taman safari dipadukan dengan wisata etasia air seperti di Tlatar dan zona konservasi pendidikan dan zona konservasi budaya.
Berikut petikan wawancara dengan Pak Agus Purwanto, (kabid pengembangan pariwisata) dan Bu Siti Munawaroh (Seksi sarana prasaran) dinas kebudayaan dan pariwisata kab. Boyolali : Berikut petikan wawancara dengan Pak Agus Purwanto, (kabid pengembangan pariwisata) dan Bu Siti Munawaroh (Seksi sarana prasaran) dinas kebudayaan dan pariwisata kab. Boyolali :
selain selo itu ada tuk babon.” ujar Pak Agus (wawancara, 28 Mei 2012) “pembangunan waterboom di kecamatan sawit dan sambi, disini kami bangun
tahun ini mas, dan sedang dalam proses pengerjaan, waterpark di tlatar, Pembuatan taman bermain di waduk cengklik, kolam renang, dan taman air di desa sampetan kec. ampel daerah kaki gunung merbabu, waterboom dan taman air di waduk bade, pengembangan umbul kedhat di kawasan wisata air pengging, kolam berendam di pantaran Ampel .” ujar Bu Siti munawaroh (wawancara, 24 Mei 2012)
Disamping itu dalam pengembangan obyek wisata Kabupaten Boyolali mengacu pada RIPP (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata) akan tetapi untuk saat ini RIPP yang baru belum bisa di buat karena terkendala angaran. Untuk itu dinas kebudayaan dan pariwisata masih menggunakan RIPP yang lama sebagai acauannya. Berikut petikan wawancara dengan Pak Hartono (Subbag Perencanan dan Pelaporan) :
“ perencanaan sesuai dengan RIPP (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata) yang ada, namun sekarang ini belum punya RIPP yang baru dan
masih mengunakan acuan RIPP lama dalam perencanaan pengembangannya. kendala utamanya knp belum mempunyai RIPP baru karena masalah anggaran yg kurang memungkinkan, biaya yang dibutuhkan pembuatan RIPP baru sebesar 500jt. sebenarnya sudah mengajukan anggaran kepada bupati namun, belum ada tanggapan. jd kami juga kesuliatan untuk membuat RIPP baru tersebut.” (wawanacara, 24 Mei 2012)
“ kami belum bisa menentukan garis besar berapa-berapa anggaran untuk pembangunan dan pengembangan pariwisata sebab RIPP belum di buat. Untuk berapa persennya kami juga belum tau, setau saya dari pemerintah daerah hanya mengalokasikan 1,5 miliar dari anggaran daerah 1 triliyun untuk satu tahunnya. Anggaran 1,5 miliar tersebut untuk keberlangsungan dinbudpar
selama tahun 2012.” (wawancara, 11 Juli 2012) “ dari anggaran 1,5 miliar pertahun kami hanya mengalokasikan anggaran
300juta untuk perawatan, perbaikan, dan lain- lain.” (wawancara, 11 juli 2012) 300juta untuk perawatan, perbaikan, dan lain- lain.” (wawancara, 11 juli 2012)
Dalam upaya pengembangan wisata yang perlu diperhatikan adalah kerjasama antar stakeholder terkait yaitu ; Instansi pemerintah lain, swasta dan masyarakat. Instansi pemerintah lain, yang ada di Kabupaten Boyolali, diantaranya ; BP2MT berkaitan dengan perijinan modal untuk UMKM pariwisata, BPKAD berkaitan anggaran pengembangan obyek wisata dan pemasukan, Badan Hukum barkaitan dengan Regulasi, DPU berkaitan dengan pemeliharan fisik dan perawatan bangunan, Perhutani dan PSDA, dsb.
Pengusaha berkaitan dengan perijinan dan pengelolaan untuk penanaman modal untuk pengembangan wisata. Salah satunya dengan swasta pengembang wisata CV. Win-Win yang ada di Wisata Air Tlatar. Masyarakat termasuk di dalamnya kelompok sadar wisata, misal di bade pengelolaan diberikan sepenuhnya kepada pihak desa dan karang taruna desa bade untuk penanggung jawab dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kerjasama tersebut bagi hasil 70 : 30 untuk pemasukannya.
Kelompok sadar wisata terdiri dari sekelompok pedagang, tukang parkir, karang taruna dan kelompok lainnya yang peduli akan pariwisata. Mereka yang berperan penting dalam memberikan informasi tentang wisata secara langsung kepada masyarakat luas dan pengunjung dan wisatawan di samping dinas terkait dan pemerintah daerah. Untuk POKDARWIS (kelompok sadar wisata di kabupaten Kelompok sadar wisata terdiri dari sekelompok pedagang, tukang parkir, karang taruna dan kelompok lainnya yang peduli akan pariwisata. Mereka yang berperan penting dalam memberikan informasi tentang wisata secara langsung kepada masyarakat luas dan pengunjung dan wisatawan di samping dinas terkait dan pemerintah daerah. Untuk POKDARWIS (kelompok sadar wisata di kabupaten
Tabel 4. 3 Data POKDARWIS Kabupaten Boyolali
No
Nama POKDARWIS
anggota
Nama ketua
Alamat, seketariatan
1 Argo Taruna
32 Warsito
Lecoh, Kecamatan selo
2 Guyub Rukun
18 Sutris
Jrakah, Samiran, Kec. Selo
3 Merbabu Asri
26 Sunyoto
Pantaran, Candisari, Kec. Ampel
4 Tlatar Indah
28 Joko Cahyo
Kebonbomo, Tlatar,. Kec. Boyolali
5 Mekar
19 Iskandar
Kridanggo, Kec. Boyolali
6 Yosodipuro
30 Surono
Bedan, Kec. Banyudono
8 Badul Darwis
37 Joko Wadoyo
Bedan, Kec Banyudono
9 Kartika
25 Agus S
Ngargorejo Total
(sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Boyolali)
Sistem pengawasan dalam pengembangan wisata di Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan swasta pengembang dan masyarakat sekitar. Untuk pengawasan pengembangan secara perencanaan tidak ada, namun ada targetnya. Sedangkan pelaksanaan teknis pengembangan di lapangan di bentuk tim, yang terdiri dari 3 tim yaitu ; PPT (pihak penangung jawab pelaksaanan pengembangan yaitu dinas kebudayaan dan pariwisata), DPU (pelaksana pemeliharaaan dan pembanguan sarana Sistem pengawasan dalam pengembangan wisata di Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan swasta pengembang dan masyarakat sekitar. Untuk pengawasan pengembangan secara perencanaan tidak ada, namun ada targetnya. Sedangkan pelaksanaan teknis pengembangan di lapangan di bentuk tim, yang terdiri dari 3 tim yaitu ; PPT (pihak penangung jawab pelaksaanan pengembangan yaitu dinas kebudayaan dan pariwisata), DPU (pelaksana pemeliharaaan dan pembanguan sarana
lintas SKPD, pengusaha dan masyarkat didalamnya termasuk kelompok sadar wisata misal di bade pengelolaan di berikan sepenuhnya kepada pihak desa dan karang taruna desa badse untk penanggung jawa dari dinas pariwisata
serta bagi hasil 70 : 30 untuk pemasukannya‟‟ ujar pak Agus puwanto, Kabid Pengembangan Pariwisata. (wawanacara, 28 Mei 2012)
“ ada BBE, Dinas peternakan, BAPPEDA, DPU, sekda, Kecamatan, masyarakat mas.” ujar bu Siti munawaroh, Seksi Sarana Prasarana. (wawanacara, 24 Mei 2012)
“ sebenarnya upaya mendukung kegiatan wisata terutama, masyarakat meliputi kelompok sadar wisata di kabupaten boyolali dengan sapta pesona,
dan p ihak ketiga dalam membantu pengembangan pariwisata dikabupaten boyoali, kalo di wisata air salah satunya ada Win- Win.” Ujar pak tri harjanto, Kabid Pemasaran Pariwisata. (wawancara, 24 Mei 2012)