TINJAUAN PUSTAKA

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Marlene J. Suarez Bello, 2003. Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan evaluasi komparatif proses pemilihan supplier pada lingkungan perusahaan yang berbeda menggunakan pendekatan studi kasus pada berbagai perusahaan yang berbeda, dan mengevaluasi proses pemilihan supplier menggunakan standar ISO 9001:2000. Penelitian ini dilakukan pada 3 perusahaan yang berbeda, yang pertama adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional: Deere and Company, selanjutnya adalah sebuah cabang perusahaan farmasi: Baxter Transfusion Therapies, San German Division. Perusahaan yang ketiga adalah sebuah perusahaan perorangan lokal yang memproduksi injection molding : Techno Plastics Industries. Bello menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menganalisis pemilihan supplier pada ketiga Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Marlene J. Suarez Bello, 2003. Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan evaluasi komparatif proses pemilihan supplier pada lingkungan perusahaan yang berbeda menggunakan pendekatan studi kasus pada berbagai perusahaan yang berbeda, dan mengevaluasi proses pemilihan supplier menggunakan standar ISO 9001:2000. Penelitian ini dilakukan pada 3 perusahaan yang berbeda, yang pertama adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional: Deere and Company, selanjutnya adalah sebuah cabang perusahaan farmasi: Baxter Transfusion Therapies, San German Division. Perusahaan yang ketiga adalah sebuah perusahaan perorangan lokal yang memproduksi injection molding : Techno Plastics Industries. Bello menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menganalisis pemilihan supplier pada ketiga

Penelitian lain dilakukan oleh Gnanasekaran dkk, 2006 pada perusahaan XYZ, yang merupakan salah satu kelompok industri terkemuka di India yang bergerak dalam industri automobile. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis AHP. Kriteria yang digunakan dalam memilih supplier pada perusahaan XYZ adalah kriteria kualitas, kuantitas, waktu pengiriman dan biaya. Alternatif supplier yang akan dipilih adalah supplier 1, supplier 2, supplier 3, dan supplier 4. Dari perhitungan AHP menghasilkan prioritas: supplier 4 dengan bobot 32%, supplier 1 dengan bobot 25,80%, supplier 2 dengan bobot 21,80%, dan supplier 3 dengan bobot 20,40%. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan metode AHP dalam memilih supplier lebih baik dibandingkan dengan sistem yang digunakan oleh perusahaan. Metode AHP memungkinkan pemilihan supplier menjadi lebih transparan sehingga memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan karena dapat memberikan kinerja yang nyata dari supplier dan menuju pada peningkatan yang berkesinambungan.

Penelitian lain dilakukan oleh Surjasa dkk. pada PT ABC, sebuah perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah memilih supplier terbaik menggunakan metode

AHP. Kriteria-kriteria yang dipertimbangkan adalah kriteria harga, kualitas, waktu pengiriman, ketepatan jumlah serta kriteria customer care. Hasil perhitungan bobot kriteria pemilihan supplier menunjukkan bahwa nilai kriteria harga adalah 25,16%, kualitas adalah 23,16%, waktu pengiriman adalah 22,97%, ketepatan jumlah adalah 17,16%, serta kriteria customer care adalah 10,6%. Hasil perhitungan supplier terpilih adalah PT M1 dengan nilai prioritas 0,477. Dalam penelitian ini dihasilkan juga suatu sistem informasi Vendor Managed Inventory (VMI), diharapkan dengan sistem informasi ini proses pengadaan bahan baku antara supplier dan PT. ABC dapat berjalan lebih efektif dan efisien.