Latar Belakang Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I
B. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I
1. Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama ( MADINU ) Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama di dirikan pada tahun 1967, namun pada awal berdirinya MADINU belum menjadi madrasah yang formal karena belum berbadan hukum, belum memiliki kelas dan masih sangat sederhana sekali. Nama Nahdlatul Ulama di belakang menunjukan bahwa para pendiri madrasah tersebut adalah warga Nahdlatul Ulama. Pada awalnya Syaibani Ilham salah satu pendiri madrasah melihat keadaan masyarakat di sekitarnya yaitu di daerah Pucangan,Kartosuro di mana masyarakat sangat terbelakang sekali baik dalam bidang pendidikan maupun agama, karena pada waktu itu kondisi masyarakat di sana hanya berorientasi pada
42
commit to user
45
bagaimana cara memenuhi kebutuhan sehai-hari, dan mayoritas penduduknya adalah seorang petani.
Kehidupan masyarakat pada waktu itu kurang mempedulikan pendidikan bagi anak-anaknya, karena orang tua yang memiliki anak hanya di haruskan membantu orang tuanya di sawah dari pada harus menuntut ilmu di sekolah. Keadaan seperti itu bukan tanpa alasan, karena keberadaan sekolah maupun madrasah di sana pada waktu itu masih sangat terbatas, dan pengetahuan orang tua akan arti pendidikan bagi anak-anaknya masih kurang. Selain jumlah sekolah atau madrasah yang masih terbatas, para orang tua masih beranggapan bahwa pendidikan itu mahal, dan pendidikan hanya untuk orang-orang yang mampu. Bahkan tidak terpikir dalam hidup mereka untuk memasukan anak-anak mereka ke sekolah atau madrasah. Padahal setiap orang tua berkeinginan mempunyai anak yang berkepribadian baik, atau setiap orang bercita-cita mempunyai anak yang saleh yang senantiasa membawa harum nama orang tuanya, karena anak yang baik merupakan kebanggaan orang tua. Anak yang saleh senantiasa mendoakan orang tuanyamerupakan amal baik bagi orang tua yang akan mengalir terus menerus pahalanya walaupun orang tua itu sudah meninggal dunia.
Keadaan tersebut sangat memprihatinkan sekali bagi kemajuan masyarakat di sana, di mana generasi yang akan datang tidak memperoleh pendidikan dengan baik, termasuk pendidikan agama. Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi ia dianugerahi Allah SWT pancaindera,
42
commit to user
46
pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar terlebih dahulu.
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, terketuk hati Syaibani Ilham untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan masyarakat, hal tersebut juga di rasakan oleh para pendiri madrasah yang lain. Para pendiri tersebut antara lain : Djamhariyah, Hasyim, Istiqomah, dan Sunaryo. Mereka merasakan kurangnya kebutuhan masyarakat Pucangan terhadap pendidikan dasar yang bernafaskan Islam. Pendiri Madrasah Dinniyah Nahdlatul Ulama adalah sekolompok orang yang sering mengadakan pengajian rutin di Desa Pucangan, dan mereka memiliki latar belakang pendidikan yang sama, yaitu pesantren. Sehingga mempermudah menyamakan visi dan misi untuk mendirikan madrasah atau sekolah dasar yang bernafaskan Islam.
Dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dan harus merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Dengan proses semacam itu suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian pada generasi mudanya, sehingga mereka betul-betul siap menyonsong kehidupan. Salah satu peran penting pendidikan adalah menyiapkan sumber daya
commit to user
47
manusia yang berkualitas sesuai dengan perubahan zaman agar tidak terjadi
kesenjangan antara realitas dan idealitas. 1
Pada awalnya Syaibani mengumpulkan anak-anak di sekitar rumahnya untuk belajar menulis dan membaca. Kegiatan ini di lakukan di rumah beliau dengan keadaan yang sederhana, di mana dengan menggelar tikar di teras rumah, anak-anak tersebut di ajarkan pelajaran menulis dan membaca. Dalam menjalankan kegiatan tersebut, beliau di bantu para pendiri lain yang memiliki pandangan yang sama dengan beliau, yaitu memiliki niat lilahi ta’ala memperbaiki keadaan masyarakat yang terbelakang tanpa
mengharapkan imbalan, dan bersama-sama berjuang dijalan Allah Swt. Kegiatan belajar tidak hanya menulis dan membaca saja, melainkan juga di ajarkan pelajaran agama, termasuk di ajarkan doa, shalat, fiqih, akhlaq dan baca tulis Al-Quran. Karena dengan pelajaran agama menumbuhkan kesadaran moral dan dapat menjadi bekal yang baik bagi anak-anak di kehidupan mereka yang akan datang. Sesungguhnya pertumbuhan kesadaran moral pada anak menyebabkan anak mendapat pencerahan baru sehingga menambah perhatiannya terhadap nasihat-nasihat agama, dan kitab suci baginya tidak lagi merupakan kumpulan undang-undang, yang dengan itu
1 Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal ix
commit to user
48
Allah menghukum dan mengatur dunia guna menunjukan kita kepada
kebaikan. 2 Setelah dapat di terima masyarakat di Desa Pucangan dengan baik, jumlah murid di madrasah tersebut juga meningkat, maka mulai di buat kelas sesuai dengan kelompok umur yang sama. Kegiatan belajar tidak lagi di lakukan di teras rumah , melainkan syaebani telah mewakafkan tanah pribadinya untuk di jadikan madrasah.
Pada awal tahun 1970, Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama di ganti dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, karena pendiri madrasah tersebut tidak setuju apabila Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama terkait dengan Partai NU (Nahdhatul Ulama), meskipun ajaran-ajaran Organisasi Nahdhatul Ulama sebagai kiblat pelajaran agama yang di ajarkan, termasuk aqidah Organisasi Nahdhatul Ulama , yaitu Ahli sunnah wal jama’ah berdasarkan Al- Qur’an, Al-Hadits, Ijma’ dan Qiyas juga menjadi pedoman dari madrasah tersebut. Karena pengaruh besar Organisasi Nahdhatul Ulama terhadap Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama dikhawatirkan dapat terkait dalam Partai Politik NU.
Pemilihan nama Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, karena dekat dengan sebuah masjid yang bernama Masjid Darussalam, jadi memudahkan masyarakat untuk mengingat nama madrasah tersebut. Dalam bahasa Arab,
2 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal 129.
commit to user
49
Darussalam memiliki arti yaitu kampung yang selamat, karena dengan nama itu di harapkan dapat menyelamatkan masyarakat Desa pucangan melalui pendidikan, yaitu dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.
Agama Islam memperlakukan manusia sebagai kesatuan yang utuh, terdapat persambungan yang jelas antara sisi keduniaan dan sisi keakhiratan. Manusia telah membawa fungsi Ketuhanan sebagai khalifah Allah di bumi dengan tugas kesejahteraan dan kemakmuran kehidupan manusia sendiri. Dalam melaksanakan tugas yang demikian, manusia di ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya kejadian yang di lengkapi kewenangan untuk mengambil inisiatif dalam mengubah kehidupan yang lebih baik. Ilmu pengetahuan dapat di peroleh melalui proses pendidikan, pengertian pendidikan secara umum yang kemudian di hubungkan dengan Islam sebagai suatu sistem keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimiliki.
Pendidikan Islam merupakan suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang di wahyukan Allah Swt kepada Muhammad Saw, di mana membentuk individu agar dapat mencapai derajat yang tinggi sehingga mampu menunaikan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dan mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam kontek sosial masyarakat, maka pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil ’alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia
commit to user
50
dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipal di letakan pada dasar- dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama tentu saja adalah al-Quran dan Sunnah. Al-Quran misalnya memberikan prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang fitrah manusia, serta memelihara kebutuhan sosial. Dasar pendidikan selanjutnya adalah nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Al- Quran dan Sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia.
Pada tahun 1970 MADINU (Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama) yang di dirikan pada tahun 1967. Kemudian berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, karena pada awal berdirinya MADINU belum berbadan hukum, dan tidak bernaung pada yayasan pendidikan yang resmi, untuk memperkuat kedudukan madrasah perlu di bangun sebuah yayasan pendidikan resmi yang akan menaungi segala kegiatan belajar-mengajar di madrasah. Pada tahun 1972 para pendiri madrasah tersebut mendirikan sebuah yayasan pendidikan Islam yang bernama Yayasan Pendidikan Islam
commit to user
51
Darussalam dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan madrasah ibtidaiyah Darussalam.
2. Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Masa awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam belum
memiliki sebuah yayasan pendidikan, dan untuk menformalkan madrasah harus memiliki yayasan pendidikan yang berbadan hukum. Pada tanggal 29 Juli 1985 yayasan pendidikan tersebut telah memiliki Akte pendirian dengan nomer Akte: 239. Yayasan pendidikan itu sendiri bernama Yayasan Pendidikan Islam Darussalam yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Maksud dan tujuan Yayasan Pendidikan Islam Darussalam adalah :
a. Turut serta secara aktif dan kreatif membantu usaha-usaha Pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan manusia seutuhnya dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seribu Sembilanratus empat puluh lima, khususnya melalui bidang-bidang pendidika, sosial, dan keagamaan.
commit to user
52
b. Menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang bertaqwa terhadap Allah Yang Maha Esa, yang berkepribadian muslim
Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah. 3
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, yayasan dapat bekerja sama dengan badan-badan resmi maupun swasta, baik didalam maupun diluar negeri yang mempunyai maksud yang sama atau hampir sama dengan maksud dan tujuan dari yayasan, dan untuk mencapai maksud dan tujuannya, Yayasan menjalankan kegiatan-kegiatannya dalam bidang :
a. Berusaha mendirikan dan atau menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dari Taman kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi
b. Berusaha mendirikan dan atau menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Pondok Pesantren. .
c. Berusaha mendirikan atau menyelenggarakan Asrama Yatim Piatu.
d. Berusaha mendirikan rumah-rumah sakit, poliklinik-poliklinik dan rumah-rumah kesehatan lainnya.
e. Berusaha menerbitkan buku-buku dan atau diktat-diktat pelajaran.
f. Mengadakan kegiatan/ usaha-usaha sosial lainnya yang dianggap perlu untuk mencapai maksud dan tujuan dari Yayasan. 4
3 Pasal 4 Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan Islam Darussalam.
commit to user
53
Yayasan Pendidikan Darussalam merupakan sebuah yayasan pendidikan yang secara kelembagaan organisatoris berafiliasi kepada organisasi Nahdatul Ulama. Sehingga memiliki karakter cukup kuat, yaitu bercorak nahdiyyin. Sementara itu mayoritas masyarakat di sekitar yayasan adalah masyarakat nahdiyyin. Dengan demikian yayasan ini memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat berkembang. Yayasan Pendidikan Darussalam di harapkan mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat secara umum, terutama kebutuhan pendidikan Islam, karena harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan sangat besar sebab kedepan masyarakat akan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan penuh tantangan.
Untuk pertama kalinya, susunan pengurus Yayasan Pendidikan Islam Darussalam adalah :
Penasehat I
: Muhamad Thoyib Salim
Penasehat II
: Muhamad Thohari
Ketua Umum
: Achmad Syaibani Ilham
Ketua I
: Drs Mustajab
Ketua II
: Mahmudan BA
Sekretaris I
: Muhamad Sunardjo
Sekretaris II
: Subardjo
Bendahara I
: Nyonya Mahmudan BA
4 Pasal 5 Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan Islam Darussalam.
commit to user
54
Bendahara II
: Istiqomah
Sejak awal berdiri sampai sekarang pimpinan dari yayasan tersebut masih di pegang oleh Achmad Syaibani Ilham, di mana beliau pernah menjabat sebagai Kepala Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Darussalam di mulai dengan pergantian nama Madrasah Diniyah Nahdatul Ulama (MADINU) menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Yayasan di kelola secara gotong royong dan kekeluargaan. Manajemen yayasan di jalankan sesuai dengan kemampuan pengurus. Biaya operasional madrasah selain dari uang SPP juga dari iuran pengurus dan sumbangan atau donatur dari masyarakat.